Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
BADAN Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menegaskan bahwa pihaknya masih terbuka untuk melakukan fasilitasi penelitian Nikuba karya Aryanto Misel.
"Jika ada peluang melanjutkan komunikasi kita yang terdahulu, ya, siap saja. Saya juga sudah pernah menghubungi beliau tapi belum ada respon," kata Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Kementerian/Lembaga, Masyarakat, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah BRIN Dadan Nugraha di kantor BRIN, Jakarta Pusat, Jumat (14/7).
Dadan menegaskan, di awal temuan Nikuba viral, pihak BRIN juga pernah bertemu dengan Aryanto. Di sana, Aryanto pun disebut belum membuka peluang untuk menguji risetnya lebih jauh dengan BRIN.
Baca juga : Tanggapi Nikuba, BRIN: Air Belum Bisa Gantikan Fosil jadi Bahan Bakar
Ia juga membantah pernyataan Aryanto yang merasa tidak dihiraukan oleh pemerintah.
Baca juga : Hasilkan Nol Emisi, Penemuan Nikuba Perlu Diuji Lebih Detil
"Ya, saya tidak tahu konteks dikucilkan seperti apa. Yang jelas kita tidak ada pretensi mengucilkan. Malah kita menawarkan apa yang bisa BRIN dukung bantu dan menyempurnakan produknya. Kalau beliau punya perasaan seperti itu, ya tidak tahu apa dasarnya," beber dia.
Namun, BRIN belum bisa memastikan apakah temuan Aryanto itu merupakan sebuah inovasi. Pasalnya, mereka belum melihat lebih detil temuan tersebut.
"Kami belum pernah melihat secarq langsung teknologi apa yang diginakan Nikuba karena beliau tidak mau membuka. Kami sudah menawarkan kalau butuh pengujian, tempat kami terbuka," kata Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur Haznan Abimanyu. (Z-8)
Radar ini dapat meningkatkan akurasi pelacakan melalui interferometri domain dan frekuensi, serta dapat difungsikan sebagai Multistatic Lateration Radar (MLR).
Pernyataan Presiden Prabowo Subianto tentang distorsi ekonomi dinilai merupakan realita yang ada.
Kemdiktisaintek menegaskan komitmennya untuk memperkuat perlindungan dan pemanfaatan kekayaan intelektual (KI) dari hasil riset dan inovasi perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
SEJAK tsunami Pangandaran pada 2006, tim peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN menyimpulkan bahwa tsunami raksasa di selatan Jawa memang pernah terjadi berulang. R
Sesar di Semarang ini sudah pasti ada dan sudah pasti aktif karena ditemukan batuan ataupun endapan yang jadi indikatornya.
Periset Pusat Riset Hortikultura BRIN Fahminuddin Agus menyatakan lahan gambut merupakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar, terutama jika tidak dikelola dengan baik.
BRIN menyatakan pihaknya siap memfasilitasi riset anak bangsa. Hal itu diwujudkan dalam program bernama Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis IPTEK.
"Bisa (air jadi BBM), kalau fosilnya sudah habis. Mau tidak mau salah satu alternatif adalah air," ungkap Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur BRIN Haznan Abimanyu
PENEMUAN Nikuba, bahan bakar kendaraan bermotor yang ditemukan oleh masyarakat Cirebon, Provinsi Jawa Barat, masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
Sikap Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terhadap karya ilmiah Aryanto Misel dikritik. BRIN dianggap meremehkan temuan bahan bakar alternatif bernama Nikuba.
Cara kerja Nikuba yakni dengan mengubah atau konverter dari air ke hidrogen yang kemudian langsung disalurkan ke ruang pembakaran
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved