Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
TIDUR adalah aktivitas utama otak sepanjang awal perkembangan bayi dan memegang peranan penting dalam maturasi otak.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga kualitas tidur bayi. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), periode tidur bayi hingga 1 tahun yang ideal adalah 14 hingga 15 jam.
Sementara itu, periode tidur bayi usia 1 hingga 3 tahun yang ideal adalah 12 jam. Dari waktu tidur ini, periode terlama tidur bayi adalah di malam hari, yaitu selama 8 jam.
Namun, periode tidur di malam hari ini sering terganggu selain karena menyusu, bayi juga sering terbangun karena popok sudah penuh dan bocor.
Hal ini menyebabkan bayi lebih mudah rewel dan tidur tidak nyenyak. Tidak hanya mempengaruhi kualitas tidur bayi, kualitas tidur Ibu juga terganggu karena harus mengganti popok bayi lebih sering di malam hari.
Padahal, Ibu membutuhkan waktu tidur yang cukup untuk memproduksi ASI dan mencegah masalah nifas selama periode postpartum.
dr. S.T. Andreas Cristan Leyrolf, M.Ked (Ped), Sp.A, dokter spesialis anak menjelaskan,“Pada umumnya, bayi perlu mengganti popok setiap 3-4 jam sekali. Hal ini untuk menghindari kontak yang terlalu lama dengan urin dan feses yang dapat meningkatkan pH basa pada kulit."
Baca juga: Bayi yang Lahir Prematur Bisa Dikenali dari Daun Telinga
"Namun, bayi sering merasa tidak nyaman ketika popok yang digunakan terasa penuh dan bocor sebelum waktu mengganti popok," katanya.
"Kondisi ini menyebabkan bayi lebih mudah rewel dan terbangun. Ketika bayi mengalami gangguan saat tidur, maka Ibu juga otomatis akan mengalami hal yang sama karena harus kembali menidurkan bayi,” jelas dr.S.T.Andreas.
"Berangkat dari masalah tersebut, perusahaan Makuku meningkatkan daya tampung dan kualitas popok Makuku SAP Diapers Slim dan Makuku SAP Diapers Comfort," kata Branding Director Makuku, Lucky Zheng, dalam keterangan, Kamis (24/11).
Makuku SAP Diapers Slim memiliki teknologi tinggi dengan daya tampung lebih besar, sebelumnya hanya 400ml menjadi 500ml.
Melalui peningkatan kualitas ini, area penyerapan pada inti struktur Makuku SAP Diapers Slim meningkat sebanyak 9% untuk mengurangi kebocoran.
Sementara volume urine bayi sendiri sekitar 60 – 100 ml sehingga daya tampung Makuku SAP Diapers Slim ini sangat baik.
"Selain Makuku SAP Diaper Slim, Makuku SAP Diapers Comfort juga meningkatkan daya tampung yang sebelumnya hanya 250ml menjadi 400ml," jelas Zheng.
Untuk penyebaran penyerapan yang lebih optimal, Makuku SAP Diapers Comfort memperluas lebar permukaan dari 11cm menjadi 11,5cm.
Sementara itu, untuk meminimalisir kebocoran pada bagian samping, Makuku SAP Diapers Comfort memperbaharui panjang tepi popok dari 4cm menjadi 4,5cm.
“Sebagai Top Brand dalam kategori Diapers Baby Kesayangan dari Mom & Kids Choice Award, peningkatan daya tampung popok pada Makuku SAP Diapers Slim dan Makuku SAP Diapers Comfort tidak hanya ditujukan bagi peningkatan kualitas tidur yang ideal bagi bayi, tetapi juga untuk menjaga kualitas tidur yang baik bagi Ibu," papar Zheng.
Selain daya tampungnya yang disesuaikan dengan kebutuhan bayi, Makuku SAP Diapers Slim dan Makuku SAP Diapers Comfort juga meningkatkan kualitasnya dengan teknologi inti struktur SAP (Super Absorbent Polymer).
"Teknologi ini mampu menyerap lebih banyak cairan dan menguncinya sehingga menekan risiko ruam popok,” kata Zheng.
Momfluencer, Talita Crustita mengatakan,"Saya sudah cukup lama menggunakan popok Makuku. Apalagi saat ini setelah kapasitas popok dan kualitasnya ditingkatkan, saya merasa semakin cocok menggunakan popok Makuku SAP Diapers Slim dan Makuku SAP Diapers Comfort.”
Momfluencer, Sri Margaretha C Sagala mengatakan,"Sebagai pengguna baru, saya merasa popok Makuku SAP Diapers Slim dan Makuku SAP Diapers Comfort berbeda dengan popok lainnya. Makuku memiliki daya serap yang tinggi dan tidak menyebabkan gumpalan pada popok.” (RO/OL-09)
Pameran tahunan Mommy N Me kembali digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, mulai Jumat (27/6).
Sinar matahari memang memiliki efek positif untuk mengurangi kuning dengan panjang gelombang tertentu yang dimiliki sinar ini, namun hanyalah sebagai penetrasi bukan mengobati.
Penyebabnya adalah keluar ASI rata-rata pada saat anak berusia 3-5 hari sehingga terjadi dehidrasi dari anak tersebut dan itu salah satu penyebab kuning.
Bayi yang mengalami anemia akan mengalami gejala klinis berupa iritabel atau merengek, lesu, dada berdebar-debar, sakit kepala sampai dengan tidak lincah saat berlari.
Tidak memotong tali pusat selama satu sampai tiga menit ditujukan supaya aliran darah dari ibu melalui plasenta ke dalam tali pusat bayi lebih lama.
Masalah kulit bayi seperti ruam popok, kemerahan, hingga iritasi, masih menjadi keluhan umum yang sering dihadapi para orangtua.
Aksi kekerasan yang dilakukan di rumah pelaku, dan direkam sendiri menggunakan ponsel, lalu disebarkan sebagai bentuk intimidasi kepada istrinya yang tengah menggugat cerai.
Balita berumur kurang dari dua tahun menjadi kelompok paling berisiko terhadap dampak dari screen time (paparan waktu layar).
Antara 25%–50% anak mengalami masalah tidur saat masa tumbuh kembang, yang dapat berdampak signifikan terhadap fungsi kognitif, perilaku, dan kesehatan fisik maupun mental.
Data juga menunjukkan 1,4 juta perempuan hamil dan menyusui mengalami malnutrisi.
Orangtua korban baru mengetahui selama ini baby sitternya suka memukul dan menganiaya anaknya.
Orangtua bisa mengajarkan anak yang sudah berusia di atas 2 tahun untuk membuang ingusnya sendiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved