Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KASUS penganiayaan brutal yang dilakukan oleh anak-anak menjadi sorotan. Salah satunya ialah seorang siswa yang membunuh temannya di wilayah Cibinong.
Menanggapi hal itu, Pendiri Indonesia Chlid Online Protection Maria Advianti menilai, aksi brutal yang dilakukan anak-anak merupakan imitasi yang dilakukannya karena melihat lingkungan sekitar.
"Dugaan saya, akar masalah tindakan brutal anak-anak saat ini yang terbesar berawal dari keluarga. Karena ayah dan ibu melakukan kekerasan pada anak-anaknya, maka saat sudah lebih besar anak-anak ini banyak yang mengimitasi pola kekerasan yang diperoleh dari orang tuanya," kata Maria saat dihubungi, Minggu (12/3).
Ia juga menilai, sumber imitasi kekerasan lain bisa juga berasal dari tontonan di internet. Baik video, game online atau tontonan lain yang saat ini banyak mengumbar adegan kekerasan, horor-sadistis dan lainnya yang sering ditonton anak-anak.
Baca juga: Sekelompok Remaja Nekat Tawuran demi Konten, 13 Pelaku Ditangkap
“Anak yang sering menonton genre adegan tertentu akan mengalami desensitisasi, atau sensitivitas yang berkurang akibat tontonan tersebut menjadi biasa saja bagi mereka. Misalkan adegan horor yang menakutkan saat pertama kali ditonton, ketika dua tiga atau empat kali ditonton menjadi berkurang efek horornya," ucap dia.
Demikian juga ketika anak terbiasa menerima kekerasan dari orang tuanya, dan sering menonton tayangan kekerasan, sensiitivitas terhadap rasa sakit akibat kekerasan tersebut menjadi lebih bisa ditahan. Dan mereka menganggap orang lain pun akan dapat menahan rasa sakit itu, sehingga saat ia mengimitasi perilaku kekerasan tersebut, cenderung lebih brutal karena sensitifitasnya berkurang.
Baca juga: Polres Tangsel Tangkap Pelaku Tawuran Yang Menggunakan Air Keras
Ia mengakui, berdasarkan data yang dirilis Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), selama lima tahun terakhir, jumlah anak korban dan pelaku kekerasan terus meningkat. Data lain juga memperlihatkan korban dengan pelaku pelanggaran hak anak, yang menunjukkan pelaku kekerasan yang terbanyak justru ayah kandung dan ibu kandung, lalu ayah tiri dan ibu tiri, selanjutnya barulah orang tidak dikenal.
Untuk itu, menurut dia, perlu kontrol yang baik dari orang tua dan lingkungan sekitar agar anak-anak tidak mengikuti perilaku brutal yang berujung pada tindak kekerasan. (Z-10)
Kekerasan terhadap perempuan dan anak serta perdagangan orang masih menjadi tantangan besar di masyarakat.
Wamen PPPA) Veronica Tan menitikberatkan pentingnya dukungan pasca-penanganan untuk korban kekerasan. Ia menyebut saat ini Kementerian Sosial (Kemensos) memiliki rumah aman
Kekerasan di lingkungan pendidikan masih menjadi sorotan utama. Berdasarkan data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) sepanjang tahun 2024, tercatat 573 kasus
Mayoritas korban enggan melaporkan kasusnya karena rasa takut dan malu, terutama karena pelaku berasal dari lingkungan terdekat.
Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu mengatakan media belum berpihak pada perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan.
Menurut ICJR, praktiknya penyediaan layanan aborsi aman tidak terlaksana di lapangan dikarenakan tidak ada realisasi konkret dari pemangku kepentingan untuk menyediakan layanan.
Nahar berharap bahwa penanganan kasus tindak pidana kekerasan seksual (TPKS) terhadap anak ini selalu mengedepankan kepentingan terbaik bagi korban anak.
Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, serangan Israel menewaskan sedikitnya 569 orang.
Ddi dalam pikiran perempuan dan anak, apabila meminta perlindungan, yang terlintas pertama yaitu TNI dan Polri
Sedikitnya 324 siswa di SDN 24 Galang dan 354 siswa SMPN 22 Kota Batam di Pulau Rempang yang terkena dampak kericuhan Rempang Eco City akan mendapatkan trauma healing
Pelaku merupakan teman dari orang tua korban. Adapun modus yang digunakan pelaku yakni berpura-pura menumpang ke toilet untuk membuang air kecil.
LEMBAGA Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) siap memberikan perlindungan kepada korban kekerasan seksual dalam kasus ABG 15 tahun di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved