Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PENULARAN difteri di Jawa Barat menjadi perhatian dari Universitas Airlangga. Cakupan imunisasi yang tidak memadai, akses terbatas ke perawatan kesehatan, dan kurangnya pengetahuan publik semuanya berkontribusi terhadap penyebaran penyakit yang dapat dicegah seperti difteri.
Universitas Airlangga menyebutkan penyebaran penyakit difteri pada 2018 telah mengakibatkan Kejadian Luar Biasa (KLB) di 28 provinsi dan 142 kabupaten/kota di Indonesia. Dari data Kemenkes, sejak 2019 hingga 2024 sebanyak 1,8 juta anak Indonesia tidak mendapatkan imunisasi rutin. Akibatnya, Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri kembali terjadi di Indonesia.
Lima pulau terbesar di Indonesia dengan kasus difteri adalah Jawa dengan 474 kasus dan 26 kematian, Sumatra dengan 114 kasus dan 5 kematian, Kalimantan dengan 13 kasus dan 1 kematian, Sulawesi dengan 11 kasus, dan Papua dengan 1 kasus.
Difteri menyebar melalui udara dan air liur oleh bakteri Corynebacterium diphtheria sehingga menyebabkan infeksi saluran pernapasan. Salah satu tanda penyakit difteri adalah selaput semu menebal sehingga menyebabkan kesulitan bernapas.
Selama covid-19, sumber daya dan perhatian kesehatan dialihkan untuk memerangi epidemi, yang dapat berdampak pada pengawasan, diagnosis, dan pengobatan difteri.
Karena populasi manusianya yang padat, Provinsi Jawa Barat dianggap sebagai salah satu tempat dengan risiko tertinggi di Indonesia untuk infeksi difteri. Dengan sejumlah besar orang yang tinggal berdekatan, kemungkinan penularan bakteri difteri meningkat. Lingkungan hidup yang padat dan sesak dapat membantu penyebaran penyakit, terutama di tempat-tempat dengan akses yang buruk ke perawatan kesehatan dan tingkat vaksinasi yang rendah.
Profil kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat menunjukkan bahwa jumlah infeksi difteri tumbuh cukup besar pada 2016. Sayangnya, kasus difteri di banyak lokasi di Jawa Barat telah meningkat sejak pandemi covid-19.
Dalam beberapa tahun terakhir, provinsi Jawa Barat telah meningkatkan layanan kesehatan masyarakat untuk difteri melalui program vaksinasi yang komprehensif. Vaksin DPT telah mengurangi kejadian difteri di semua wilayah Jawa Barat. Ketimpangan geografis, sikap budaya, dan akses terbatas ke layanan kesehatan membuat Jawa Barat sulit mempertahankan cakupan imunisasi yang tinggi di semua wilayah. Namun, cakupan vaksin DPT dan penguat tetap cukup tinggi selama delapan tahun terakhir.
DILANSIR dari laman Universitas Airlangga penyebaran penyakit difteri pada 2018 telah mengakibatkan Kejadian Luar Biasa (KLB) di 28 provinsi dan 142 kabupaten/kota di Indonesia.
Penambahan rombel ini, dilakukan karena terdapat sekitar 197.000 anak di Jabar yang berpotensi tidak melanjutkan atau putus sekolah.
Eliminasi TBC memerlukan kekompakan dan sinergi lintas sektor.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengungkapkan hanya ada 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi rombongan belajar (rombel) 38 sampai 50 siswa dari 801 kelas.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Tetapi, dari 27 wilayah Jawa Barat hanya ada dua wilayah yang diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada siang hari.
Sebanyak 338 ribuan siswa diterima di SMA, SMK dan SLB negeri se-Jawa Barat (Jabar) dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahap satu hingga dua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved