Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
AHLI gizi dari RSCM Yudhi Adrianto mengatakan asupan protein secara berlebihan dan dalam jangka panjang dapat menyebabkan efek samping yaitu memengaruhi fungsi ginjal.
"Kalau misalnya proteinnya kelebihan, ginjal akan terjadi dekompensasi dalam filtrasinya. Lama-lama ginjalnya bisa bocor. Kalau ginjalnya bisa bocor akan terjadi gangguan fungsi ginjal ataupun penyakit ginjal," kata Yudhi, dikutip Jumat (7/4).
Biasanya, diet dengan asupan protein tinggi dan rendah karbohidrat dapat menurunkan berat badan dengan cepat, seperti diet keto. Namun, Yudhi mengingatkan tentang efek jangka panjang yang bisa terjadi jika diet ini terus-menerus dilakukan yaitu berisiko terhadap metabolisme.
Baca juga: Hipertensi yang tidak Terkontrol Bisa Sebabkan Gangguan Ginjal
Apabila konsumsi protein berlebihan, protein tersebut akan disimpan dalam bentuk lain di dalam tubuh, yaitu dalam bentuk lemak lipoprotein.
Protein berubah bentuk menjadi lemak dan disimpan di dalam jaringan adiposa atau jaringan di balik kulit, terutama biasanya disimpan di bagian kulit perut.
Yudhi mengataan kebutuhan protein orang normal berkisar 0,8 gram per kilogram berat badan. Sementara pada diet keto, protein yang dikonsumsi biasanya berkisar antara 1,5 gram-2 gram per kilogram berat badan.
Baca juga: Waspada, Penyakit Ginjal Kronis Tahap Awal Sering Tanpa Gejala
"Di dalam darah juga ada proteinnya yang disaring, di ginjal juga menyaring protein. Kalau misalnya proteinnya kelebihan, ginjal akan terjadi dekompensasi dalam filtrasinya," ujar dia.
Selain tinggi protein, diet keto juga cenderung tinggi dalam konsumsi lemak.
Yudhi mengatakan konsumsi lemak yang tinggi secara terus-menerus juga akan mengakibatkan peningkatan simpanan lemak di dalam tubuh. Sama seperti protein, kelebihan lemak tersebut akan disimpan dalam bentuk lipoprotein.
Diet keto memang efektif menurunkan berat badan dalam jumlah banyak karena tidak menggunakan glukosa sebagai sumber energi utama melainkan menggunakan protein sebagai sumber energi utama. Meski begitu, Yudhi mengingatkan pentingnya asupan glukosa yang tetap dibutuhkan oleh tubuh.
"Otak kita minimal itu membutuhkan 120 gram-180 gram glukosa untuk kehidupan sehari-hari, untuk kita bisa berfungsi dengan baik. Kalau tidak tercukupi, otomatis efek sampingnya misalnya kita akan lemas, kemudian berpikirnya lambat, mudah ngantuk, aktivitasnya jadi berkurang sehingga itu akan mengganggu aktivitas sehari-hari," terang Yudhi.
Oleh sebab itu, Yudhi menganjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada ahli gizi jika masyarakat ingin menjalani diet. Dengan begitu, individu dapat memahami jenis diet seperti apa yang cocok dan sesuai kebutuhan. Jangan sampai akibat diet berlebih serta tanpa anjuran ahli malah terjadi malnutrisi dan risiko infeksi penyakit pun meningkat. (Ant/Z-1)
Ada lima tips terbaik yang dapat membantu memaksimalkan perubahan dalam proses penurunan berat badan.
Diet kaya akan antioksidan, karotenoid, flavonoid, dan folat dapat membantu melawan infeksi HPV dan mengurangi risiko kanker serviks.
Berikut 13 cara cepat dan efektif untuk menurunkan berat badan, termasuk mengonsumsi protein saat sarapan, dann menghindari gula dan karbohidrat olahan.
Semakin Berkembangnya tren gaya hidup sehat, Semakin banyak wanita yang mencari cara yang efektif untuk mengurangi berat badan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan
Dalam upaya menurunkan berat badan, pilihan makanan tidak selalu menjadi fokus utama. Minuman yang dikonsumsi juga dapat berperan penting.
Ingin menjadi vegan? Yuk pelajari terlebih dahulu risiko berikut.
Hai Jel's, ternyata banyak ya dari kita berkeinginan untuk memutihkan kulit mereka dengan cepat, sehingga mereka sering mencoba metode instan seperti suntik pemutih.
Merawat wajah agar terhindar dari jerawat merupakan hal penting bagi banyak orang, terutama bagi yang rentan mengalami masalah kulit ini.
Liburan Lebaran adalah waktu yang dinanti-nantikan bagi banyak keluarga untuk berkumpul dan merayakan bersama
Ketika Idul Fitri datang, banyak hidangan lezat yang akan tersaji, mulai dari yang manis hingga berbahan dasar santan. Awas timbangan naik.
Meskipun tidak ada hubungan langsung, sekitar 30% penderita Graves mengalami TED. Mengubah pola makan dapat menjadi kunci dalam mengelola gejala kedua kondisi ini.
Untuk meningkatkan kekebalan tubuh, selain pola makan sehat dan gaya hidup yang seimbang, penggunaan suplemen juga dapat menjadi pilihan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved