Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
KASUS hepatitis akut yang belum diketahui etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) per 15 September 2022, mencapai 91 kasus kumulatif dugaan hepatitis akut di 22 provinsi.
Sebanyak 35 pasien dinyatakan probable, 7 pasien masih pending dan 49 orang dinyatakan discarded. Dari 22 provinsi tersebut, paling banyak berada di DKI Jakarta sebanyak 12 kasus dan 3 kasus ada di Yogyakarta.
Definisi dari probable artinya hepatitis akut namun virusnya bukan termasuk hepatitis A-E dan SGOT atau SGPT > 500 IU/L. Lalu, pending classification ialah masih menunggu hasil pemeriksaan lab untuk hepatitis A-E, sedangkan discarded artinya virus hepatitis A-E.
Baca juga: Waspada, Inilah Gejala Hepatitis Akut pada Anak
"Sehingga, ada 42 kasus, dengan 7 orang di antaranya pending classification. Lalu, 35 kasus probable dan kasus discarded 49 orang. Yang sudah dilakukan pemeriksaan sebanyak 91 orang," jelas Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril dalam konferensi pers, Jumat (16/9).
Dari 91 kasus yang dilaporkan, lanjut dia, terdapat 49 pasien yang discarded. Rinciannya, dengue, sepsis, hepatitis A, kelainan jantung, leukimia dan lainnya.
Baca juga: Satu Pasien Monkeypox di Indonesia Dinyatakan Sembuh
"Tapi, ini semua disingkirkan dari hepatitis, karena memang penyebab kasus ini bukan dari virus lain. Berdasarkan demografi, kasus banyak terjadi pada anak laki-laki dengan umur 0-6 tahun," imbuh Syahril.
Pada situasi global, hepatitis akut yang belum diketahui etiologinya per 8 Juli 2022, total kasus yang dilaporkan sebanyak 1.010 kasus, dengan 22 kasus kematian. Laporan itu berasal dari berbagai region dan paling banyak dari Benua Amerika dengan 13 kasus kematian.
"Dari 35 negara yang melaporkan, 5% kasus membutuhkan transplatasi hati dan 2% meninggal dunia. Sebagian besar kasus 48% berasal dari regional Eropa, dengan 484 kasus," pungkasnya.(OL-11)
Risiko zoonosis penyakit yang menular dari hewan ke manusia dari kelelawar sangat nyata.
saat ini dunia sedang memberikan perhatian serius pada virus Lujo (LUJV) dan virus Oropouche (OROV). Untuk itu, pemerintah dan masyarakat perlu mewaspadai hal ini.
Segala sesuatu yang merusak jantung juga bisa menimbulkan masalah hati, seperti virus, konsumsi alkohol, dan kelebihan berat badan.
Gagal ginjal kini tidak lagi menjadi ancaman eksklusif bagi usia lanjut. Tren terbaru di tahun 2025 menunjukkan lonjakan signifikan kasus gagal ginjal pada remaja dan dewasa muda.
BANYAK penyakit akibat kerja saat ini tetapi belum dilaporkan. Karenanya, RS Umum Pekerja diharapkan menjadi menjalankan pelayanan yang cepat, inklusif, dan profesional.
Diabetes tipe 2 muncul ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin dan/atau tidak memproduksi insulin cukup untuk menjaga kadar glukosa darah tetap normal.
SULIT menjadi Indonesia. Bukan lantaran tak punya sumber daya, melainkan karena harapan selalu membuncah melebihi kapasitas institusi yang mengelola.
Indonesia menyesalkan kegagalan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam mengesahkan rancangan resolusi yang menyerukan gencatan senjata permanen di Gaza.
Pakar HI Hikmahanto Juwana menyampaikan perjanjian ekstradisi antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Singapura telah berlaku efektif sejak 21 Maret 2024.
PENGUNDIAN babak kualifikasi Piala Asia U-23 2026 resmi dilakukan. Indonesia harus bersaing di Grup J bersama tim kuat Korea Selatan (Korsel)
BADAN Pengelola Investasi (BPI) Danantara mengumumkan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan perusahaan pertambangan asal Prancis, Eramet
Adapun ruang lingkup kerja sama yang dilakukan yaitu pengembangan sistem klaim digital dan pengembangan sistem pembayaran kepada seluruh fasilitas kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved