Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MENGISI liburan sekolah tidak perlu harus dengan bepergian ke tempat wisata di luar kota. Di rumah, orangtua juga dapat mengajak anak bermain sambil belajar untuk terus mengasah kemampuan dan kreativitas mereka.
"Kita bisa mulai dengan kegiatan di rumah dulu. Kita membiasakan anak-anak bisa senang dengan hal-hal sederhana, ada kertas, spidol, crayon. Jadi kalau anak-anak bosan di rumah enggak ngapa-ngapain, cuma nonton tv atau main game, ada banyak hal yang bisa dilakukan," kata Tita Djumaryo, owner Ganara Art, saat virtual media gathering, dikutip Kamis (16/6).
Dia menambahkan, melalui kegiatan bermain sambil belajar, orangtua juga dapat memperhatikan langsung apa yang telah dikuasai dan belum dikuasai anak.
Baca juga: Ganara Art PIK Avenue Tawarkan Kelas Kreatif bagi Pelajar di Masa Liburan
Menurut Tita, aktivitas seperti seni lukis, seni kerajinan tangan, seni menari, dan bernyanyi dapat menjadi aktivitas yang mudah dilakukan siapa pun dan di mana pun berada.
Orangtua dapat berkreasi memadupadankan aktivitas agar lebih menarik, seperti melukis di kanvas atau mug, dan melakukan stamping di tas kanvas polos.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa suasana hati anak kadang sulit ditebak. Untuk itu, agar si kecil tetap semangat dan gembira, pastikan untuk mengomunikasikan dengan tenang dan jelas tentang aktivitas seru yang akan dilakukan.
Sebelum memulai aktivitas, awali dengan storytelling untuk menciptakan imajinasi anak dan membuat mereka menjadi lebih antusias.
Jika anak sudah mulai menunjukkan gejala tidak fokus, orangtua dapat menyisipkan aktivitas bernyanyi bersama atau senam kecil yang bisa menambah keceriaan.
"Jadi ya sebetulnya kita juga harus suka dengan kegiatannya. Ibu-ibu harus lebih percaya diri untuk melakukan berbagai hal kreatif dengan anak. Kalau kita melakukan berbagai hal dengan keceriaan, anak juga akan melihat, 'Oh ternyata ini menyenangkan ya'," imbuh Tita.
Hal yang juga tidak kalah penting adalah mengapresiasi proses dan hasil anak. Meski hasil kreativitas anak tidak sesuai dengan ekspektasi orangtua, tetap berikan apresiasi dengan kalimat afirmasi.
Orangtua juga bisa memberikan hadiah seperti makanan kesukaan anak. (Ant/OL-1)
Studi menunjukkan semakin banyak waktu yang dihabiskan remaja di media sosial, semakin besar kemungkinan mereka mengalami perundungan terkait berat badan.
Hasil survei baru menunjukkan banyak orangtua merasa stres saat menghadapi waktu makan anak-anak mereka.
Survei Ohio State University Wexner Medical Center menemukan sekitar 66% dari 1.005 orangtua merasa tuntutan menjadi orangtua membuat mereka merasa kesepian.
Untuk mencegah perilaku tantrum pada anak, perlu diterapkan komunikasi yang baik sejak dini dan orangtua harus menjadi contoh yang baik pada anak.
Yuks mengenal lebih dekat apa itu helicopter parenting dan dampaknya.
alah satu alasan anak mengalami tantrum yakni kesulitan mengekspresikan keinginannya
Berbicara kepada anak-anak tentang penyakit serius, seperti kanker bisa menjadi tantangan besar bagi orang tua.
Momen lebaran bukan hanya tentang kebahagiaan, tetapi juga kesempatan bagi anak-anak untuk belajar mengelola uang.
Artis, model, dan pembawa acara Dian Ayu Lestari membagikan tips liburan bersama anak-anak, termasuk memilih tempat yang cocok dan mempersiapkan peralatan penting.
Si kecil cenderung lebih mudah pilek dan batuk di musim hujan. Pengaruh cuaca pada perkembangan kuman menjadi salah satu penyebabnya.
Agar anak tidak stunting, upaya pencegahan perlu dilakukan sejak jauh hari, bahkan sebelum masa kehamilan.
Sebagian orang tua melarang anak bermain hujan. Padahal, bermain di tengah hujan memberi sejumlah manfaat buat anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved