Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETUA Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, meski ada kejadian yang tragis di Pondok Pesantren Modern Gontor, terkait meninggalnya salah seorang santrinya, seyogyanya semua pihak bersikap secara lebih proporsional dan tidak mengeneralisasi secara berlebihan. Ia pun mengatakan, penanganan kasus tersebut lebih baik diserahkan ke ranah hukum.
"Gontor telah berjasa bagi negeri ini dan para lulusannya berkontribusi di banyak ranah kebangsaan dan global. Jangan sampai nilai setitik rusak susu sebelanga," tutur Haedar pada Rabu malam (7/9)
Baca Juga: Pimpinan Gontor Minta Maaf Terkait Tewasnya Santri AM
Haedar berharap, publik agar lebih adil dan bijak dalam menghadapi kasus Gontor tersebut. "Lebih baik serahkan kasusnya ke ranah hukum untuk diproses secara transparan dan objektif. Hukum adalah instrumen paling baik dan memilki tingkat kepastian yang dapat menjadi rujukan semua pihak menyelesaikan kasus seperti itu," tutur Haedar.
Haedar berharap dan percaya pihak Gontor sendiri bersikap terbuka dalam menghadapi kasus yang telah menyita keprihatinan publik tersebut, dengan sepenuhnya menyerahkan perkara ke proses hukum.
"Sekaligus pihak Gontor berlapang hati bermuhasabah dan memberi jalan terbuka pada proses hukum, seraya konsolidasi agar hal tersebut tidak terulang kembali dalam bentuk apapun," ucap Haedar.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah sungguh menaruh simpati dan duka kepada keluarga korban, tentu keluarga sangat kehilangan ananda tercinta. "Semoga diberi kekuatan dan kesabaran, serta dilimpahi rahmat oleh Allah," tutup Haedar. (OL-13)
Baca Juga: Puan Minta Evaluasi Sistem Belajar di Ponpes Agar Tak Terulang ...
Baca Juga: Gus Yahya Imbau Ponpes Tingkatkan Pengawasan terhadap Santri
PIMPINAN Pondok Modern Gontor menyesalkan peristiwa tewasnya santri berinisial ‘AM’ di Pondok Modern Gontor 1 Senin (22/8) lalu.
Menurutnya, peningkatan pengawasan tersebut dapat mencegah terjadinya kekerasan ataupun penganiayaan terhadap santri.
Meskipun anak-anak menempa pendidikan di ponpes, orang tua sepatutnya melakukan pengawasan dan tidak menyerahkan sepenuhnya pengawasan tersebut terhadap lembaga pendidikan.
Puan Maharani menyoroti kasus kematian santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), Ponorogo, Jawa Timur, berinisial AM,17, yang diduga dianiaya teman sesama santri.
Menag menjelaskan pihaknya juga telah mengerahkan aparat dari kementerian untuk menelusuri kemungkinan perundungan di berbagai cabang Pondok Pesantren Gontor.
Polres Kuningan sudah menetapkan 18 orang sebagai tersangka.
Penguatan dan pengembangan moderasi beragama memiliki tujuan yang sangat penting.
Kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka menanamkan nilai-nilai kebangsaan pada generasi muda
Ia menambahkan, pembukaan Liga Santri Piala KSAD 2022 akan dimeriahkan dengan berbagai atraksi dan kesenian seperti hadrah, kolone senapan kolaborasi TNI-Polri
Presiden RI Joko Widodo telah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) No. 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional.
Final yang digelar di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta itu bahkan kian bermakna, karena diselenggarakan bertepatan dengan peringatan Hari Santri Tahun 2022.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved