Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) sudah melakukan koordinasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait dengan Atypical Progressive Acute Kidney Injury atau kasus gangguan ginjal akut misterius ini yang menyerang anak-anak berusia 0-18 tahun di Indonesia.
"Nanti akan melihat bersama-sama kasus gangguan ginjal akut di Indonesia. Kami sudah melaporkan ke WHO terkait dengan hal ini," kata Plt Direktur Pelayanan Kesehatan Primer Kementerian kesehatan dr Yanti Herman dalam konferensi pers secara daring, Jumat (14/11).
Baca juga: Kemenkes Masih Teliti Penyebab Gangguan Ginjal Akut Misterius pada Anak
Menurutnya dari hasil metagenomik (terkait DNA) masih butuh waktu dan proses yang hasilnya akan dikeluarkan. "Jadi ini memang masih dalam proses hasilnya juga belum keluar terkait pemeriksaan metagenomiknya," ujar dr Yanti.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan kasus gangguan ginjal akut menjadi 152 kasus. Sejak September 2022 IDAI telah berkoordinasi dengan IDAI Cabang dan mendapatkan laporan adanya peningkatan kasus pada anak terkait gangguan ginjal akut yang progresif pelaporan dalam kasus dalam satu pekan terakhir dari 16 cabang yang melaporkan.
"Sampai 14 Oktober data terakhir ada 152 kasus. Hanya saja memang trennya puncaknya di September ada 76 laporan dan pada bulan ini lebih menurun mudah-mudahan kita harapkan trennya tidak meningkat lagi," kata Ketua Pengurus Pusat IDAI dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K).
Dr Piprim mengatakan usia pasien anak yang paling banyak 1-5 tahun, untuk usia pasien gangguan ginjal akut ini menyerang anak usia 0-18 tahun.
"Tapi trennya berada di September kemarin dan kita sama-sama berharap semoga tidak ada lonjakan kasus lagi ya," ucapnya.
Dr Piprim mengatakan biasanya gangguan ginjal akut pada balita karena kelainan bawaan mungkin ginjalnya berukuran kecil atau tidak berbentuk bagus. Tetapi kasus kali ini semua pasien dalam keadaan sehat dan tidak ada kelainan bawaan. (OL-6)
Sebanyak 13 provinsi belum mencapai target cakupan imunisasi bayi lengkap 90% dalam tiga tahun terakhir dan tren anak yang belum mendapatkan imunisasi dasar meningkat signifikan.
BEBAN penyakit pneumonia di Indonesia masih tergolong tinggi, khususnya pada kelompok usia dewasa dan lansia, serta individu dengan penyakit penyerta.
Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes, mengatakan bahwa kandungan gula garam dan lemak pada (GGL) pada makanan yang dikonsumsi ditengarai menjadi salah satu penyebab obesitas pada anak.
Rasio dokter di Indonesia hanya sekitar 0,60 hingga 0,72 dokter per 1.000 penduduk. Angka itu jauh di bawah standar WHO yaitu 1 dokter per 1.000 penduduk.
Sebanyak 103 lokasi Koperasi Desa Merah Putih akan menjadi proyek percontohan untuk kehadiran klinik dan apotek desa.
DIREKTUR Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan, Ina Agustina Isturini, mengatakan bahwa Indonesia menempati posisi ketiga dalam penemuan kasus kusta di dunia pada 2023.
KEPALA Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Kamis (26/6), mengatakan bahwa badan tersebut berhasil mengirimkan pengiriman medis pertamanya ke Gaza sejak 2 Maret.
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2021, 10 penyebab kematian teratas menyumbang 39 juta kematian, atau 57% dari total 68 juta kematian di seluruh dunia.
Kanker hati kini jadi penyebab kematian tertinggi akibat kanker secara global. Tepatnya peringkat 6 berdasarkan data WHO.
Dalam waktu singkat, lebih dari 5 juta remaja perempuan Indonesia telah menerima vaksin HPV.
HARI Donor Darah Internasional atau World Blood Donor Day jatuh pada tanggal 14 Juni setiap tahunnya. Peringatan tersebut diresmikan sejak tahun 2004 oleh WHO.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved