Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PROGRAM kemitraan antara pemerintah Australia dan Indonesia atau Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI), menyelenggarakan acara Kemitraan untuk Pembelajaran dengan tema “Bahu Membahu Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Siswa”.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong keberlanjutan kemitraan antara pemerintah daerah dengan berbagai lembaga non-pemerintah seperti universitas, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan organisasi masyarakat guna meningkatkan kualitas pembelajaran bagi siswa di Indonesia.
Salah satu upaya yang dilakukanadalah memfasilitasi kerjasama antara pemerintah daerah dengan lembaga non-pemerintah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa dalam bidang literasi, numerasi, dan inklusi melalui mekanisme hibah.
Baca juga: Guru P3K di Jakarta dan Tangerang Resmi Dilantik
Mulai dari fase I (2016-2020) hingga fase II (2020-2023), sebanyak 40 organisasi non-pemerintah telah terlibat dalam pelaksanaan program hibah ini.
Program-program tersebut telah dijalankan di empat provinsi mitra INOVASI, yaitu Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Utara.
Hasilnya, kolaborasi ini telah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan pendidikan di masing-masing daerah.
Lebih dari sekadar menyebarkan praktik dan dampak positif dari program yang dijalankan oleh mitra INOVASI, acara Kemitraan untuk Pembelajaran juga berfungsi sebagai ajang untuk memperluas jaringan serta membangun hubungan antara para pemangku kepentingan yang memiliki perhatian dalam dunia pendidikan.
Dalam sambutannya, Direktur Program INOVASI Mark Heyward, Ph.D. mengatakan bahwa meskipun Program INOVASI Fase II akan berakhir, upaya keberlanjutan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dapat diteruskan lembaga mitra dan pemerintah daerah.
Baca juga: Waspada, Anak Muda Rentan Alami Gangguan Mental
Salah satu mitra INOVASI, Yayasan Sulinama, telah berhasil bersinergi dengan pemerintah Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menerapkan program transisi bahasa ibu ke bahasa Indonesia.
Program ini diarahkan untuk membantu guru dalam menilai kemampuan membaca siswa serta merancang materi pembelajaran berbasis bahasa ibu.
Tingkatkan Kemampuan Baca Anak PAUD
Keberhasilan program transisi bahasa ibu ini terbukti dari peningkatan kemampuan membaca di tingkat PAUD dan kelas awalsecara signifikan.
Sebanyak 251 siswa PAUD dari 10 sekolah di Kabupaten Nagekeo menjadi lebih siap untuk naik ke jenjang SD.
Sementara kemampuan membaca dari sekitar 768 siswa kelas awal dari 10 SD meningkat di setiap kategori (mengenal huruf, membaca lancar, membaca pemahaman) hingga hampir 100%.
Baca juga: Modifikasi Kurikulum PAUD agar Responsif Perkembangan Zaman
Penggunaan pendekatan ini juga berhasil membawa hampir 70% siswa mampu menulis.
Program Sekolah Dasar Responsif Gender
Adapun Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) turut serta dalam upaya mendukung kesetaraan gender.
Salah satu usahanya adalah menciptakan program Sekolah Dasar Responsif Gender (SDRG) dengan menyediakan pembalut dan tempat sampah tertutup di toilet khusus siswa perempuan, membuat siswa laki-laki dan perempuan sama-sama bertanggung jawab dalam piket kelas.
Selain itu, UMSIDA juga telah berhasil meningkatkan kompetensi edukatif dengan menggelar pelatihan bagi guru dan kepala sekolah guna meningkatkan pengetahuan, perilaku, dan pandangan terhadap pendekatan responsif gender.
Baca juga: Tingkatkan Peran Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak Bangsa
Sebagai hasilnya, pengetahuan peserta pelatihan, baik laki-laki maupun perempuan, mengalami kenaikan sebesar 16,67 poin setelah pelatihan.
Para peserta pelatihan melaporkan bahwa mereka merasa lebih berpengetahuan dan memahami konsep tersebut setelah mengikuti modul SDRG.
Keberlanjutan Kemitraan
Terkait dengan kelanjutan kemitraan, pesan penting tentang esensialnya kolaborasi dan kemitraan dalam menjaga pembangunan berkelanjutan serta meningkatkan hasil belajar disampaikan oleh Nikolasia Budiman, Manager Unit Pendidikan Dasar di Kedutaan Besar Australia di Jakarta pada pembukaan acara Kemitraan untuk Pembelajaran.
“Melalui forum ini, saya berharap semangat kemitraan yang terjalin dapat terus mendorong Indonesia maju. Perwakilan pemerintah, mitra pembangunan, sektor swasta, dan organisasi masyarakat sipil yang hadir saat ini memiliki peran strategis dalam mempertahankan semangat gotong royong guna meningkatkan kualitas pendidikan anak Indonesia,” jelas Nikolasia.
Baca juga: Indonesia Galang Komitmen Bersama Percepat Transformasi PAUD di Kawasan ASEAN
Sejalan dengan hal tersebut, Direktur Guru Pendidikan Dasar dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Dr. Drs. Rachmadi Widdiharto, M.A., mengapresiasi dukungan berkelanjutan dari Pemerintah Australia di sektor pendidikan.
Selain itu, Rachmadi juga menekankan pentingnya kemitraan antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga swadaya masyarakat untuk mendukung proses transformasi pembelajaran di Indonesia.
“Semangat dan praktik baik gotong royong yang ditunjukkan dalam kegiatan Kemitraan untuk Pembelajaran pada hari ini perlu untuk terus dilanjutkan," katanya.
"Karena itu saya memintapemerintah daerah dapat terus melanjutkan kerja sama dengan mitra pembangunan lokal untuk mencapai target-target pembangunan daerah," ujar Rachmadi.
Dalam sambutannya, Kepala Subdirektorat Bina GTK Madrasah Aliyah/Madrasah Aliyah Kejuruan dari Kementerian Agama (Kemenag) Dr. Anis Masykhur, S.Ag, M.A., mengatakan bahwa pengalaman dari praktik baik INOVASI yang telah dilaksanakan di tingkat satuan pendidikan, terutama di madrasah, dapat menjadi masukan bagi kebjiakan dan implementasi program yang dikembangkan oleh Kementerian Agama, baik ditingkat pusat maupun daerah.
Para mitra INOVASI mempersembahkan program-program yang telah dilaksanakan,termasuk dampak dan perubahan yang telah dicapai.
Pada sesi berbagi, Billy Mambrasar yang merupakan Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi, Pendidikan dan Daerah Terluar serta pendiri Yayasan Kitong Bisa—lembaga nirlaba yang bergerak di bidang pendidikan untuk anak-anak di Papua—memaparkan pengalamannya dalam mendukung Pemerintah Pusat dan daerah.
“Sebelum bergabung sebagai Staf Khusus Presiden, saya adalah aktivis pendidikan yang bergerak di pendidikan non-formal untuk anak-anak dan remaja melalui Yayasan Kitong Bisa di Papua. Yayasan Kitong Bisa berfokus kepadalife-skill dan literasi yang hingga saat ini sudah menjangkau 5.000 anak tiap tahunnya,” jelas Billy.
Terkait perannya sebagai Staf Khusus Presiden RI bidang Pendidikan, Billy juga menambahkan bahwa banyak pendekatan yang dilakukan oleh INOVASI masuk ke dalam rekomendasi kebijakan pendidikan yang ia tuliskan untuk Presiden Jokowi. (RO/S-4)
negara terbesar di dunia, nomor satu luasnya lebih dari 18 juta km persegi atau setara 11% dari luas daratan bumi
Ketiga desainer tersebut – Auguste Soesastro (Kraton), Lia Mustafa (House of LMAR), dan Nonita Respati (Purana) – merupakan alumni lembaga pendidikan Australia.
Taste and Create with Australia yang telah berlangsung sejak 2022 menjadi ajang bertemunya chef dan para pemilik restoran, serta pemasok bahan pangan dari Australia di Indonesia.
Festival ini menghadirkan Brent Draper, pemenang Master Chef Australia 2023, yang ikut memeriahkan suasana dengan demo memasak, lokakarya, dan pertemuan dengan pengusaha makanan Indonesia.
Daging sapi Australia dikenal dengan kualitas dan rasa yang unggul, berkat standar ketat dalam peternakan dan pengol
Hidangan legendaris seperti Sate Ayam Madura, Sate Kambing Tegal, Sate Ayam Taichan Jakarta, hingga Sate Maranggi Purwakarta tersedia di restoran ini.
tarian Jawa Tengah yang merepresentasikan tentang berbagai macam kisah yang dibalut dalam pertunjukan seni menarik
senjata tradisional Lampung yang terdiri dari beberapa jenis dengan karakteristik yang kuat, dulunya digunakan untuk berperang, berburu dan bekerja
lagu daerah Kalimantan Selatan yang paling terkenal, dibuat oleh musisi lokal dengan lirik yang mengandung makna tertentu
makanan khas Jepang yang cocok dengan lidah orang Indonesia, mulai dari cemilan hingga makanan berat dari nasi dan mie
Rumah adat Jambi terkenal dengan rumah panggung, seperti halnya wilayah lain di daerah Sumatera. Akan tetapi, rumah panggung dari Jambi memiliki keunikan yang khas.
Data dari Kementerian Ekonomi Kreatif dan Pariwisata serta laporan The State Global Islamic Economy, konsumsi busana muslim di Indonesia mencapai 20 miliar dolar AS dengan pertumbuhan 18,2%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved