Rabu 22 Maret 2023, 09:30 WIB

Waspada, Penyakit Ginjal Kronis Tahap Awal Sering Tanpa Gejala

Basuki Eka Purnama | Humaniora
Waspada, Penyakit Ginjal Kronis Tahap Awal Sering Tanpa Gejala

Freepik
Ilustrasi

 

DOKTER spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo Pringgodigdo Nugroho mengatakan penyakit ginjal kronis tahap awal sering kali tidak menimbulkan gejala apapun.

"Sebenarnya, kalau fungsi ginjal menurun sedikit itu pasien tidak merasakan gejala. Bahkan, kasarnya, fungsi ginjal menurun 25% pun tidak ada gejala," kata Pringgo, dikutip Rabu (22/3).

Dokter yang menamatkan studi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menjelaskan, dalam keadaan normal, daya cadang ginjal manusia adalah empat kali kebutuhan tubuh dalam melakukan ekskresi atau penyaringan racun.

Baca juga: Dokter Minta Pasien Ginjal tidak Berobat Alternatif

Kemampuan itulah yang menyebabkan seseorang tidak mengalami keluhan apapun meskipun ginjalnya mengalami penurunan fungsi. Akibatnya, banyak pasien yang baru berobat ke dokter dan langsung didiagnosa menderita gagal ginjal.

"Mereka banyak yang bilang kalau selama ini merasa sehat-sehat saja, tapi, kenapa tiba-tiba gagal ginjal? Padahal, kalau gangguan kecil itu memang tidak ada keluhan, ketika masuk gagal ginjal baru muncul keluhan-keluhan yang membahayakan," kata dokter yang juga berpraktik di RS PELNI itu.

Untuk itu, Pringgo mengatakan perlu peningkatan kewaspadaan terhadap kondisi kesehatan ginjal, di antaranya dengan deteksi dini dan memahami faktor risiko gangguan ginjal.

Baca juga: Pasien Gagal Ginjal Rentan Anemia

Faktor risiko utama gangguan ginjal, menurut data dari Indonesian Renal Registry (IRR) sebagaimana dipaparkan Pringgo, adalah diabetes, hipertensi, peradangan ginjal, riwayat keluarga, dan gaya hidup yang tidak sehat.

Gangguan metabolisme karbohidrat pada diabetes membuat gula tidak bisa dimanfaatkan oleh sel-sel tubuh. Gula darah tinggi mengganggu organ tubuh lainnya, termasuk ginjal.

Gangguan ginjal itu ditandai dengan keberadaan albumin di urine, yang pada kondisi normal tidak ada. Salah satu ciri kandungan albumin tinggi adalah urine berbusa.

Deteksi dini gangguan ginjal dapat dilakukan dengan cek kesehatan di fasilitas kesehatan. Pemeriksaan bersifat penting dilakukan terutama jika memiliki salah satu atau lebih faktor risiko.

Pringgo melanjutkan, upaya lain yang dapat dilakukan untuk mencegah gangguan ginjal adalah menerapkan gaya hidup sehat dengan diet seimbang, termasuk minum air putih yang cukup.

"Memang minum merupakan salah satu komponen utama dalam menjaga kesehatan ginjal. Kata kuncinya adalah cukup. Kalau kurang minum, meningkatkan risiko infeksi saluran kemih dan batu ginjal, namun kalau terlalu banyak akan berbahaya," pungkas Pringgo. (Ant/Z-1)

Baca Juga

Dok. UT

FKIP Universitas Terbuka Adakan PKM Tingkatkan Kompetensi Guru

👤M Iqbal Al Machmudi 🕔Sabtu 10 Juni 2023, 20:15 WIB
Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu tugas Tri Dharma perguruan tinggi seorang...
MI/Adam Dwi

Kebijakan Relaksasi Pandemi Harus Dibarengi Edukasi Membangun Kesadaran Masyarakat

👤M Iqbal Al Machmudi 🕔Sabtu 10 Juni 2023, 19:45 WIB
"masing-masing individu ini harus harus memiliki kemampuan dalam menilai ketika sakit wajib memakai masker dan...
Dok. Odyse Education

Ramai Soal Marketplace Guru, Intip Pengalaman Odysee Education Jalankan Platformnya

👤Ghani Nurcahyadi 🕔Sabtu 10 Juni 2023, 19:30 WIB
Secara definisi, marketplace guru adalah platform yang mempertemukan guru dengan instansi sekolah yang sedang membutuhkan tenaga...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya