Gangguan Mata yang Dialami Pengidap Diabetes Bisa Berujung Kebutaan

Basuki Eka Purnama
20/4/2023 13:30
Gangguan Mata yang Dialami Pengidap Diabetes Bisa Berujung Kebutaan
Warga menjalani pemeriksaan mata di Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo, Jawa Timur.(ANTARA/Umarul Faruq)

GANGGUAN mata yang dialami pengidap diabates bisa berujung kebutaan jika dibiarkan terlalu lama. Hal itu dikatakan dokter spesialis mata Rova Virgana.

"Pada pengidap diabetes bisa terjadi gangguan retinopati diabetik. Kalau didiamkan sarafnya akan berprogres dan mengakibatkan kebutaan," kata Rova dalam diskusi mengenai komplikasi diabetes pada mata, dikutip Kamis (20/4)

Rova mengatakan pentingnya kesadaran akan gangguan mata bagi pengidap diabetes harus ditanamkan sejak awal dengan memeriksakan kondisi mata ke dokter agar tidak memburuk.

Baca juga: Tiga Pola Makan ini jadi Penyebab Utama Naiknya Kasus Diabetes Tipe 2 Secara Global

Dia mengatakan jika pengidap diabetes memeriksakan matanya sejak awal maka akan mencegah dari dampak gangguan mata yang lebih buruk lagi.

Periksa ke dokter mata, katakan saya mengidap diabetes. Jika Anda sadar bahwa Anda belum lama mengidap diabetes, risiko yang lebih berat lagi dapat dicegah," kata dokter yang praktik di RS Mata Cicendo Bandung, Jawa Barat itu.

Dia mengatakan jika pasien memeriksakan dirinya sejak awal, dokter bisa mengetahui kondisi mata pasien lebih cepat. Umumnya jika belum memiliki gejala maka tindakan yang diambil hanya kontrol tahunan.

Baca juga: Gula Darah yang tidak Terkendali Bisa Sebabkan Kerusakan Organ

Jika sudah memiliki gejala menengah, kontrol akan bersifat sembilan bulanan, namun jika sudah lanjut maka akan bersifat bulanan atau bahkan lebih sering

"Biasanya pasien merasa matanya seperti tidak enak melihat, silau atau berkabut, ukuran kacamata berubah-ubah, dan penglihatan menjadi buram serta berubah bentuk," ungkap dia.

Jika pasien sudah memiliki gejala tersebut, dia harus lebih berhati-hati lagi dalam menjaga gula darahnya.

Gejala tersebut juga berisiko menjadi glaukoma dan katarak yang lebih sulit untuk diobati

Dia juga menambahkan gangguan mata yang parah bisa diobati dengan melakukan operasi, namun ia tidak menyarankan karena selain menghabiskan banyak biaya, operasi juga tidak menjamin kesembuhan seratus persen.

Meskipun bisa diobati, jangan mencari tahu bagaimana mengobati gangguan ini, melainkan bagaimana mencegahnya agar tidak menjadi lebih parah, tambah dia.

"Diabetes itu obatnya jamu gendong (jaga mulut dan gerak dong) dan tetap bersemangat. Pasti ada hikmah di balik semua ini," tambah Rova.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes baik pada 2013 maupun 2018 menunjukkan adanya peningkatan tren terhadap penyakit diabetes.

Populasi diabetes di Indonesia adalah tertinggi kelima di dunia. Pada 2021, ada 19,5 juta atau 10,5% penduduk Indonesia menderita diabetes, dan pada 2045 diperkirakan meningkat menjadi 28,6 juta yang menderita diabetes. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya