Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PIMPINAN Pondok Modern Gontor menyesalkan peristiwa tewasnya santri berinisial ‘AM’ di Pondok Modern Gontor 1 Senin (22/8) lalu.
Menurutnya, peningkatan pengawasan tersebut dapat mencegah terjadinya kekerasan ataupun penganiayaan terhadap santri.
Meskipun anak-anak menempa pendidikan di ponpes, orang tua sepatutnya melakukan pengawasan dan tidak menyerahkan sepenuhnya pengawasan tersebut terhadap lembaga pendidikan.
Puan Maharani menyoroti kasus kematian santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), Ponorogo, Jawa Timur, berinisial AM,17, yang diduga dianiaya teman sesama santri.
KETUA Umum PP Muhammadiyah meminta, seyogyanya semua pihak bersikap lebih proporsional dan tidak mengeneralisasi secara berlebihan dalam kasus wafatnya santri Ponpes Gontor.
Menag menjelaskan pihaknya juga telah mengerahkan aparat dari kementerian untuk menelusuri kemungkinan perundungan di berbagai cabang Pondok Pesantren Gontor.
Sabtu (10/9), Alumni Gontor Angkatan 96 menggelar salat gaib untuk Albar Mahdi yang dilakukan alumni Gontor Jabodetabek di Taman Iskandar Muda Kota Depok, Jawa Barat.
Penegakan hukum atas kasus tersebut menjadi ranah aparat kepolisian dan saat ini sedang dalam proses penanganan.
Pondok Modern Gontor akan menggelar Tajammuk (berkumpul bersama) dan Jalan Sehat di kawasan Monas, Minggu (22/10).
Kegiatan ini akan diikuti oleh kurang lebih 10 ribu alumni, santri, dan wali santri Gontor dari berbagai daerah.
Pondok Pesantren Modern Gontor akan menyelenggarakan World Muslim Scout Jamboree 2025 menyongsong 100 tahun pondok pesantren tersebut pada 2026 mendatang.
World Muslim Scout Jamboree (WMSJ) 2025 akan digelar pada 9 - 14 September 2025 di Buperta Cibubur Jakarta.
Pihak keluarga berharap mendapat kejelasan mengenai peristiwa dugaan penganiayaan yang dialami anaknya.
Total ada tiga santri termasuk korban AM, namun yang dua santri luka-luka, kata Kapolres Ponorogo.
Mansuri mengatakan meski pihak pesantren sudah mengakui ada penganiayaan tetapi kepolisian masih membutuhkan data tambahan untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Menurutnya, apa yang telah dilakukan oleh oknum pelaku tersebut telah mencoreng citra pesantren di mata masyarakat.
Autopsi akan dilakukan di TPU Sei Selayur, Kecamatan Kalidoni, Kota Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel) besok 8 September 2022 pukul 09.00 WIB.
Reka kejadian awal itu dilakukan di titik-titik lokasi kejadian penganiayaan, hingga santri AM mulai dievakuasi ke pos kesehatan pondok dan akhirnya dibawa ke IGD rumah sakit.
Jenazah Albar Mahdi, santri Ponpes Gontor yang tewas diduga karena dianiaya, diautopsi di TPU Sungai Selayur, Kecamatan Kalidoni, Palembang, Kamis (8/9).
Kapolres Ponorogo AKBP Catur C. Wibowo mengatakan petugas sudah turun ke Ponpes Gontor untuk melakukan pemeriksaan sekaligus olah TKP.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved