Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
KEPALA Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana mengatakan Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) bukan satu-satunya lembaga filantropi yang melakukan penyelewengan dana sumbangan masyarakat. Ivan menyebut pihaknya menemukan setidaknya 176 lembaga filantropi yang diduga juga melakukan penyelewengan itu.
“Kami nyatakan ACT ini bukan satu-satunya. Jadi kita masih menduga ada lembaga-lembaga lain yang memiliki kegiatan serupa dan 176 tadi salah satu diantaranya yang kemungkinan kami sudah serahkan ke pengak hukum, yang kemungkinan akan bertambah lagi, Yayasan-yayasan lainnya,” kata Ivan di Jakarta, Kamis (4/8).
Ivan membeberkan modus penyimpangan dana yang dilakukan ratusan lembaga filantropi itu sama seperti yang dilakukan ACT. Dana yang dihimpun dari publik, tidak disalurkan sebagaimana mestinya.
“Ada yang lari ke pengurus. Terus kemudian ada yang lari ke entitas hukum yang dibentuk oleh para pengurus gitu. Jadi kita melihat pengelolaan dana itu tidak terlalu dipergunakan untuk kepentingan-kepentingan yang sesungguhnya sesuai dengan amanat yang disampaikan oleh Kemensos, kurang lebih seperti itu ya,” imbuh Ivan.
Baca juga: Dana Boeing yang Disalahgunakan ACT Rp68 Miliar
“Langkah selanjutnya adalah bagaimana, berikut kita pahami di masyarakat, Ibu Mensos menawarkan pembentukan satgas. Jadi akan segera kita bentuk satgas bersama terkait bagaimana yayasan PUB (pengumpulan uang dan barang) bisa dikelola dengan benar, secara pruden, akuntabilitas tidak terjadi kasus-kasus seperti kita baca hari ini yang ditangani penegak hukum,” lanjut dia.
Lebih lanjut Menteri Sosial, Tri Rismaharini menyampaikan Kemensos telah menerima dokumen laporan yang diberikan PPATK terkait 176 lembaga filantropi itu. “Iya, ada 176 yang nanti saya lihat, belum saya buka, masih harus saya pelajari, kemudian dan ada internal, nah beliau menyerahkan ke saya,” kata Risma.
Risma juga mengungkapkan Kemensos telah menyepakati usulan terkait pembentukan Satgas untuk mengawasi lembaga filantropi yang menyelewengkan dana. Ia juga mengungkapkan satgas ini dibentuk juga dimaksudkan untuk mengawasi penyaluran bantuan sosial (bansos).
"Beliau hari ini selain silaturahmi kita punya kesepakatan akan membuat satgas bersama. Jadi yang dulu saya janjikan ke teman-teman nanti ada di tim kita (Kemensos) dan tim PPATK yang akan bekerja sama. Ini belum MoU, karena saat MoU kan ada administrasi hukum dsb, kan lama. Nah ini dalam satu hari ini akan keluarkan surat tugas untuk menjadi partner untuk PPATK, untuk bekerjasama. Bukan hanya soal izin, PUB, izin pengumpulan uang dan barang, tapi juga bansos. Jadi bansos, nah hari ini, tadi daya sampaikan atau nanti kalau bisa dikembangkan akan kita diskusikan lebih intens lagi karena ini terus terang respons setelah saya sampaikan ini,” pungkas Risma. (OL-4)
JAKSA penuntut umum (JPU) akan membacakan tuntutan terhadap mantan Ketua Dewan Pembina Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Novariyadi Imam Akbari.
Ahyudin diketahui terjerat kasus penyelewengan dana donasi dari PT Boeing untuk korban pesawat Boeing 737 Max 8 milik Lion Air yang jatuh pada 2018 lalu.
Mantan Vice President Operational Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Hariyana binti Hermain divonis tiga tahun penjara terkait perkara dugaan penggelapan dana bantuan sosial.
Vonis tersebut lebih rendah daripada tuntutan Jaksa Penuntut Umum.
Jaksa menilai ketiga terdakwa telah terbukti melanggar ketentuan Pasal 374 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP yang merupakan dakwaan primer.
Sumber dana pembelian itu diduga berasal dari dana bantuan Boeing Community Investment Fund (BCIF) terkait kecelakaan Lion Air 610.
Nobel Run 2025 yang melibatkan 1.000 pelari menjadi ajang membantu penyediaan alat bantu dengar dan implan koklea bagi teman Tuli di Indonesia.
Secara simbolis kegiatan tersebut digelar di SDN Pasir Angin 04, di Kecamatan Megamendung (Puncak), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (2/7).
Keberlanjutan bisnis harus berjalan beriringan dengan kontribusi terhadap masyarakat, dan pendidikan adalah akar dari perubahan yang berkelanjutan.
sebuah program dari Flip yang mengajak masyarakat membaca Al-Qur’an sambil berdonasi untuk guru ngaji.
Kegiatan yang dilakukan antara lain pogram donasi ke berbagai lapisan masyarakat, distribusi bantuan ke wilayah terdampak bencana, dan pengelolaan limbah logistik.
YAYASAN Belas Kasih meluncurkan aplikasi Belas Kasih pada Jumat (9/5). Aplikasi ini untuk memudahkan donasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan, serta wujud transparansi dana
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved