Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
MENGINGINKAN keluarga yang sehat adalah harapan setiap keluarga, terutama kesehatan sang buah hati. Imunisasi telah terbukti sebagai metode efektif mencegah penyakit menular. Pemberian imunisasi dapat melindungi sang buah hati, karena bayi dan balita lebih rentan terhadap penyakit tertentu.
Di Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melaksanakan program imunisasi rutin yang lengkap untuk anak usia 0-18 tahun. Oleh karena itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah mengeluarkan rekomendasi jadwal imunisasi berdasarkan penelitian dan perkembangan ilmu imunisasi secara global.
Vaksin mengandung kuman yang telah dimatikan atau dilemahkan sehingga tidak akan menyebabkan penyakit pada tubuh. Vaksin merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi, sehingga tubuh akan menjadi kebal terhadap suatu penyakit tanpa perlu terinfeksi penyakit tersebut terlebih dahulu. Berbeda dengan obat yang berfungsi untuk menyembuhkan, vaksin merupakan cara untuk mencegah penyakit.
Baca juga: Ini Kondisi Demam Anak Pascaimunisasi yang Mengkhawatirkan
Indonesia menerapkan konsep imunisasi rutin yang terdiri dari imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan. Pelaksanaan imunisasi ini dilakukan berdasarkan usia anak. Imunisasi dasar bertujuan sebagai langkah pencegahan utama, sedangkan imunisasi lanjutan berperan dalam menjaga kekebalan tubuh agar tetap optimal seiring bertambahnya usia.
Ketika anak telah menerima imunisasi, tubuhnya akan lebih mampu melawan infeksi penyakit. Ketika sejumlah orang dalam suatu kelompok telah memiliki kekebalan terhadap suatu penyakit, akan semakin sulit bagi penyakit tersebut untuk menyebar dan menular kepada orang yang belum diimunisasi. Ini disebut sebagai kekebalan kelompok atau herd immunity.
Baca juga: Imunisasi Lengkap Disebut Bisa Kurangi Risiko Penyakit Kawasaki
Imunisasi untuk bayi dibagi menjadi dua tahap.
Pada tahap ini, dimulai saat bayi berusia 0-6 bulan. Imunisasi yang termasuk dalam tahap ini meliputi:
Bayi dapat diberikan vaksin Hepatitis B pada usia 24 jam. Penyakit ini dapat merusak fungsi hati dan belum memiliki pengobatan yang efektif. Vaksin Hepatitis B terdiri dari 4 dosis, dengan dosis pertama diberikan pada hari pertama, diikuti dengan dosis kedua pada bulan ke-2, dosis ketiga pada bulan ke-4, dan dosis terakhir pada bulan ke-6.
Vaksin polio diberikan saat bayi berusia sebulan. Vaksin ini dapat diberikan melalui mulut (OPV) atau suntikan (IPV). Polio dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak.
Imunisasi BCG berfungsi untuk mencegah penyakit tuberkulosis dan menjaga kesehatan paru-paru anak. Vaksin ini dapat diberikan saat bayi berusia 2-3 bulan.
DPT adalah vaksin yang melindungi bayi dari difteri, pertusis, dan tetanus. Vaksin ini dapat diberikan pada usia 2-4 bulan, dengan jeda satu bulan antara setiap pemberian.
Tahap ini meliputi imunisasi yang diberikan pada bayi usia 6-12 bulan. Imunisasi pada tahap ini termasuk:
PCV atau pneumokokus adalah vaksin yang melindungi bayi dari penyakit paru-paru yang berat. Vaksin ini sangat direkomendasikan oleh para ahli medis.
Vaksin rotavirus mencegah infeksi pada saluran pencernaan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Vaksin ini diberikan pada usia 6-8 bulan, biasanya dalam dua dosis.
Campak, gondongan, dan rubella (MMR) adalah vaksin yang diberikan pada usia 9 bulan. Dosis tambahan akan diberikan saat bayi mencapai usia 18 bulan.
Semoga bermanfaat! (Z-3)
Vaksinasi shingrix terbukti sangat efektif mencegah cacar api dan neuralgia pada pasien yang sudah terkena cacar api.
Vaksinasi BCG pada anak di negara-negara yang tinggi angka TB efektif untuk mencegah penyakit TB yang berat seperti TB di selaput otak, atau TB milier yang dapat menyebabkan sesak napas.
Demam setelah imunisasi pada anak adalah salah satu efek samping yang sering terjadi dan menjadi kekhawatiran banyak orang tua.
Inggris menjadi negara pertama di dunia yang memvaksinasi IMS gonorea, yagn difokuskan pada pria gay dan biseksual.
Vaksin HPV memberikan kesempatan bagi tubuh untuk membangun respon imunitas terhadap beberapa tipe HPV.
Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) pada 2024 adalah 87,3% dan antigen baru seperti PCV dan RV adalah 86,6%. Cakupan ini masih di bawah target untuk terbentuknya herd immunity.
Latihan fisik ringan selama 5 menit terbukti membantu menurunkan tekanan darah tinggi secara alami.
Tak hanya untuk mengembangkan adonan, baking soda juga bermanfaat untuk kesehatan dan kebersihan. Simak cara pakainya dan efek sampingnya.
Sejak dahulu, rumput laut telah menjadi primadona dalam bidang kesehatan, industri, dan kuliner berkat kandungan gizinya yang melimpah.
Program Dokter Spesialis Keliling (Speling) yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin mampu menarik dukungan internasional.
Menjaga kebugaran kini telah menjadi bagian penting dari gaya hidup modern.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved