Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DOKTER dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Michael Triangto menyebutkan olahraga tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan tubuh, tapi juga kesehatan jiwa karena dapat mengatasi stres.
"Olahraga baik untuk kesehatan tubuh kita, misalnya jantung dan paru-paru, tulang, otot, sendi, keseimbangan hormonal, metabolisme, koordinasi gerak, keseimbangan dan keterampilan gerak, juga untuk kesehatan jiwa," kata Michael melalui keterangan tertulis, dikutip Senin (12/9).
Michael mengatakan, gangguan pada sektor kejiwaan seperti stres dapat menimbulkan gangguan tidur, mudah marah, yang manifestasinya adalah jantung berdebar-debar, nafas cepat, dan tekanan darah meningkat.
Baca juga: Survei: Setiap Hari, Satu dari Dua Karyawan Mengaku Stres
Kondisi tersebut, kata dia, disebabkan karena meningkatnya aktivitas hormon kortisol dan adrenalin yang membuat seseorang terjaga dan mencetuskan proses inflamasi sistemik yang merupakan awal kemunculan berbagai penyakit salah satunya hipertensi.
Menurut Michael, olahraga dengan dosis tepat dapat mengatasi stres dengan menekan kerja hormon kortisol dan adrenalin. Pada saat yang sama, olahraga dapat merangsang produksi hormon endorphin yang merupakan natural pain killer dan membuat seseorang yang biasa berolahraga ingin terus berolahraga.
"Untuk mengatasi gangguan mental, tidak harus berat dan hal ini ditunjukkan pada olahraga yoga, tai chi, meditasi yang dengan pengaturan nafas mampu memperbaiki denyut jantung dan menurunkan tekanan darah secara cepat. Olahraga juga akan men-trigger rasa lelah dan membantu mengatasi gangguan tidur," ujar Michael.
Dia menambahkan, manfaat lain dari olahraga adalah meningkatkan rasa percaya diri baik karena merasa lebih mampu melakukan olahraga maupun karena hasil yang sudah diperoleh dari berolahraga secara rutin.
Hal itu, menurut Michael, tentu dapat membuat suasana hati seseorang menjadi lebih baik.
"Dengan demikian, pertanyaan tentang apakah olahraga dapat membantu kesehatan jiwa? Jawabnya adalah benar, selama tujuan olahraga tersebut jelas dan diperuntukkan bagi kesehatan tubuh baik fisik, mental dan sosial secara menyeluruh," tutup Michael. (Ant/OL-1)
Kondisi macet tidak boleh dipandang sebelah mata karena berbagai studi menunjukkan, kemacetan dan waktu tempuh perjalanan berpengaruh pada tingkat stress, kesehatan dan mental.
Stres menyebabkan penggunaan glikogen otot secara berlebihan. Jika kadar glikogen menurun, pembentukan asam laktat akan terganggu.
Sebanyak 285.380 peserta dinyatakan lolos dari 860.976 pendaftar Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025.
"Kalimat 'semangat ya' itu seringkali tidak membantu, malah memperburuk keadaan. Lebih baik katakan, 'aku nggak tahu kamu sedang melalui apa, tapi aku ada di sini kalau kamu butuh'.
AKTRIS Kimberly Ryder tidak jadi berangkat haji tahun ini lantaran visa haji furoda tidak terbit. Ia mengaku stres. Begini cara menghadapi stres
Penelitian terbaru ungkap dampak pengawasan terhadap otak manusia, mulai dari perubahan perilaku hingga gangguan kognitif bawah sadar.
PERHIMPUNAN Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) pemeriksaan kesehatan jiwa berkala bagi peserta Program Pendidikan Dokter PPDS merupakan terobosan
DIREKTUR Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan Imran Pambudi mengatakan masyarakat Indonesia perlu meningkatkan literasi dalam penanganan anak dengan autisme.
WAKIL Ketua KPAI Jasra Putra mengatakan anak yang mengalami kekerasan bisa berujung pada gangguan kejiwaan, bahkan bunuh diri. Angka masalah kesehatan jiwa pada anak dan remaja cukup tinggi.
CONTINIUM of care (CoC) penting untuk kesehatan jiwa. CoC adalah pendekatan holistik yang mencakup seluruh spektrum perawatan kesehatan jiwa.
“Jadi lagu ini aku buat dari pengalaman sendiri, pas lagi di masa suicidal. Masa itu aku sangat kalut, depresi. Aku lagi di mental state yang bikin enggak bisa melihat cahaya di depan,”
Gangguan kesehatan jiwa, seperti depresi, kecemasan, dan skizofrenia, menjadi isu penting di Indonesia. Di Yogyakarta, prevalensi gangguan jiwa tercatat 0,78% pada 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved