Senin 06 Maret 2023, 15:37 WIB

Imunisasi Difteri di Jawa Barat Baru 43,89 Persen

M. Iqbal Al Machmudi | Humaniora
Imunisasi Difteri di Jawa Barat Baru 43,89 Persen

ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin kepada murid SD saat bulan imunisasi anak sekolah (BIAS) di SDN Sukareja, Balongan, Indramayu, Jabar.

 

KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) mencatat hingga 4 Maret 2023 cakupan Outbreak Respons Immunization (ORI) Difteri di Provinsi Jawa Barat baru mencapai 43,89 persen. Imunisasi dilakukan kepada beberapa kelompok usia dari 2 bulan hingga 15 tahun.

"Sampai dengan tanggal 4 Maret 2023, cakupan Outbreak Respons Immunization Difteri sebanyak 4.928 orang atau sekitar 43,89%," kata Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes Prima Yosephine saat dihubungi, Senin (6/3).

Jumlah imunisasi untuk kelompok 2 sampai 59 bulan sekitar 1.185 (33,4%) yakni imunisasi Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, serta Pneumonia (DPT-HB-Hib). Kemudian kelompok umur 5 sampai kurang dari 7 tahun hanya disuntik Diphteria Tetanus (DT) yakni sebanyak 505 atau 40,2% untuk kelompok umurnya.

"Terakhir untuk kelompok umur7 sampai 15 tahun mendapatkan imunisasi Td sebanyak 3.238 atau sekitar 50,4 persen," ujarnya.

Imunisasi Td adalah Tetanus Diphteria yang merupakan imunisasi lanjutan dari imunisasi DT pada anak. Dengan tujuan mempertebal imunitas anak.

Baca juga: Pemkot Bandung Lakukan Upaya Cegah Merebaknya Difteri

Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane menjelaskan cakupan ORI yang harus dilakukan Kementerian Kesehatan pada KLB difteri harus mencapai 90 persen pada lokasi yang telah ditetapkan.

"Pelaksanaan ORI dilakukan pada tingkat kecamatan dan dilaksanakan 3 kali putaran dengan jarak pemberian antara putaran pertama dan kedua sekitar 1 bulan, dan putaran kedua ke ketiga adalah 6 bulan," ujarnya.

Ia menyarankan agar masyarakat terus meningkatkan daya tahan tubuh dan melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk mencegah terjadi penularan difteri.

"Karena penularan juga droplet maka pencegahan dan pengendaliannya mirip covid-19. Kemudian 3M untuk masyarakat di daerah terjangkit dan isolasi untuk kasus dan masyarakat juga jangan lupa untuk terus meningkatkan daya tahan tubuh, makan yang baik, tidur yang cukup, olahraga dan tetap melakukan PHBS," pungkasnya. (Iam/OL-09)

Baca Juga

ANTARA FOTO/Suwandy

Warga Negeri Wakal Maluku Sudah Mulai Berpuasa Ramadan

👤mediaindonesia.com 🕔Selasa 21 Maret 2023, 00:40 WIB
WARGA Negeri Wakal, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Maluku, hari ini sudah mulai melakukan ibadah puasa bulan...
Istimewa

Media Indonesia Sabet Dua Penghargaan Indonesia Print Awards 2023

👤Zubaedah Hanum 🕔Senin 20 Maret 2023, 23:25 WIB
MEDIA Indonesia meraih dua penghargaan Indonesia Print Awards (IPMA) 2023. Pertama, The Best of Travel and Sport Photography (Silver...
Ist

Hari Hutan Internasional, Upaya Pelestarian dan Mitigasi Bencana Jadi Sorotan

👤mediaindonesia.com 🕔Senin 20 Maret 2023, 23:18 WIB
Pemanfaatan dan pengelolaan hutan harus tetap mempertimbangkan beragam aspek demi keseimbangan dan pelestarian...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya