Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TAHUKAH Kamu susu soya atau susu kedelai sudah dikenal manfaatnya sejak lama? Selain menjadi susu nabati pertama yang menyediakan nutrisi ketika suplai susu sapi tidak mencukupi, susu soya juga sering dijadikan alternatif untuk anak yang alergi atau tidak cocok dengan susu sapi.
Seperti namanya, susu soya adalah susu yang dibuat dari soya atau kacang kedelai yang digiling dan direbus. Susu soya murni bisa dikonsumsi orang dewasa dan bisa membawa banyak manfaat.
Susu soya juga terdapat berbagai nutrisi lainnya yang bermanfaat bagi tumbuh kembang bayi dan anak, seperti asam lemak omega-3, asam lemak omega-6, vitamin, serat, dan mineral.
Baca juga: Susu Oat Ternyata Belum Tentu Bisa Bantu Turunkan Berat Badan
Susu soya umumnya dikonsumsi anak di atas 1 tahun dengan kondisi intoleransi laktosa, alergi terhadap protein susu sapi, dan anak vegetarian. Kendati demikan, susu formula soya juga baik untuk dikonsumsi oleh anak yang tidak memiliki alergi apa pun.
Baca juga: Susu Soya Baik untuk Anak dengan Riwayat Alergi Susu Sapi
Kandungan serat yang tinggi dalam susu soya baik bagi kesehatan saluran pencernaan anak. Serat bermanfaat untuk menjaga jumlah bakteri baik di usus, menjaga kualitas tinja, dan mempermudah buang air besar. Meski begitu, tidak semua susu soya mengandung banyak serat. Oleh karena itu saat membeli susu, pastikan Bunda memilih susu formula soya yang tinggi serat. Bunda bisa melihat informasi ini di label informasi gizi pada kemasan susu.
Asam lemak omega-3 dan omega-6 yang tinggi dalam susu soya sangat baik untuk perkembangan otak anak. Kedua jenis asam lemak dalam susu soya ini dipercaya mampu meningkatkan kemampuan kognitif anak, misalnya dalam hal berkonsentrasi dan mengingat.
Kandungan kalsium dan vitamin D yang ada pada susu soya bermanfaat bagi pertumbuhan tulang anak. Asupan kalsium yang cukup pada masa kanak-kanak dapat menjadi fondasi untuk tulang yang sehat dan kuat bagi anak nantinya. Selain itu, asupan kalsium dan vitamin D yang cukup juga dapat menghindarkan anak dari rakitis.
Susu soya yang tinggi serat diketahui lebih berpengaruh baik terhadap pertumbuhan bakteri baik pada usus. Hal ini karena kandungan serat pada susu soya dengan formulasi khusus bisa menjadi sumber makanan bagi bakteri baik.
Bakteri baik usus dapat memberikan dampak yang besar terhadap kekebalan tubuh anak, di antaranya menjaga keseimbangan sel-sel imun, serta memproduksi asam lemak, asam amino, dan vitamin yang semuanya dapat meningkatkan fungsi sistem imun.
Tahukah, kamu? Kekurangan zat besi ternyata dapat mengganggu pertumbuhan si Kecil dan berdampak buruk bagi fungsi kognitifnya. Zat besi merupakan mineral penting yang berfungsi untuk menghasilkan sel darah merah. Sel darah merah bertugas mengangkut oksigen dan zat gizi ke seluruh tubuh.
Tubuh kemudian akan menggunakan zat besi untuk menghasilkan lebih banyak asupan darah. Jika tubuh si Kecil kekurangan zat besi, maka ia berisiko mengalami anemia yang dapat mengganggu proses tumbuh kembang si Kecil. Tentu kalian tidak ingin hal ini terjadi, bukan?
Nah, memberikan susu Bebelac Gold Soya dapat menambah asupan zat besi pada si Kecil. Dengan asupan zat besi yang cukup ini, tumbuh kembang serta fungsi kognitif si Kecil bisa berjalan optimal.
Jika si kecil memiliki gejala itoleransi laktosa, maka susu soya bisa menjadi pilihan kalian. Susu Soya tentu tidak mengandung laktosa susu, sehingga susu soya sangat disarankan bagi anak-anak yang mengalami itoleransi laktosa. Namun susu soya disarankan untuk diberikan pada anak usia di atas satu tahun, sesuai dengan perkembangan organ tubuh si Kecil dan kemampuannya mencerna susu soya.
Apabila si kecil memiliki alergi terhadap susu sapi, kalian bia memberikan si Kecil susu soya ini. Susu Soya ini bisa menjadi laternatif pengganti susu sapi untuk anak agar nutrisi harian unyuk tumbuh kembangnya tetap terpenuhi dengan baik. (Z-3)
Alergi susu sapi, yang merupakan reaksi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan terhadap protein dalam susu sapi, ternyata dapat dipengaruhi oleh faktor genetik.
Alergi susu sapi adalah kondisi yang sering terjadi pada anak-anak, terutama bayi dan balita. Alergi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menganggap protein dalam susu sapi
Berbeda dengan alergi susu, intoleransi laktosa terjadi ketika tubuh tidak mampu mencerna laktosa, yaitu gula alami yang terdapat dalam susu.
Alergi susu sapi terjadi karena sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein dalam susu sapi. Kondisi ini dapat mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan anak.
Konsumsi susu sapi memang sudah menjadi bagian dari menu harian banyak orang. Tapi tidak dipungkiri ada banyak orang yang tidak bisa mengkonsumsi nya diakibatkan berbagai hal.
Alergi susu dan intoleransi laktosa adalah dua kondisi yang sangat berbeda meski keduanya melibatkan masalah pencernaan setelah mengonsumsi produk susu.
Bagi penderita intoleransi laktosa, susu yang kaya akan kalsium dan vitamin D sering kali menjadi masalah. Ada produk bebas laktosa yang bisa dikonsumsi.
Intoleransi laktosa adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat mencerna laktosa, yaitu gula yang ditemukan dalam susu dan produk susu lainnya, karena kekurangan enzim laktase.
Penyebab obesitas sebenarnya bukanlah susu, melainkan asupan makan yang berlebih, termasuk pola hidup yang tidak aktif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved