Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Sikap Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terhadap karya ilmiah Aryanto Misel dikritik. BRIN dianggap meremehkan temuan bahan bakar alternatif yang bersumber dari air, yang diberi nama Niki Banyu (Nikuba).
"Saya pikir BRIN ini bukan mencari peneliti andal di Indonesia, tapi terkesan menendang para ahli dan orang jenius," kata Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies Jerry Massie, Senin (10/7).
Jerry mengatakan temuan Aryanto seyogyanya bisa dikolaborasikan dengan BRIN. Dengan demikian, itu bisa kemaslahatan yang lebih luas bagi masyarakat dan negara.
Baca juga: BRIN akan Fasilitasi Riset Nikuba
"Tapi malah seorang jenius ini beberapa kali ditolak hasil risetnya. Inilah potret buram bangsa yang miskin gagasan dan jago dalam urusan meremehkan karya anak bangsa," ujar dia.
Jerry pun memahami jika akhirnya sekarang Aryanto menolak ajakan BRIN untuk bergabung. Ia memilih menunjukkan hasil karyanya kepada Ferrari. Peluang Nikuba untuk melesat memang lebih tinggi bila Aryanto menggandeng lembaga internasional.
Baca juga: Resmikan Animalium BRIN, Megawati Harap Riset RI Lebih Terstruktur
"Bukanya merangkul ilmuwan seperti Aryanto, BRIN malah membuang mutiara yang tersembunyi," sambung Jerry.
Jerry menuturkan kejadian itu seharusnya menjadi tamparan keras bagi pimpinan BRIN. Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai perlu mengevaluasi kinerja mereka.
"Presiden bisa mencopot yang tak punya kemampuan memimpin di lembaga riset ini. Apalagi mereka sudah diberi anggaran mencapai Rp6,5 triliun untuk 2023," ucap dia.
Sebelumnya, Aryanto menyatakan enggan bekerja sama dengan BRIN. Aryanto juga membantah informasi bahwa perwakilan dari BRIN sudah menemuinya dan melihat hasil karyanya itu secara langsung.
Aryanto menegaskan tidak mau berhubungan dengan BRIN lantaran tidak pernah diapresiasi. Penemu alat pemadam api dari kulit singkong ini pun sempat mendapatkan perlakuan tidaak menyenangkan dari oknum BRIN kala memamerkan hasil karyanya di Korem Sunan Gunung Jati Cirebon.
"Saya sudah kecewa sekali dengan BRIN. Sejak awal penemuan saya viral, sejak itu pula BRIN membantai saya," tutur Aryanto. (Z-11)
BRIN menyatakan pihaknya siap memfasilitasi riset anak bangsa. Hal itu diwujudkan dalam program bernama Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis IPTEK.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menegaskan bahwa pihaknya masih terbuka untuk melakukan fasilitasi penelitian Nikuba karya Aryanto Misel.
"Bisa (air jadi BBM), kalau fosilnya sudah habis. Mau tidak mau salah satu alternatif adalah air," ungkap Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur BRIN Haznan Abimanyu
PENEMUAN Nikuba, bahan bakar kendaraan bermotor yang ditemukan oleh masyarakat Cirebon, Provinsi Jawa Barat, masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
Cara kerja Nikuba yakni dengan mengubah atau konverter dari air ke hidrogen yang kemudian langsung disalurkan ke ruang pembakaran
Radar ini dapat meningkatkan akurasi pelacakan melalui interferometri domain dan frekuensi, serta dapat difungsikan sebagai Multistatic Lateration Radar (MLR).
Pernyataan Presiden Prabowo Subianto tentang distorsi ekonomi dinilai merupakan realita yang ada.
Kemdiktisaintek menegaskan komitmennya untuk memperkuat perlindungan dan pemanfaatan kekayaan intelektual (KI) dari hasil riset dan inovasi perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
SEJAK tsunami Pangandaran pada 2006, tim peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN menyimpulkan bahwa tsunami raksasa di selatan Jawa memang pernah terjadi berulang. R
Sesar di Semarang ini sudah pasti ada dan sudah pasti aktif karena ditemukan batuan ataupun endapan yang jadi indikatornya.
Periset Pusat Riset Hortikultura BRIN Fahminuddin Agus menyatakan lahan gambut merupakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar, terutama jika tidak dikelola dengan baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved