Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

RI Kirim 62 Dokter Bantu Penanganan Korban Gempa di Turki dan Suriah

Atalya Puspa
09/2/2023 14:14
RI Kirim 62 Dokter Bantu Penanganan Korban Gempa di Turki dan Suriah
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

KEMENTERIAN Kesehatan akan mengirimkan sebanyak 62 dokter untuk membantu penanganan korban bencana di Turki dan Suriah. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono.

"Kemarin saya rapat dengan Bapak Menko PMK untuk memberikan bantuan tenaga kesehatan untuk bencana alam di Turki dan Suriah. Untung kita sudah melakukan dan mempunyai tenaga cadangan kesehatan," kata Dante dalam acara Dies Natalis ke-73 FKUI di Gedung FKUI, Jakarta Pusat, Kamis (9/2).

Ia menyatakan, selain mengerahkan bantuan tenaga kesehatan, Kemenkes juga akan mengerahkan sejumlah alat medis dan obat-obatan untuk membantu para korban bencana Turki dan Suriah. Rencananya, pekan ini dokter-dokter itu akan langsung diberangkatkan ke lokasi bencana.

Dante menekankan, belajar dari pandemi covid-19, Kemenkes telah memiliki program tenaga kesehatan cadangan untuk dikerahkan dalam berbagai kejadian bencana, mulai dari bencana nonalam hingga bencana alam. Pihaknya juga telah memiliki perencanaan untuk pengerahan tenaga kesehatan itu.

"Kalau bencana alam, bencana banjir, bencana gempa, mitigasinya berbeda-beda. Misalnya kalau gempa, kita kirimkan tenaga ortopedi di minggu pertama. Lalu minggu kedua terkait penyakit menular di daerah pengungsian. Mitigasi itu dilakukan untuk ketahanan di masa depan untuk menghadapi kegawatdaruratan," ucap dia.

Baca juga:  Jumlah Korban Jiwa Gempa Turki-Suriah Capai 15.000 Orang

Seperti diketahui, hingga kini korban tewas akibat gempa Turki-Suriah telah meningkat menjadi lebih dari 15 ribu. Setidaknya 12.391 orang menjadi korban tewas di Turki, dan 2.992 di Suriah.

Masyarakat di kedua negara mengeluhkan proses evakuasi yang terbilang lambat. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengakui kelambanan pasukannya dalam mengevakuasi para korban bencana ini.

Pasalnya medan berat, cuaca ekstrem dan kegagapan pejabat daerah menghambat upaya cepat penaggulangan bencana ini.

"Tentu saja, ada kekurangan. Kondisinya jelas untuk dilihat. Tidak mungkin siap menghadapi bencana seperti ini," kata Erdogan.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya