Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
KANKER ovarium mengancam perempuan di dunia. Minimnya informasi dan pengetahuan masyarakat mengenai kanker ovarium, jika dibandingkan dengan kanker payudara ataupun kanker serviks yang termasuk kanker pada perempuan.
Kurangnya pengetahuan mengenai kanker ovarium menjadi salah satu penghambat upaya deteksi dini dan pencegahan lebih awal.
Padahal kanker ovarium merupakan penyebab kematian nomor 8 akibat kanker pada perempuan di seluruh dunia.
Oleh karena itu, Cancer Information & Support Center bersama Shahnaz Haque dan didukung oleh AstraZeneca, kali ini bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggaungkan Kampanye 10 Jari untuk mengenal faktor risiko dan deteksi dini kanker ovarium.
Angka “10” yang tercantum dalam “Kampanye 10 Jari” merupakan salah satu cara untuk mengedukasi masyarakat tentang enam faktor risiko dan empat tanda kanker ovarium.
Baca juga: Ini Tanda-Tanda dan Gejala Kanker Ovarium
Yang termasuk ke dalam enam faktor risiko tersebut adalah: (1) memiliki riwayat kista endometrium. (2) memiliki riwayat keluarga dengan kanker ovarium dan/atau kanker payudara. (3) mutasi genetik (misalnya BRCA). (4) paritas rendah. (5) gaya hidup yang buruk; (6) dan pertambahan usia.
Sedangkan empat tanda kanker ovarium adalah: (1) kembung; (2) nafsu makan berkurang; (3) sering buang air kecil; dan nyeri panggul atau perut. Pada umumnya kanker ovarium tidak disertai gejala pada stasium awal.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan Dr. Eva Susanti, S.Kp.,M.Kes mengatakan, “Indonesia memiliki peningkatan beban akibat penyakit tidak menular (PTM)."
"Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan prevalensi PTM mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013, antara lain pada kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes melitus dan hipertensi," jelasnya.
Kanker naik dari 1,4% (Riskesdas 2013) menjadi 1,8% (Riskesdas 2018). Di Indonesia, kanker ovarium berada di peringkat 3 dari sisi insiden dan tingkat kematian.
Menyikapi permasalahan kanker tersebut, maka pemerintah menerapkan strategi penanggulangan penyakit kanker dengan menggunakan strategi 4 pilar.
Empat pilar itu yaitu promosi kesehatan, perlindungan khusus, deteksi dini, dan penanganan kasus, termasuk layanan paliatif seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan No 71 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Penyakit Tidak Menular.
Upaya penanggulangan ini tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh pemerintah namun membutuhkan kerja sama dari seluruh stakeholder terkait.
"Kami mengapresiasi Kampanye 10 Jari dari Astra Zeneca dan CISC ini yang merupakan bagian dari upaya promosi kesehatan dan berharap perempuan Indonesia memiliki pemahaman yang baik terhadap faktor risiko dan gejala serta deteksi dini kanker ovarium.” kata
dokter spesialis onkologi - dr. Oni Khonsa, Sp.OG, Subsp. Onk.
Ia mengatakan,“Minimnya informasi dan pengetahuan masyarakat mengenai kanker ovarium, sangatlah mengkhawatirkan."
"Ketidaktahuan terhadap faktor risiko dan deteksi dini menghalangi perempuan mendapatkan diagnosa dan penanganan yang tepat terhadap kanker ovarium," jelasnya.
"Padahal jika dideteksi lebih awal, kanker ovarium dapat ditangani. Faktanya 20% dari kanker ovarium yang terdeteksi pada stadium awal, 94% nya akan dapat hidup lebih dari 5 tahun setelah didiagnosis.” terangnya.
Lebih lanjut dr Oni mengatakan, “Gejala kanker ovarium sering kali disalahartikan dengan gejala penyakit lain, sehingga sering luput dari perhatian dan baru ditemukan ketika telah mencapai stadium lanjut."
"Bila timbul gejala klinis, umumnya merupakan akibat dari pertumbuhan, perkembangan, serta komplikasi yang sering timbul pada tingkat stadium lanjut," katanya.
Saat keadaan sudah pada stadium yang lanjut, kanker akan sulit untuk disembuhkan
Oleh karena itu, jika memiliki salah satu dari 6 faktor risiko dan salah satu dari 4 gejala kanker ovarium seperti yang diinformasikan dalam Kampanye 10 Jari, harus cepat konsultasi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh.
Operasi dan kemoterapi adalah penanganan yang umum dilakukan untuk kanker ovarium.
"Pada kanker ovarium stadium awal, di mana penyakit ini masih terbatas di ovarium, penanganan dan pengobatan memiliki kemungkinan besar untuk berhasil6. Oleh karena itu, segera kenali dan sadari 6 faktor risiko dan 4 gejala kanker ovarium dalam diri,” jelas dr.Oni.
Pasien Kanker Ovarium, Ibu Liesdiana mengatakan,“Informasi merupakan hal penting dalam kanker ovarium. Perempuan Indonesia perlu mengetahui bahwa dengan deteksi dini, mengenali faktor risiko dan menyadari gejalanya, mereka memiliki peluang lebih baik untuk hidup berkualitas.”
Duta Peduli Kanker Ovarium, Shahnaz Haque, menyampaikan, “Sama seperti Ibu Liesdiana, saya pernah menyalahartikan gejala dan faktor risiko kanker ovarium, dan itu tidak saya harapkan terjadi pada perempuan di Indonesia lagi."
"Saya berharap perempuan Indonesia lebih peduli pada kesehatan dirinya dan salah satunya dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya terkait kanker ovarium," jelasnya.
"Saya bersama dengan CISC sebagai komunitas kanker yang berpusat di Jakarta dan berdiri sejak tahun 2003, berkomitmen dalam memberikan dukungan serta layanan informasi pada masyarakat kanker dan awam menuju ‘Indonesia Peduli Kanker'," katanya.
"Kampanye 10 Jari ini akan menjadi informasi yang penting dan mudah dipahami serta dapat disebarluaskan ke masyarakat Indonesia,” ucap Shahnaz.
Kampanye 10 Jari diinisiasi oleh AstraZeneca bekerja sama dengan Himpunan Onkologi dan Ginekologi Indonesia (HOGI) dan Indonesian Cancer Information & Support System (CISC).
Solusi kesehatan AstraZeneca mencakup onkologi, biofarmasi, kardiovaskular, ginjal dan metabolisme, respiratori dan imunologi; dan lain sebagainya. (Nik/OL-09)
Sebanyak 103 lokasi Koperasi Desa Merah Putih akan menjadi proyek percontohan untuk kehadiran klinik dan apotek desa.
DIREKTUR Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan, Ina Agustina Isturini, mengatakan bahwa Indonesia menempati posisi ketiga dalam penemuan kasus kusta di dunia pada 2023.
Hingga saat ini, layanan tes HIV tersedia di 514 kabupaten/kota, layanan IMS di 504 kabupaten.
Dari 356 ribu ODHIV tersebut, sekitar 67 persen atau 239.819 orang sedang dalam pengobatan dan sekitar 55 persen atau 132.575 virusnya tersupresi.
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan di periode 2024, ada lebih dari 4.500 kasus IMS pada rentang kelompok muda.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berencana melanjutkan wacana standardisasi kemasan rokok untuk seluruh bungkus rokok yang beredar di pasaran.
Setiap tahun program BPTW melakukan penilaian terhadap berbagai organisasi lokal dan multinasional di Indonesia untuk memperkuat budaya tempat kerja.
Obat generik memiliki kualitas produk yang setara obat paten. Produksinya mengikuti standar internasional, Good Manufacturing Practises (Cara Pembuatan Obat yang Baik).
Berbagai upaya telah dilakukan oleh Samco untuk mempertahankan eksistensi selama 51 Tahun, terutama melalui pengembangan dan inovasi produknya
Pendapatan Indofarma sebesar Rp524 miliar pada 2023 tercatat turun sebesar 54,2% pendapatan 2022 yang mana pada waktu itu berada di angka Rp1,1 triliun.
Dalam kurun beberapa bulan ke depan, AirAsia MOVE akan menawarkan opsi “Cancel for Any Reason”, atau Pembatalan dengan Alasan.
Saat ini vaksin telah disetujui di lebih dari 30 negara, termasuk Uni Eropa, Inggris, Brasil, Argentina, Indonesia, Thailand dan Malaysia untuk pencegahan DBD oleh semua serotipe.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved