Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

DPR Sambut Kehadiran Pabrik Vaksin mRNA Pertama di Asia Tenggara

Mediaindonesia.com
12/10/2022 15:00
DPR Sambut Kehadiran Pabrik Vaksin mRNA Pertama di Asia Tenggara
Presiden Joko Widodo berpidato sebelum meresmikan pabrik biofarmasi di Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta, Jumat (7/10).(ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)

ANGGOTA Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi IX Rahmad Handoyo menyambut baik berdirinya pabrik vaksin covid-19 berbasis mRNA pertama di Asia Tenggara, yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), beberapa waktu lalu. Pabrik tersebut terletak di Kawasan Industri Pulo Gadung (JEIP), Jakarta.

Rahmad Handoyo mengatakan hal itu menjadi salah satu upaya mewujudkan ketahanan kesehatan Indonesia di masa depan.

“Saya kira, kita sambut positif adanya satu kemampuan industri kita untuk membuat vaksin yang berbasiskan mRNA dalam hal ini produksinya ya,” ujar Handoyo, Rabu (12/10).

Baca juga: Vaksinasi Anak Penting untuk Putus Transmisi Covid-19

“Itu menjadi salah satu ketahanan kesehatan kita. Tetapi, apa pun ini menjadi proses pembelajaran yang berharga dan besar bagi seluruh anak bangsa, pemerintahnya ya industri kesehatannya pelaku kesehatan Indonesia,” sambungnya.

Selain menciptakan ketahanan kesehatan nasional, pabrik vaksin itu juga dapat mengurangi ketergantungan pada sektor kesehatan dalam negeri.

“Bahwa kita memang adanya ketahanan dan kedaulatan di bidang kesehatan ingat ya dan saya ingatkan lagi bahwa 90% obat-obatan bahan baku obat alat kesehatan itu masih impor,” bebernya.

Menurutnya, pandemi covid-19 cukup menjadi pembelajaran berharga bangsa Indonesia untuk terus memperkuat ketahanan kesehatan, agar suatu saat pandemi terjadi lagi di kemudian hari, Indonesia sudah siap menghadapinya.

“Ketika beberapa tahun lalu sempat terjadi kalang kabut kekurangan obat, khususnya saat covid-19 mencapai puncak-puncaknya, di saat negara lain membutuhkan, kita juga membutuhkan, pasti negara lain pasti akan memprioritaskan negaranya sendiri,” ungkapnya.

“Nah, untuk itu, saya kira ini menjadi pembelajaran agar tidak perlu terjadi dengan cara apa ya riset teknologi itu harus diberikan karpet merah khususnya di bidang Kesehatan,” sambung Handoyo.

Politisi PDIP itu itu mendorong pemerintah untuk giat melakukan penelitian khususnya pada bidang kesehatan tujuannya supaya Indonesia bisa memproduksi sendiri produk-produknya dalam negeri.

“Pemerintah juga harus memberikan penguatan terhadap riset-riset terhadap kesehatan kemudian juga industri kita lebih dorong lagi agar riset riset penelitian itu juga kita berikan dorongan kita berikan dorongan terhadap swasta nasional maupun swasta multinasional yang ada di Indonesia,” ucapnya.

Ia juga mendorong baik pemerintah maupun swasta untuk berinvestasi melakukan penelitian dan pengembangan terkait kesehatan sebagai pintu masuk menuju ketahanan kesehatan yang mumpuni.

“Untuk diberikan perlakuan khusus terhadap riset sehingga ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kita bisa memproduksi sendiri membuat sendiri,” jelasnya.

“Ya kalau pada akhirnya kita dorong penanam modal dalam negeri untuk bisa mengambil ceruk usaha di dalam bidang kesehatan kalaupun tidak paling tidak perusahaan multinasional silahkan membuat atau memproduksi melakukan penelitian yang ada di Indonesia,” paparnya

Lanjut Handoyo, ketahanan kesehatan di masa depan harus di prioritaskan dengan segala macam potensi krisis yang ada.

“Yang penting ketahanan kesehatan kita juga siap menghadapi segala bentuk potensi ancaman di bidang kesehatan. Tujuannya agar Indonesia tidak tergantung dengan produk asing,” tuntasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kehadiran produsen vaksin di dalam negeri ini sangat diperlukan untuk menghadapi kemungkinan datangnya pandemi di masa yang akan datang.

“Kita enggak mau lagi ada pandemi, tetapi kalau di dalam negeri siap industrinya, paling tidak kita menjadi lebih tenang,” ujarnya.

Presiden juga mengapresiasi gerak cepat PT Etana Biotechnologies Indonesia untuk menghasilkan vaksin covid-19.

“Dan yang saya senang, kerjanya diam-diam. Saya sendiri enggak tahu, tahu-tahu jadi. Ini yang saya senang kayak gini. Bukan yang ngomong terus, tapi saya tunggu-tunggu enggak jadi-jadi. Ini diam-diam langsung jadi. Itu yang saya senang,” imbuhnya.

Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu memerintahkan kepada jajaran terkait, terutama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan serta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, untuk mendukung pengembangan industri biofarmasi guna mendukung terwujudnya kemandirian Indonesia di sektor farmasi.

“Saya minta Pak Menko, Pak Menteri Kesehatan agar industri PT seperti Etana ini betul-betul didukung, di Kementerian Kesehatan juga mendukung, sehingga ini bisa berkembang tidak hanya di biofarmasi, bioteknologi, tetapi juga nantinya bisa masuk ke hewan, bisa masuk ke tanaman, sehingga semuanya kita memiliki kemandirian dan kita bisa berdikari, betul-betul berdikari,” tukasnya. (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya