Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
PSIKOLOG anak dan keluarga Rosdiana Setyaningrum memandang pasangan atau seseorang yang memutuskan untuk tidak memiliki anak atau childfree merupakan sebuah pilihan dan setiap individu mempunyai beragam alasan yang melatarbelakanginya.
Rosdiana menilai ada berbagai alasan yang melatarbelakangi seseorang untuk childfree. Alasan itu pun bisa berbeda antara satu orang dengan yang lainnya.
"Orang kan suka bilang, Mungkin dia masa kecilnya trauma. Kalau menurut saya, belum tentu, ya. Banyak juga, kok, orang-orang yang trauma terus malah punya anak," kata psikolog yang menempuh pendidikan strata satu psikologi di Universitas Indonesia.
Baca juga: Milenial Pilih Childfree atau Hanya Satu Anak karena Faktor Ekonomi dan Tanggung Jawab
Rosdiana mencontohkan, bagi orang yang berjiwa bebas dan senang bepergian, dia mungkin akan menimbang berkali-kali sebab jika memiliki anak dia tidak akan begitu leluasa dan tentu harus mengemban tanggung jawab untuk mengurus anak.
Contoh lainnya seseorang mungkin memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan ketika masih kecil dan merasa lebih baik untuk tidak memiliki anak setelah menikah. Ada juga orang yang menyadari bahwa dia belum siap memiliki anak, baik dari segi materi, fisik, maupun mental.
Jika seseorang memang belum siap memiliki anak, Rosdiana menilai alangkah baik ketika dia mengaku tidak siap dan memutuskan untuk sementara waktu tidak punya anak.
Sebelum seseorang masuk ke jenjang pernikahan, psikolog itu mengingatkan pentingnya untuk mendiskusikan berbagai perencanaan di masa depan dengan calon pasangan hidup, termasuk keputusan apakah ingin memiliki anak atau tidak.
Terlepas memilih punya atau tidak punya anak, Rosdiana menambahkan penting juga untuk tetap membicarakan rencana jangka panjang lainnya dengan pasangan dan keluarga, termasuk rencana keuangan, asuransi hingga persiapan jika pensiun.
"Baik mau menikah dengan anak ataupun tidak dengan anak, kita itu (orang tua) sudah harus memikirkan kalau kita tua mau bagaimana," kata Rosdiana. (Ant/OL-1)
Ingin minta maaf dengan tulus? Ini panduan minta maaf dari para ahli.
Dilansir dari The Atlantic, pareidolia merupakan fenomena psikologi saat setiap orang dapat melihat bentuk tertentu pada gambar biasa, namun persepsinya cenderung berbeda dengan orang lain.
Perasaan sedih dan stres saat harus kembali ke rutinitas usai liburan dalam dunia psikologi disebut dengan istilah post holiday blues.
Pondok Pesantren Darunnajah menghadirkan Darunnajah Assessment and Development Center (DADC), sebuah pusat asesmen dan pengembangan psikologis bagi santri, pendidik, dan masyarakat umum.
Pentingnya peran psikologi sebagai disiplin ilmu dan praktik dalam mendukung pembangunan bangsa, terutama dalam menciptakan masyarakat yang sehat secara mental dan berdaya saing.
Saat ini, timnas U-20 sedang menjalani pemusatan latihan di Jakarta, yang dijadwalkan berlangsung sejak 5-30 Januari sebelum tampil di Piala Asia U-20 di Tiongkok.
Menurut sejumlah penelitian, musik bisa dikenalkan kepada anak dari usia di bawah enam tahun.
Menurut Director Learning Development JMAkademi, Coach A Ricky Suroso, orangtua perlu membekali anak-anaknya di usia golden untuk tangguh dalam karakter dan punya daya juang tinggi.
Konsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas serta memicu diabetes dan gangguan kesehatan jantung.
FENOMENA masalah komunikasi antara orangtua dan anak sudah terjadi sejak lama, dan bukan menjadi hal yang asing lagi.
Membangun rutinitas yang konsisten mulai dari bangun tidur hingga kemandirian anak untuk mengurus dirinya sendiri sudah harus menjadi perhatian orangtua sebelum anak masuk sekolah.
Setiap anak memiliki potensi luar biasa dan peran orangtua sangat menentukan bagaimana potensi itu tumbuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved