Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

BRIN: Inovasi Harus Berbasis Bukti, Bukan Testimoni

Atalya Puspa
14/7/2023 20:44
BRIN: Inovasi Harus Berbasis Bukti, Bukan Testimoni
Halaman depan kantor BRIN(Dok Humas BRIN)

BADAN Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memastikan bahwa pihaknya siap memfasilitasi riset anak bangsa. Hal itu diwujudkan dalam program bernama Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis IPTEK.

"Banyak sekali masyarakat yang memiliki kepekaan terhadap masalah yang terjadi di akar rumput. Kami di BRIN sangat menghargai temuan masyarakat, sehingga program kami akan fasilitasi dari inovasi di akar rumput," kata Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Kementerian Lembaga, Masyarakat, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah BRIN Dadan Nugraha di kantor BRIN, Jakarta Pusat, Jumat (14/7).

Namun, Dadan menegaskan bahwa inovasi yang akan dikembangkan di BRIN harus memenuhi beberapa syarat, yakni memiliki nilai kebaruan serta memiliki nilai ekonomi, sosial dan lingkungan.

Baca juga : BRIN Terbuka Memfasilitasi Riset Nikuba

Dalam hal ini, BRIN akan membantu periset dalam tiga aspek. Yakni pengujian, pembuktian ilmiah dan penetapan kekayaan intelektual.

Baca juga : BRIN Gunakan AI untuk Cegah Kepunahan Hewan dan Tumbuhan

"Tentu tidak mudah untuk sampai menjadi inovasi. Tapi kami pastikan bahwa temuan dan kreasi masyarakat tidak ada batasan, kami siap bantu," tegas dia.

Ia juga menegaskan agar jangan sampai ada klaim temuan yang berlebihan tanpa mengedepankan aspek ilmiah. Ia menegaskan bahwa temuan yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat luas harus berbasis bukti ilmiah, bukan testimoni.

"Bukan mengucilkan gagasan atau kreasi masyarakat. Kita ingin membuktikan bahwa temuan-temuan itu layak dan bisa digunakan oleh masyarakat luas. Karena jika diedarkan ke yang lain kan pasti butuh jaminan, dan BRIN berkewajiban untuk itu," ucapnya.

Dadan mengakui, sampai saat ini memang belum ada contoh produk yang dihasilkan dari program Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis IPTEK. Pasalnya, program itu baru berjalan selama satu tahun. Namun hingga kini pihaknya sudah menerima sebanyak 80 usulan penelitian yang kemudian akan dikurasi oleh BRIN untuk mendapatkan fasilitasi.

"Salah satunya itu dari Kalimantan, ada yang membuat teknologi memakai gravitasi. Kami akan dalami apa yang bisa kami bantu. Ini adalah upaya menumbuhkembangkan inovasi. Kalau memang tidak mau dijual, tidak apa-apa. Tapi yang jelas temuan itu harus memiliki nilai manfaat," beber Dadan. (Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya