Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
WAKIL Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Dr. Drs. Karjono Atmoharsono, S.H., M.Hum. menegaskan, Nahdlatul Ulama (NU) selalu istiqamah sebagai benteng Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pernyataan Karjono diisampaikan saat menjadi narasumber pada acara Konferensi Nasional 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin, (6/2).
Acara dengan tema "Membangun Peradaban untuk Kemandirian NU dan Kedaulatan Bangsa" ini diharapkan dapat menjadi momentum agar NU selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme yang berdasarkan syariat Islam.
"Di sisi lain, NU juga menunjukkan wajah Indonesia yang teduh dan ramah di mata dunia dan menunjukkan agama dan budaya yang bersanding saling memperkaya satu sama lain. Ini membuktikan bahwa NU adalah penjaga NKRI dan Pancasila,” ujarnya.
Baca juga: Kepala BPIP Minta Anggota DPRD Pasuruan Terapkan Pancasila dalam Bekerja
Karjono juga mengenalkan "Salam Pancasila" sebagai salam persatuan bagi seluruh bangsa Indonesia, tanpa mengenal perbedaan agama, suku, dan tradisi kedaerahan yang digunakan di ruang publik dengan lawan bicara atau audien yang beragam.
"Salam Pancasila tersebut pertama dicetuskan oleh Ketua Dewan Pengarah BPIP, Prof. Dr. (HC) Hj. Megawati Soekarnoputri pada saat Unit Kerja Presiden atau (UKP) Pembinaan Ideologi Pancasila," paparnya.
Dalam kegiatan yang dihadiri ratusan Ikatan Sarjana NU ini, Karjono mengimbau kepada seluruh masyarakat jangan sekali-kali meninggalkan sejarah (Jasmerah) sebagaimana disampaiakan Ir. Soekarno, pada tanggal 17 Agustus 1966 saat pidato peringatan HUT RI.
Selain itu, ia juga mengatakan, jangan sekali-kali meninggalkan ulama (Jashijau).
Dirinya bahkan mengakui, dalam perjalanannya, NU selalu patuh dengan Ulama dan negara, di antaranya, fatwa K.H. Hasyim Asy'ari yaitu "Cinta Tanah Air Bagian dari Iman".
"Waktu itu, ketika Mbah Hasyim menerima Ajudan Presiden Soekarno mengenai hukum warga yang membela bangsanya, beliau menjawab dengan tegas, fardhu ‘ain (tidak bisa tidak) dan saat itulah Mbah Hasyim berfatwa atau mengeluarkan jargon hubbul wathan minal iman, yakni cinta tanah air sebagian dari iman", jelasnya.
Menurutnya, empat pilar kebangsaan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahuan 1945, kalau disingkat PBNU, menunjukkan NU tulang punggung terdepan.
Empat pilar juga tiang penyangga yang kokoh (soko guru) agar rakyat Indonesia merasa nyaman, aman, tentram, dan sejahtera, serta terhindar dari berbagai macam gangguan bencana.
"Saya yakin dengan Pancasila, negara akan terkelola dengan baik, masyarakat akan adil, makmur, dan sejahtera", tegasnya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat ISNU, Dr. Ali Masykur Musa, S.H., M.Si., M.Hum. mengatakan, banyak pekerjaan rumah yang harus terus dilakukan oleh NU, salah satunya adalah penguatan Ideologi Pancasila.
“Pancasila sudah final, tidak ada lagi warga NU yang memperdebatkannya", ujarnya.
Ia berharap, ke depan, insan NU fokus kepada pemberdayaan umat di antaranya adalah kemandirian ekonomi.
“Saya membayangkan kalau umat terus berkontribusi kepada bidang ekonomi, maka kesejahteraan akan datang", paparnya.
Ia juga menjelaskan, tantangan ke depan adalah semakin meningkatnya teknologi, maka dari itu insan NU harus memiliki ilmu pengetahuan dari berbagai bidang, terutama teknologi.
Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, Dr. H. Fatkul Anam, M.Si. menyambut baik Wakil Kepala BPIP yang menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut. Ia mengakui, dengan pluralisme dan Ideologi Pancasila, Agama Islam di Indonesia menjadi contoh agama-agama lain di Dunia.
"Satu abad ini dari 60 ahli agama meneguhkan, NU akan menjadi imamnya islam modern", tutupnya. (RO/OL-09)
Ada relevansi yang erat antara nilai Pancasila dengan misi yang akan dijalankan oleh Paus Leo XIV. Pancasila diakui mengandung nilai-nilai universal umat manusia.
Menurut Djumala, UU TNI yang baru disahkan DPR itu akan membantu memperkokoh ideologi Pancasila, sesuai dengan prioritas pertama Astacita Presiden Prabowo.
Ke depan diplomasi Pancasila oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dapat difokuskan pada isu-isu yang bermuatan nilai kemanusiaan, gotong royong dan musyawarah.
Willy menegaskan bahwa narasi Pancasila sebagai ideologi bangsa terdapat nilai-nilai yang bisa diaktualisasikan dalam kehidupan sekitar.
RUU BPIP dan RUU tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia telah menjadi usulan Komisi XIII DPR RI.
Yudian menjelaskan bahwa sesuai Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2018, BPIP merupakan lembaga yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
Salah satu alasan di balik usulan penyempurnaan konstitusi, yakni terkait dengan pemantapan ideologi Pancasila.
MOMEN Mei-Juni penting untuk disegarkan kembali.
Reformasi KUHAP harus lepas dari warisan kolonial dan menjadikan Pancasila sebagai asas utama hukum acara pidana.
Sebagaimana dirumuskan para pendiri bangsa, demokrasi Indonesia dibangun di atas kesepakatan kebangsaan—yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
DALAM rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, politikus PDI Perjuangan Ancilla Hernani menggelar Festival Pancasila dan Pekan Kebudayaan Daerah di Kota Metro, Lampung, Rabu (4/6).
PADA 1 Juni bangsa Indonesia memperingati hari lahir Pancasila. Sebagai filosofi, dasar dan ideologi negara, sudah sepantasnyalah hari lahir Pancasila diperingati secara nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved