Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Waspada! Anak Bisa Terjangkit Penyakit Ini Pascalebaran

Meilani Teniwut
28/4/2023 13:45
Waspada! Anak Bisa Terjangkit Penyakit Ini Pascalebaran
Ilustrasi - penyakit saluran pencernaan membayangi kesehatan anak usai lebaran(Freepik)

PASCALIBUR lebaran biasanya anak mulai mengeluhkan macam-macam gangguan saluran pencernaan. Pada dasarnya, saluran pencernaan sangat rentan terinfeksi berbagai macam penyakit, karena organ ini paling kompleks. 

Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso mengingatkan sejumlah penyakit yang rentan terjadi pada anak-anak usai merayakan lebaran.

"Ada beberapa hal perlu diwaspadai terkait lebaran di kampung halaman, terutama untuk anak. Pertama, masalah kelelahan. Karena anak-anak di tempat mudik tentu saja mengalami perubahan situasi, lingkungan, tempat tinggal yang berubah," jelas dokter Piprim saat konferensi pers virtual, Kamis (27/4).

Baca juga: Kekerasan Anak Muncul dari Pola Asuh yang Rusak

Selain itu, kelelahan akibat perjalanan mudik yang panjang dan anak kurang tidur memengaruhi turunnya daya tahan tubuh anak. Pada akhirnya, anak menjadi mudah terserang batuk pilek.

Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI, Himawan Aulia Rahman mengatakan pemicu gangguan saluran pencernaan mudah terjadi. Berikut jenis gangguan yang paling sering terjadi.

Baca juga: Setelah Mudik, Jangan Lupa Lindungi Pernafasan Anak dari Berbagai Penyakit

1. Diare 

Menurut Himawan diare atau dalam istilah medis persisten, sering kali terjadi ketika Frekuensi buang air besar itu mengalami peningkatan dibandingkan biasanya. Bahkan fesesnya lebih cair.

Diare memiliki beberapa jenis, meliputi:

  • Diare akut : Kurang dari 14 hari 
  • Diare persisten: Lebih dari 14 hari 
  • Diare disentri : Feses disertai darah.

Adapun penyebab yang terbagi menjadi dua, sebagai berikut:

Penyebab langsung

  1. Virus  : Rotavirus, Adenoviris
  2. Bakteri : Salmonella, Shigella, Vibriocholera, E. Coli, dll.
  3. Parasit : Entamoeba, Candida

"Berdasarkan data dari WHO 2020, penyebab diare yang paling banyak adalah jenis virus "Rotavirus". Namun, jenis virus, bakteri, dan parasit lainnya dapat menyebabkan diare," ucapnya Kamis (27/4).

Penyebab Tidak langsung

  1. Kebersihan perorangan
  2. Kebersihan makanan dan minuman
  3. Perumahan
  4. Kepadatan 
  5. Air bersih
  6. Jamban

2. Sakit Perut

Himawan mengatakan sakit perut akut menjadi masalah pencernaan selanjutnya. "Sakit perut itu bisa berlangsung mendadak atau juga bisa hilang timbul dan berlangsung lama," katanya. 

Tanda atau gejala perut meilputi:

  1. Sakit perut lebih dari dua jam 
  2. Ada pendarahan, seperti muntah darah
  3. Nyeri perut atas dan bawa
  4. Demam tinggi 
  5. Perut kembung sekali
  6. Perut tegang 
  7. Nyeri Punggung
  8. Bercak di kulit
  9. Pembesaran organ: radang dan infeksi
  10. Teraba Tumor 

Selain itu, anak juga bisa terkena sakit perut fungsional setelah lebaran. Sakit perut itu berulang selama tiga kali atau lebih selama tiga bulan. Hal ini terjadi akibat faktor psikis.

3. Muntah

Muntah merupakan refleks atau bagian dari gejala akibat penyakit yang memicu. Seperti;

  • Gastroenteritis
  • Infeksi saluran pernapasan
  • Dispepsia.
  • Infeksi saluran kencing (ISK)
  • Keracunan makanan
  • Intoleransi Makanan
  • Alergi makanan.

4. Sembelit atau Konstipasi

Sembelit atau konstipasi ini merupakan gejala yang terjadi akibat anak-anak mengalami stress, terutama saat mudik sehingga BAB kurang dari dua kali per minggu.

"Biasanya ada faktor psikologis juga dan itu berulang. Biasanya itu anak yang mudik berpergian ke lingkungan yang berbeda dengan rumahnya sehari-hari sehingga disitu ada ketakutan, kemudian dia tidak mau buang air besar sehingga terjadi simbelit," jelasnya.

Tanda anak menahan BAB dengan ketakutan, meliputi:

  • anak menyimpangkan kaki
  • Sembunyi di bawah kolong, belakang pintu
  • Memegang meja
  • Memeluk ibunya. 

Selain dari menahan BAB, Himawan menambahka gejala lainnya seperti:

  • Kecepirit
  • BAB keras dan nyeri 
  • BAB besar
  • Skibala

5. Intoleransi dan alergi makanan 

Saat Lebaran anak kerap juga mengalami intoleransi dan alergi terhadap makanan, di mana gejalanya meliputi: 

  • Mual 
  • Muntah 
  • Diare 

Penyebab yang paling sering dari intoleransi dan alergi makanan meliputi:

  • Laktosa 
  • Lemak, seperti makanan bersantan 
  • Protein susu, makanan laut, kacang-kacangan
  • Makanan pedas 
  • Makanan dan minuman manis yang berlebih

6. Keracunan makanan

Adapun penyebab dari keracunan makan meliputi:

  • Makanan yang tercemar
  • Makanan yang kadaluarsa
  • Sayuran yang tidak diolah dengan baik 
  • Makanan mentah, seperti telur mentah 
  • Toksin bakteri, seperti dari kaleng minuman yang tidak dicuci/dibersihkan sebelum diminum langsung (menempelkan mulut ke kaleng), sayuran yang disimpan lama di luar.
  • Produk berbahaya, seperti pembersih lantai ditaruh di botol minum dan diletakkan di tempat terjangkau anak.

Selain itu ada pun gejala utama dari keracunan makanan sebagai berikut:

  • muntah 
  • Diare 
  • Kram Perut
  • Sakit Kepala
  • Lemas
  • Demam
  • Penurunan keasadaran, jika sudah berat. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya