Rabu 14 Desember 2022, 23:15 WIB

Indonesia Minta Belanda Pulangkan Delapan Benda Bersejarah

Faustinus Nua | Humaniora
Indonesia Minta Belanda Pulangkan Delapan Benda Bersejarah

AFP/REMKO DE WAAL
Fosil Homo Erectus (Manusia Jawa) temuan Eugene Dubois pada 1891 silam yang disimpan Belanda di Museum Naturalis.

 

PEMERINTAH Indonesia, melalui Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, telah meminta pemerintah Belanda untuk mengembalikan (repatriasi) delapan benda bersejarah ke Tanah Air.

Permintaan agar koleksi sejarah tersebut dipulangkan telah diajukan Indonesia secara resmi. Hal itu dikemukakan oleh anggota Tim Repatriasi pemerintah Indonesia Bonnie Triyana kepada Media Indonesia, Rabu (14/12).

"Juli lalu Dirjen Kebudayaan menyerahkan request ke Belanda, ada 8 koleksi," ucapnya.

Ia mengatakan bahwa Indonesia sedang berupaya mencari kembali benda warisan budaya yang hilang atau dicuri, dan Belanda menjadi salah satu negara yang menyimpannya.

Meski tidak menyebut secara detail apa saja delapan koleksi benda budaya tersebut, Bonnie menegaskan, kedelapan benda tersebut tentu saja memiliki nilai berharga bagi bangsa Indonesia.

Dari penelusuran Media Indonesia, salah satu dari delapan koleksi yang diminta Indonesia adalah fosil Homo Erectus (Manusia Jawa) hasil temuan Eugene Dubois pada 1891 silam. Dubois merupakan seorang ahli anatomi berkebangsaan Belanda yang menamakan fosil itu Pithecanthropus erectus.

Selain Belanda, Ditjen Kebudayaan Kemendikbud-Ristek juga mengupayakan pengembalian warisan budaya kebendaan Indonesia yang ada di Inggris. Menurut Direktur Pelindungan Kebudayaan Irini Dewi, banyak benda budaya yang telah dibawa ke dua negara tersebut selama masa kolonialisme.

"Kita sudah melakukan upaya repatriasi (pengembalian) dengan cara kerjasama dengan Belanda dan membentuk tim repatriasi," ujarnya.

Melalui kerja sama, benda-benda budaya yang dibawa ke luar negeri dengan cara dirampas, dicuri atau pun yang memiliki nilai penting untuk bangsa Indonesia bisa dikembalikan.

Namun, tentu saja prosesnya tidak bisa dilakukan secara cepat. Perlu berbagai pendekatan dan tahapan sebelum bisa dikembalikan ke tanah air, mengingat benda-benda tersebut disimpan museum atau koleksi lainnya.

"Misalnya pada tahun 2020 pengembalian Keris Pangeran Diponegoro. Atau rencana pengembalian lainnya ke depan," imbuhnya. (H-2)

 

Baca Juga

Ist

Perlu Optimalisasi Sosialisasi Dampak Buruk Susu Kental Manis pada Balita

👤Media Indonesia 🕔Senin 25 September 2023, 07:34 WIB
Masih banyak orang tua yang memberikan kental manis sebagai minuman susu untuk balita bahkan sebagai pengganti ASI pada anak dibawah 1...
MI/Usman Iskandar

Waspada, Polusi Udara Bisa Sebabkan Kanker

👤Basuki Eka Purnama 🕔Senin 25 September 2023, 07:00 WIB
Meski risiko polusi udara terhadap kanker hanya sebanyak 2%, pencemaran udara ini, menurutnya, tetap dapat menimbulkan kanker dalam tubuh...
Freepik

Kista Ginjal Dipastikan Jinak, bukan Kanker

👤Basuki Eka Purnama 🕔Senin 25 September 2023, 05:45 WIB
Kista ginjal biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun jika kista pada ginjal tumbuh cukup besar, gejalanya mungkin meliputi nyeri tumpul di...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

  • Presiden PKS Buka-Bukaan Soal Pasangan Amin

    Berikut petikan wawancara khusus wartawan Media Indonesia Ahmad Punto, Henri Salomo, Akhmad Mustain, dan Rifaldi Putra Irianto di kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya