Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
TENAGA Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Brian Sri Prahastuti mengingatkan para orangtua untuk mewaspadai dan bertindak cepat jika anak menunjukkan gejala awal gangguan ginjal akut, seperti batuk, pilek, diare, muntah, urine yang sedikit, atau tidak ada produksi urine sama sekali.
"Jika anak-anak mengalami keluhan tersebut, kami mengimbau para orangtua untuk tidak melakukan self-diagnose. Sebaiknya, segera berkonsultasi dengan dokter di fasilitas kesehatan terdekat," kata Brian dalam keterangan tertulis, MInggu (16/10).
Brian juga menekankan pentingnya langkah preventif untuk memberikan jumlah cairan yang cukup pada anak-anak.
Baca juga: Kemenkes Lapor WHO Terkait Kasus Gangguan Ginjal Akut
Saat ini, kata Brian, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dan tim dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) telah membentuk tim untuk menyelidiki kasus gangguan ginjal akut pada anak.
Kemenkes juga sudah menerbitkan tata laksana dan manajemen klinis gangguan ginjal akut progresif Atipikal sebagai kerangka acuan bagi fasilitas kesehatan jika menemukan anak dengan kasus tersebut di wilayahnya.
"Kami minta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik karena pemerintah sudah bekerja untuk menyelidiki kasus ini (gangguan ginjal akut pada anak)," kata Brian.
IDAI melaporkan jumlah kasus gangguan ginjal akut Atipikal atau gangguan ginjal akut misterius pada anak bertambah menjadi 152 kasus hingga 14 Oktober 2022.
Angka itu meningkat dari sebelumnya, sebanyak 146 kasus. Jumlah tersebut diperoleh dari laporan 16 cabang IDAI di seluruh Indonesia.
Hingga saat ini, tercatat sudah 14 provinsi yang melaporkan adanya kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak. DKI Jakarta menjadi yang terbanyak, diikuti Jawa Barat, Sumatra Barat, Aceh, Bali, dan Yogyakarta. (Ant/OL-1)
Memperingati Hari Kanker Paru-Paru Sedunia, sebuah seminar kesehatan bertajuk Kenali Kanker Paru Sejak Dini digelar.
Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa 35,4% penduduk dewasa Indonesia mengalami obesitas, dengan angka tertinggi tercatat di DKI Jakarta (43,2%).
Pemerintah Singapura telah melarang penggunaan vape karena penambahan zat berbahaya seperti Etomidate ke dalam alat penguap elektronik itu menimbulkan bahaya serius pada penggunanya.
KETUA Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama menyoroti usulan anggota DPR RI agar ada gerbong kereta api khusus untuk perokok.
Pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan dan unggas) serta pemantauan malnutrisi, agar kasus serupa dapat dicegah sejak dini.
Medical Check Up menjadi layanan yang paling diminati di luar negeri, menandakan potensi besar industri kesehatan domestik yang harus dioptimalkan.
Guru membagikan enam kebiasaan penting yang bisa diterapkan orang tua dan siswa di bulan pertama sekolah.
Muklay menyampaikan bahwa seni sebaiknya dipahami sebagai ruang ekspresi, bukan sebagai sarana mencari keuntungan materi semata.
Upaya untuk membiasakan anak menerapkan pola makan sehat bisa mulai dilakukan pada masa pengenalan MPASI, ketika anak berusia sekitar enam bulan.
Makan bersama keluarga secara rutin penting untuk membangun kebiasaan makan sehat sekaligus mempererat ikatan keluarga.
Para orangtua disarankan menghindari penggunaan disinfektan dan antiseptik secara berlebihan di rumah dan fokus pada upaya kebersihan fungsional, bukan sterilisasi berlebihan.
Penelitian terbaru mengungkap lima kebohongan kecil yang sering dilakukan orangtua kepada anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved