Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
DALAM mencegah terjadinya keparahan kanker payudara dibutuhkan deteksi dini dengan alat akurat seperti mammogram. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin akan memenuhi kebutuhan mammogram di semua kabupaten/kota.
Budi mengatakan kanker yang paling banyak menyebabkan kematian pada wanita adalah kanker payudara. Deteksi dini adalah cara paling tepat untuk mencegah terjadinya penyakit tersebut.
"Kanker lebih baik dideteksi sedari dini jangan dideteksi setelah stadium 3 atau 4. Deteksinya yang paling gampang adalah dengan Sadanis (periksa payudara secara klinis) dan Sadari (periksa payudara sendiri). Tapi kalau yang standar WHO itu harus menggunakan mammogram," kata Budi dalam keterangannya, Selasa (11/10).
Ketersediaan alat mammogram di Indonesia masih sedikit dibandingkan dengan Australia dan Thailand. Dari 3 ribu rumah sakit di Indonesia, yang memiliki mammogram hanya 200 rumah sakit.
Baca Juga: Kenali Faktor yang dapat Memicu Kanker Payudara
Budi mengatakan pemerintah sudah berkomitmen sampai tahun 2024 seluruh rumah sakit provinsi di Indonesia akan dilengkapi dengan alat mammogram. "Dari 514 kabupaten/kota kita, yang punya mammogram di bawah 100 kabupaten/kota. 80% wanita Indonesia tidak bisa dideteksi kanker payudara," ujarnya.
"Saya pastikan 2024 sudah punya mammogram di 514 kabupaten/kota. Yang paling penting adalah hidup sehat jangan terkena kanker," pungkasnya.
Pemenuhan kebutuhan mammogram untuk skrining ini merupakan implementasi dari transformasi kesehatan bidang Layanan Primer.
Untuk diketahui, Menkes Budi melakukan transformasi kesehatan melalui 6 pilar yakni pilar Layanan Primer, pilar Layanan Rujukan, pilar Sistem Ketahanan Kesehatan, pilar Sistem Pembiayaan Kesehatan, pilar SDM Kesehatan, dan pilar Teknologi Kesehatan. (OL-13)
Baca Juga: Kisah Penyintas Kanker Yunani Manfaatkan Pengobatan ...
Baca Juga: Deteksi Dini Kanker Payudara Penting Dalam Proses Pengobatan
KANKER Payudara merupakan kondisi sel-sel ganas berkembang di dalam jaringan payudara. Berikut penyebab, deteksi dini, dan pengobatan kanker payudara :
Kanker payudara merupakan diagnosis yang menakutkan bagi banyak perempuan. Itu menimbulkan rasa takut dan ketidakpastian.
Selain faktor genetik, pola hidup, kadar hormon, dan paparan lingkungan juga dapat berkontribusi pada munculnya kanker payudara.
berolahraga 45 menit dengan latihan interval intensitas tinggi, dapat memicu lonjakan myokine dan menekan pertumbuhan sel kanker payudara hingga 30 persen.
Kanker payudara masih menjadi ancaman serius bagi perempuan, termasuk di Indonesia. Setiap tahun, jumlah kasus terus meningkat.
Kanker payudara umumnya dialami perempuan berusia paruh baya. Namun, seiring berkembangnya waktu, banyak kasus kanker payudara terjadi pada usia muda.
Para ahli mengembangan prototipe bernama ABLE yang mengubah molekul-molekul kecil dalam nafas menjadi cairan pekan untuk mendeteksi penyakit.
Skrining merupakan hal yang baik namun butuh tindak lanjutan dan harus ditingkatkan pada penyakit janin, penyakit kongenital, atau penyakit yang jarang lainnya.
Tidak jarang,pasien juga mengalami salah diagnosis karena gejalanya yang tidak spesifik dan sering menyerupai penyakit lain.
Masyarakat kerap mengira mudah kaget sebagai tanda penyakit jantung. Padahal, belum tentu demikian.
Upaya skrining penyakit atau deteksi dini menjadi langkah preventif untuk mencegah keparahan pada para penderita.
Para ahli dari Mayo Clinic hadir di simposium ini untuk berbagi wawasan terbaru dan praktik terbaik dalam penanganan kanker payudara, hematologi, dan gagal jantung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved