Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
JUMLAH korban tewas akibat gempa Turki-Suriah telah meningkat menjadi lebih dari 15.000. Setidaknya 12.391 orang telah tewas di Turki, dan 2.992 di Suriah.
Masyarakat di kedua negara mengeluhkan proses evakuasi yang terbilang lambat dan harus membakar baju untuk bertahan di bawah suhu dingin.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengakui kelambanan pasukannya dalam mengevakuasi para korban bencana ini. Pasalnya medan berat, cuaca ekstrem dan kegagapan pejabat daerah menghambat upaya cepat penaggulangan bencana ini.
"Tentu saja, ada kekurangan. Kondisinya jelas untuk dilihat. Tidak mungkin siap menghadapi bencana seperti ini," kata Erdogan selama kunjungan di kota Kahramanmaras, salah satu tempat dari 10 provinsi yang paling terdampak gempa berkekuatan 7,8 magnitudo pada Senin (6/2).
Baca juga: Bantuan Kemanusiaan Tahap Pertama Indonesia Tiba di Turki
Sementara itu, suhu di kota Gaziantep, yang menjadi pusat gempa ini mencapai minus lima derajat Celcius. Banyak korban selamat dari bencana ini yang gagal mendapatkan kehangatan karena bisa berlindung di balik tenda darurat dan fasilitas minim alat pemanas.
"Ketika kami duduk, itu menyakitkan, dan saya takut terjebak di bawah puing-puing," kata warga Gaziantep Melek Halici, yang telah membungkus putrinya yang berusia dua tahun dengan selimut ketika mereka menyaksikan penyelamat bekerja hingga larut malam.
"Akhirnya, kita harus pergi ke tenda tetapi saya tidak mau. Aku tidak tahan dingin tapi aku juga tidak bisa berpikir untuk kembali ke apartemen kita," tambahnya.
Gym, masjid, sekolah, dan beberapa toko telah dibuka untuk tempat penampungan sementara bagi warga Gaziantep. Sementara ribuan orang menghabiskan malam di mobil dengan mesin menyala untuk mendapatkan suhu hangat.
"Saya tidak punya pilihan," kata seorang warga Gaziantep Suleyman Yanik, yang memilih berkemah di dalam mobil. Dia duduk dengan anaknya yang sedang bermain dengan setir, sementara istri dan anak keduanya tidur di kursi belakang.
Keluarga miskin yang telah berkemah di sekitar kastil abad keenam Gaziantep, yang rusak parah akibat gempa, mengatakan pihak berwenang tidak melakukan apa pun untuk mereka. Keluarga telah membangun rumah darurat dengan terpal dan kayu yang dibuang oleh orang lain.
"Mereka setidaknya bisa memberi kami beberapa tenda. Anak-anak kami membeku," tambah Ahmet Huseyin, ayah lima anak berusia 40 tahun yang rumah di dekatnya hampir hancur oleh getaran berkekuatan 7,8 magnitudo itu.
"Kami harus membakar bangku taman dan bahkan beberapa pakaian anak-anak. Tidak ada yang lain," katanya. (Aljazeera/Cah/OL-09)
SEORANG warga negara Turki meninggal karena serangan panik setelah gempa mengguncang Turki selatan. Sebanyak 69 lain terluka.
Raksasa reasuransi Jerman, Munich Re, melaporkan penurunan laba kuartal pertama, Rabu (17/5). Laba perusahaan terpukul dari klaim yang terkait dengan gempa Turki dan Suriah.
Sebanyak 105 anggota tim dan 14 tenaga pendukung yang diwakili 23 orang terdiri dari berbagai profesi di bidang kesehatan dan non kesehatan, didaulat sebagai penerima penghargaan tersebut.
DARI awal yang sederhana, Recep Tayyip Erdogan telah berkembang menjadi raksasa politik, memimpin Turki selama 20 tahun dan membentuk kembali negaranya lebih dari pemimpin mana pun
PERDANA Menteri Suriah Hussein Arnous dalam pertemuan bersama Duta Besar Tiongkok di Damaskus, Shi Hongwei membahas penguatan hubungan bilateral kedua negara.
Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, mengapresiasi keberhasilan Satuan Tugas (Satgas) TNI AU untuk misi kemanusian gempa bumi Turki.
Militer AS mengumumkan pemimpin senior ISIS Dhiya’ Zawba Muslih al-Hardani dan kedua putranya tewas dalam serangan di Suriah.
MENTERI Dalam Negeri Suriah Anas Khattab mengatakan bahwa pasukan keamanan telah memberlakukan gencatan senjata di dalam Kota Suwayda.
JUMLAH korban tewas akibat konflik bersenjata yang melanda Provinsi Suwayda, wilayah yang mayoritas penduduknya berasal dari suku Druze di Suriah, kini telah mencapai sedikitnya 1.120 jiwa.
PASUKAN keamanan dalam negeri Suriah berhasil menegakkan gencatan senjata di Kota Suwayda, membuka jalan menuju pertukaran tahanan dan pemulihan ketertiban secara bertahap.
PEMERINTAH Suriah menyatakan pertempuran di Suwayda, wilayah selatan negeri itu, telah dihentikan sejak Minggu (20/7).
PASUKAN otoritas sementara Suriah pada Sabtu (19/7) mulai menyebar di seluruh Provinsi Suwayda untuk melaksanakan fase pertama kesepakatan gencatan senjata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved