Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Penderita Skizofrenia Bisa Sembuh Total

Naufal Zuhdi
13/10/2022 07:00
Penderita Skizofrenia Bisa Sembuh Total
Ilustrasi(skylandtrail.org)

AHLI psikologis klinis sekaligus Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr. Dra. Sumarni, Psi mengatakan gangguan skizofrenia bisa disembuhkan dengan perawatan baik dan benar. Skizofrenia adalah penyakit gangguan jiwa dimana fungsi dan peran seseorang menjadi menurun, tidak bisa dioptimalkan, seperti hidup di alamnya sendiri. Memiliki halusinasi, hanya dirinya sendiri yang tahu. Penderita skizofrenia memiliki gangguan perilaku yang menyimpang tidak seperti orang normal.

"Faktor risiko skizofrenia bisa dari keturunan tapi kecil, bisa disebabkan oleh faktor genetik, kehidupan, seperti anak terlantar, bisa juga berasal dari trauma. Kemudian bencana alam seperti tsunami juga bisa menyebabkan skizofrenia. Bisa juga disebabkan dari kecil menutup diri, jarang mau bergaul, tidak bisa bersosialisasi, memiliki kesulitan komunikasi dengan orang lain," jelas Marni pada Senin (10/10).

Baca juga: Percepatan Transformasi Digital dan Inovasi Butuh Kolaborasi

Baca juga: Aptisi Sebut Hanya 6% Penduduk Indonesia Masuk Pendidikan Tinggi

Menurut Marni, skizofrenia bisa disembuhkan. "Skizofrenia bisa disembuhkan, secara teoritis sepertiga penderita skizofrenia bisa sembuh, sepertiga bisa sembuh total seperti bisa bekerja, bisa bersosialisasi seperti orang bisa, tapi sepertiganya lagi sulit untuk bisa sembuh," imbuhnya.

Skizofrenia bermacam-macam, contohnya ada paranoid yang selalu curiga terhadap orang lain. Orang-orang skizofrenia memiliki jenis halusinasi yang berbeda. "Apabila ada yang mengatakan skizofrenia tidak bisa disembuhkan, itu sama sekali tidak tepat. Apabila pasien mendapatkan perawatan yang baik dan benar, pasti kondisinya akan bisa membaik secara perlahan," tambahnya.

Perilaku orang gangguan skizofrenia bisa merugikan diri sendiri atau bisa membahayakan orang lain karena halusinasi mereka dan waham (keyakinan) yang mereka buat sendiri dari imajinasinya. Kesalahan dari keluarga pasien skizo kebanyakan keluarga itu melepas obat pasien setelah melihat tidak ada gejala yang dialami pasien.

"Saya sebagai seorang psikolog menyarankan untuk yang menderita skizofrenia untuk berobat secara teratur dengan psikofarmaka dan juga dilanjutkan terapi," tutur Marni. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya