Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SETELAH hampir tiga pekan, untuk pertama kali pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, Jawa Timur, datang ke rumah duka santrinya yang meninggal dunia akibat dianiaya. Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, KH Akrim Mariyat, beserta rombongan datang pula ke TPU Sei Selayur Kecamatan Kalidoni Palembang, tempat makam AM, 16, santri yang meninggal dunia.
Di TPU tersebut, mereka bertemu dengan keluarga AM yang masih berduka kehilangan anaknya. Usai berziarah di makam AM, Akrim mengatakan pihaknya mendatangi makam AM yang merupakan santri yang meninggal di Ponpes Gontor. "Kami datang ke sini untuk bertakziyah dan mengutarakan kedukaan kita dan mendoakan mudah-mudahan yang meninggal ini mati syahid dan dosanya diampuni," ucap Akrim, Jumat (9/9).
Pihaknya tetap membina silaturahmi dengan pihak keluarga almarhum. Karena itu, dengan takziyah tersebut, pihaknya akan tetap terus menjaga hubungan baik dengan keluarga almarhum yang sedang berduka.
Terkait dengan permasalahan kasus hukum AM yang sedang ditangani Polres Ponorogo, Akrim memilih tak menjawab. "Permasalahan ini bukan urusan saya tetapi ada pembicaraan khusus. Kami ada tim juru bicara sendiri," kata dia.
Baca juga: Polres Ponorogo Kawal Autopsi Jenazah Santri Ponpes Gontor
Sebelumnya, tim dari Polres Ponorogo telah melakukan autopsi terhadap jasad AM di Palembang. Kasat Reskrim Polres Ponorogo Ajun Komisaris Nikolas Bagas Yudhi Kurnia menuturkan hasil autopsi di tubuh korban sudah didapat usai pemeriksaan. "Dugaan kami tetap ada tindak kekerasan. Lukanya nanti dijelaskan tim forensik," kata dia.
Diakuinya, hasil autopsi mungkin diupayakan untuk segera dilaporkan. "Autopsi pada hari ini berjalan dan sudah selesai. Hasilnya menunggu dari dokter forensik, karena yang dapat menjelaskan sesuai keahliannya ialah dokter forensik," jelas dia.
Ia menerangkan hasil autopsi bakal menjadi barang bukti tambahan untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Dari hasil pemeriksaan di Gontor, polisi juga menemukan beberapa bukti penting seperti alat yang digunakan menyiksa korban. "Sudah diamankan beberapa barang bukti seperti pentungan yang digunakan untuk menyiksa korban. Lalu salah satu becak untuk membawa korban," tutup dia. (OL-14)
Sementara Kuasa Hukum pelapor -- KDR -- Heru Lestarianto, Sabtu (31/5) menjelaskan aksi penganiayaan tersebut tersebut terjadi pada Februari lalu.
Dia juga membangun kedekatan emosional dengan semua santri agar mereka patuh, disiplin dan menjauhi hal negatif yang bisa merusak masa depan mereka.
Langkah konkret memperbaiki sekolah sekaligus minat belajar para santri ini, adalah bagian upaya besar Aice dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik bagi para siswa sekolah.
Santri dan pesantren dinilai sebagai salah satu komponen bangsa yang berkontrubusi dalam kemerdekan Indonesia sehingga harus diberikan kesempatan mengelola sumber daya alam.
IJTI juga memberi pelatihan tentang jurnalistik bagi para santri.
MU akan menjaring 11 pemain muda berbakat Indonesia dalam ajang Ayo Indonesia Bisa Academy 2015 yang digelar di 16 kota
POLISI masih menelusuri keberadaan orangtua anak berusia 7 tahun berinisial MK, yang ditemukan dalam kondisi memprihatinkan di Pasar Kebayoran Lama beberapa waktu lalu.
Berikut fakta-fakta kondisi terkini MK, anak perempuan 7 Tahun yang diduga dianiaya dan dibuang ayahnya di Pasar Kebayoran Lama, Jaksel
KPAI berkoordinasi dengan Tim Subdit Anak Direktorat PPA dan PPO Bareskrim Polri terkait anak yang ditelantarkan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Dari gerak-geriknya, sang satpam melihat pria itu menaruh anaknya di lantai beralaskan kardus.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mengevakuasi seorang anak yang diduga disiksa oleh orangtuanya di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Rabu (11/6).
Bupati Kebumen Lilis Nuryani mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berani melapor jika terjadi kekerasan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved