Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
JUMLAH kematian jemaah haji 1443H/2022M per 13 Agustus sebanyak 89 jemaah. Angka tersebut sangat turun signifikan dikarenakan jumlah jemaah yang tidak sebanyak tahun haji sebelumnya dan ada upaya digitalisasi yang diterapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Jika dibandingkan dengan penyelenggaraan haji sebelumnya terjadi penurunan angka kematian yang cukup signifikan di tahun ini. Pada periode yang sama di tahun 2019 sebanyak 447 dari 212.730 jemaah haji meninggal dunia atau sekitar 1.94 permil, sementara pada tahun 2018 sebanyak 350 dari 203.350 jemaah haji meninggal dunia 1.70 permil.
"Untuk tahun ini secara umum angka jamaah yang sakit maupun yang meninggal memang cukup signifikan penurunannya, mudah-mudahan target 1 permil bisa kita capai di tahun ini," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji, dr. Budi Sylvana, Minggu (14/8). Salah satunya melalui penguatan digitalisasi pelayanan melalui TeleJemaah dan TelePetugas. TeleJemaah mempermudah petugas kesehatan dalam memantau kondisi kesehatan jemaah haji berisiko tinggi.
Aplikasi TeleJemaah terhubung dengan wristband yang dipakai di pergelangan tangan jemaah. Setidaknya sebanyak 3.000 wristband dibagikan kepada jemaah haji paling risiko tinggi (risti) di masa operasional haji tahun ini. Melalui aplikasi ini, vital sign dari jemaah risti dapat terpantau oleh petugas kesehatan, mulai dari detak jantung, tekanan darah, saturasi oksigen, dan lainnya.
Sementara TelePetugas berfokus sebagai kontrol kesehatan jemaah dari semua aspek. Aspek dimaksud meliputi rawat jalan, rujukan, karantina, pengawasan makanan, hingga informasi mengenai promosi kesehatan. TelePetugas juga menjalankan fungsi monitoring vital sign jemaah yang didapat dari aplikasi tele jemaah melalui mekanisme pelaporan smart watch atau wristband. Selain itu juga bisa digunakan untuk memonitor tombol bantuan jemaah.
Langkah selanjutnya adalah dengan pengetatan pemantauan terhadap jemaah haji risti melalui screening kesehatan atau Medical Check Up (MCU), yang dilaksanakan baik di KKHI Makkah maupun di KKHI Madinah. Setidaknya setiap harinya sekitar 50 jemaah yang dilakukan pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter spesialis di KKHI.
"Pada musim haji tahun ini memaksimalkan pelayanan kesehatan di KKHI, terutama untuk kebutuhan yang sifatnya live saving atau kegawatdaruratan. Rujukan ke RSAS dilakukan bagi jemaah yang membutuhkan pelayanan kesehatan yang lebih lanjut," ujarnya.
Untuk mendukung peningkatan kualitas layanan, KKHI diperkuat dengan 48 dokter spesialis dari 13 keilmuan, mulai dari Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Paru, Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Spesialis Saraf, Spesialis Bedah Umum, Spesialis Orthopedi, Spesialis Kesehatan Jiwa, Spesialis Rehab Medik, Spesialis Anestesi, Spesialis Emergensi Medis, Spesialis Kedokteran Penerbangan, Spesialis Mikrobiologi Klinik, dan Spesialis Kulit Kelamin.
Tahun ini juga Kemenkes memanfaatkan teknologi tekno cool untuk mengantisipasi kasus heat stroke (serangan panas) pada fase armuzna. dr. Budi menilai langkah ini efektif dalam meminimalisir kasus kematian akibat heat stroke "Alhamdulillah angka kematian akibat heat stroke di Armuzna tidak ada, meski kasusnya banyak," tuturnya.
Sebagai antisipasi kasus kelelahan di jalur jamarat, juga dilakukan penguatan layanan Bergerak Secara Bergelombang (BSB). Dengan menerjunkan 20 petugas kesehatan dalam lima tim, yang bergerak di sepanjang terowongan mina berbekal kursi roda, air, oralit dan perlengkapan untuk kegawatdaruratan lainnya.
Pada periode Armuzna dan Pasca Armuzna juga dilakukan penguatan pengawalan terhadap jemaah risti melalui formasi 30. Di mana setiap 30 jemaah yang memiliki risiko tinggi di setiap kloter dikawal ketat oleh Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) yang menyertai kloter.
"Meninggal merupakan hak Allah, tetapi menjaga kesehatan merupakan ikhtiar kami dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada jemaah haji. Kami berusaha semaksimal mungkin agar jemaah sehat dan dapat melaksanakan ibadah dengan baik, dan dapat pulang ke Indonesia dalam keadaan sehat," pungkasnya. (H-1)
KEMENTERIAN Agama menegaskan jemaah haji reguler asal Indonesia yang wafat pada penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M mendapatkan asuransi jiwa.
Otoritas Arab Saudi mulai memberlakukan larangan masuk Mekah mulai Jumat (23/6) hingga Sabtu (1/7) pekan depan.
RATUSAN pendaftar haji di Kabupaten Sumenep Jawa Timur, membatalkan pendaftarannya untuk berhaji dan memilih beralih ke ibadah umrah.
Penyusunan Instrumen Survei Kepuasan Jemaah Haji mengacu pada Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Jemaah haji Indonesia yang berangkat tahun ini sebanyak 99.886 orang. Para jemaah terbagi menjadi haji reguler sebanyak 92.668 orang dan haji khusus sebanyak 7.218 orang.
Ma'ruf menyebut evaluasi biaya haji tersebut sebagai persiapan untuk menyelenggarakan haji pada 2023.
PENYAKIT hipertensi, diabetes melitus, hingga masalah gigi menjadi penyakit yang banyak ditemukan dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur melakukan penyelidikan epidemiolog menyusul temuan 2 kasus covid-19 di provinsi tersebut.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan pentingnya memberikan imunisasi yang lengkap kepada anak-anak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Lonjakan terbaru kasus covid-19 di sejumlah negara di Asia kembali menghadirkan tantangan kesehatan masyarakat yang harus segera ditangani.
DISPARITAS prevalensi stunting antara provinsi masih sangat besar. Provinsi Bali menjadi provinsi terbaik dalam hal penurunan stunting, bahkan jauh di bawah angka nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved