Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEBAGAI upaya untuk mendukung pemerintah dalam percepatan penurunan angka stunting di Indonesia, Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada (PKGM, FK-KMK, UGM) yang didukung oleh Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia meluncurkan “4 Seri Buku Cegah Stunting” pada Rabu (27/7).
Keempat buku ini diharapkan dapat memberikan pemahaman pada masyarakat dalam mendukung upaya penurunan stunting di Indonesia sedini mungkin.
Materi edukasi ini berisi tentang pentingnya peran keluarga dan komunitas hingga makanan pendamping yang sesuai dengan fase pertumbuhan anak.
Stunting masih menjadi salah satu permasalahan yang menghalangi potensi optimal anak-anak sebagai penerus generasi Bangsa Indonesia.
Tiga dari 10 anak Indonesia diperkirakan mengalami stunting pada 2021.
Meskipun hasil survei status gizi menunjukkan penurunan dari tahun ke tahun, jumlah anak stunting sangat bervariasi antar daerah dan masih dikategorikan sebagai masalah kesehatan masyarakat berat menurut ambang batas WHO yaitu 20%.
Baca juga: Berisiko Tinggi Alami Stunting, Bayi Prematur Harus Ditangani Dokter Spesialis Anak
Untuk itu, berbagai strategi nasional telah ditetapkan pemerintah sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dan Peraturan Presiden No 72 tentang Percepatan Penurunan Stunting dengan target penurunan hingga 14% pada 2024.
Upaya dari berbagai pihak, termasuk penyusunan materi edukasi, penting dilakukan untuk mempersiapkan Generasi Emas Indonesia pada tahun 2045.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) drg. Agus Suprapto, M.Kes, mengatakan,“Penanganan stunting menjadi prioritas penting pemerintah yang telah diatur melalui Peraturan Presiden No. 72 tentang Percepatan Penurunan Stunting. "
"Namun, dalam upaya mengatasi masalah stunting bukan hanya tugas pemerintah, namun kolaborasi dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk mewujudkan upaya percepatan penurunan stunting nasional," katanya.
"Oleh karenanya, kami sangat menyambut baik kolaborasi yang telah dilakukan PKGM, FK-KMK, UGM bersama Danone SN Indonesia dalam menyusun Buku Seri Cegah Stunting agar dapat memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang isu stunting," papar Agus.
"Diharapkan kemitraan dan inisiatif seperti ini tidak hanya sampai 2024, karena keberlanjutanlah yang penting untuk terus mengedukasi tentang pencegahan stunting di masyarakat,” jelasnya.
Sebagai institusi pendidikan, UGM berkomitmen untuk berkontribusi mendukung percepatan penurunan angka stunting di Indonesia melalui kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan, UGM, Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr, mengatakan “Upaya peningkatan pengetahuan dan pemahaman keluarga serta komunitas sangat penting dilakukan dalam upaya pencegahan stunting dan mempersiapkan anak Indonesia agar tumbuh optimal menjadi generasi maju."
"Kami melihat bahwa salah satu dari lima pilar Percepatan Penurunan Stunting menekankan tentang pentingnya peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat," katanya.
"Dengan demikian, peran masyarakat sangatlah penting, khususnya yang berperan sebagai kader posyandu dan tim pendamping keluarga untuk melakukan edukasi gizi pencegahan stunting di level keluarga dan masyarakat," ucap Prof.Djagal.
"Selain itu, pendekatan pentahelix melalui kolaborasi dengan akademisi, bisnis, pemerintah, masyarakat dan media sebagai upaya sinergitas antar pemangku kepentingan merupakan kunci untuk pencegahan dan percepatan penurunan angka stunting di Indonesia," katanya.
"Pendekatan inilah yang kami lakukan bersama Danone SN Indonesia, seluruh pihak yang berkontribusi dalam penyusunan buku, serta peran media untuk memberikan edukasi kepada sebanyak mungkin masyarakat agar permasalahan stunting di Indonesia dapat segera teratas,” tambahnya.
Ketua PKGM, FK-KMK, UGM, Dr. Siti Helmyati, DCN., M.Kes, mengatakan,“Mengingat pentingnya peran keluarga dan komunitas dalam mendukung pencegahan serta penanganan stunting di Indonesia."
"Kami menilai bahwa perlu adanya upaya untuk mendukung Kader Posyandu dan tim pendamping keluarga agar dapat melakukan edukasi gizi di level keluarga dan masyarakat, dengan dibekali media edukasi yang berisi informasi-informasi penting dan tepat terkait dengan pencegahan stunting serta informasi yang aplikatif khususnya terkait pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak," paparnya.
Medical & Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia,Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK menyatakan, “Inisiatif sinergitas dan dukungan yang telah dilakukan bersama PKGM Fl-KMK UGM sejalan dengan misi Danone."
"Yaitu membawa kesehatan kepada sebanyak mungkin orang melalui edukasi dan penyediaan portofolio berbagai produk bergizi yang dibuat khusus untuk membantu menjawab tantangan kebutuhan gizi pada anak agar dapat tumbuh menjadi anak generasi maju," jelas dr.Ray.
"Pemberian edukasi secara terus-menerus dilakukan sebagai bentuk kontribusi Danone untuk menghadirkan nilai tambah bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam upaya mendukung pemerintah untuk memerangi angka stunting di Indonesia melalui pendekatan pentahelix yang melibatkan kolaborasi dari segenap pihak termasuk para stakeholder," tuturnya. (RO/OL-09)
Data juga menunjukkan 1,4 juta perempuan hamil dan menyusui mengalami malnutrisi.
Setiap 25 Januari, Hari Gizi Nasional diperingati untuk memberikan kesadaran pentingnya gizi seimbang bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pada 25 Januari diperingati sebagai Hari Gizi, momen penting di dunia kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang.
Program MBG dinilai bisa meningkatkan kualitas gizi masyarakat yang berasal dari keluarga kurang mampu dan mengatasi masalah gizi buruk dan kekurangan nutrisi dalam jangka panjang.
Kualitas data akan sangat penting untuk hasil SSGI ini. Karena jika data yang dimiliki dengan kualitas yang tidak baik, tidak akan ada gunanya untuk dianalisis.
Dinas Sosial DKI Jakarta menyelamatkan bayi bernama Sayyidatina Khanafi Nuraini, berusia enam bulan, yang ditelantarkan oleh orangtuanya.
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Pertanian tetap menjadi sektor terbesar untuk pekerja anak, menyumbang 61% dari semua kasus, diikuti oleh jasa (27%), seperti pekerjaan rumah tangga.
Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Gita Kamath mengatakan bidan merupakan inti dari sistem perawatan kesehatan primer, terutama bagi perempuan dan anak perempuan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved