Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
DIFTERI masih menjadi ancaman serius bagi anak-anak di Indonesia. Imunisasi yang tak lengkap sejak lahir menjadi salah satu faktor risiko penyebab penularan difteri.
Penyakit difteri menyebar melalui udara dan air liur oleh bakteri Corynebacterium diphtheria yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan. Salah satu tanda penyakit difteri adalah selaput semu menebal sehingga menyebabkan kesulitan bernapas.
World Health Organization (WHO) memperkirakan difteri dapat menyebabkan sekitar 30% kasus tanpa vaksinasi dan pengobatan yang tepat.
Difteri memiliki risiko kematian yang lebih tinggi pada anak-anak. Mayoritas kasus difteri di Nigeria terjadi pada anak-anak berusia antara 2-14 tahun. Sebagai penyakit Emerging disease, difteri pernah terkendali tetapi muncul kembali dengan angka kejadian yang semakin meningkat.
Anak yang tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap sejak lahir berisiko lebih besra mengalami berbagai penyakit menular, termasuk difteri. Anak atau orang dewasa yang tidak melaksanakan imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) memiliki risiko lebih tinggi tertular difteri.
Sama dengan penyakit menular lainnya, kontak erat dengan penderita difteri meningkatkan faktor risiko tertularnya seseorang. Karena itu, sebaiknya menghindari kontak erat dengan pasien difteri, atau melakukan prosedur protokol kesehatan untuk menghindari penularan melalui percikan ludah saat batuk atau bersin.
Lingkungan tempat tinggal yang terlalu padat bisa menyebabkan munculnya berbagai masalah kesehatan seperti meningkatnya risiko penularan penyakit seperti difteri. Apalagi jika lingkungan yang padat tersebut tidak didukung dengan sistem sanitasi yang baik.
Seseorang dengan sistem imun tubuh atau daya tahan tubuh yang lemah lebih rentan tertular difteri. Itu mengapa difteri lebih sering menjangkiti anak-anak. Orang dengan beberapa penyakit terkait sistem imun seperti HIV/AIDS dan autoimun juga menjadi kelompok yang lebih rentan tertular difteri.
Itulah beberapa hal yang meningkatkan risiko penularan difteri. Selain imunisasi, sama dengan berbagai penyakit lain yang disebabkan oleh bakteri, upaya menjaga kebersihan merupakan hal utama yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan difteri. (H-3)
PENULARAN difteri di Jawa Barat menjadi perhatian dari Universitas Airlangga. Lima pulau terbesar di Indonesia dengan kasus difteri tertinggi adalah Jawa dengan 474 kasus dan 26 kematian.
DILANSIR dari laman Universitas Airlangga penyebaran penyakit difteri pada 2018 telah mengakibatkan Kejadian Luar Biasa (KLB) di 28 provinsi dan 142 kabupaten/kota di Indonesia.
Hasil penelitian memperlihatkan adanya peningkatan kekebalan anak terhadap covid-19 pada anak yang telah diberikan vaksinasi DT sebelum pemberian vaksin covid-19.
Kemenkes mencatat hingga 4 Maret 2023 cakupan Outbreak Respons Immunization (ORI) Difteri di Provinsi Jawa Barat baru mencapai 43,89 persen.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi menyampaikan hal-hal yang harus dilakukan agar KLB tidak meluas ke daerah lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved