Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Mentan: Sapi Sudah Mulai Divaksinasi PMK

Andhika Prasetyo
14/6/2022 16:24
Mentan: Sapi Sudah Mulai Divaksinasi PMK
Ilustrasi.(ANTARA)

MENTERI Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan sejumlah sapi sudah mulai disuntikkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) per hari ini, Selasa (14/6). 

Adapun, daerah pertama yang menjadi prioritas adalah Jawa Timur yang beberapa kabupatennya kini berstatus zona merah.

Baca juga: Akselerasi Revisi UU Pendidikan Kedokteran Perkuat Kualitas Layanan Kesehatan

"Kalau tidak salah hari ini mulai di Jawa Timur. Tapi secara menyeluruh juga. Tentu saja disebar ke daerah-daerah lain," ujar Syahrul di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/6).

Vaksinasi, sambung dia, ditujukan bagi hewan yang sehat dan juga yang sebelumnya terjangkit namun sudah sembuh. Langkah itu dilakukan demi memastikan suatu daerah betul-betul bisa kembali steril dari virus tersebut.

"Yang sudah sembuh kan tidak berarti dia sudah tidak membawa virus. Oleh karena itu tetap kita vaksinasi," tuturnya.

Syahrul mengakui, saat ini, kendala yang dihadapi dalam proses distribusi vaksin PMK adalah terbatasnya kendaraan dengan fasilitas kotak pendingin. Seperti vaksin covid-19, vaksin PMK juga mesti diperlakukan sama dalam proses pengirimannya.

"Vaksin kan tidak bisa begitu saja langsung disebar. Itu harus menggunakan cool box khusus sama dengan vaksin covid-19. Ini juga harus jadi prioritas sehingga vaksin bisa sampai lokasi dengan tingkat efektivitas yang masih terjaga," jelas mantan gubernur Sulawesi Selatan itu.

Sebagaimana diketahui, vaksin PMK yang sudah tiba di Tanah Air saat ini merupakan bagian dari 800 ribu dosis tahap pertama yang didatangkan dari Prancis. Jumlah tersebut akan datang secara bertahap hingga 16 Juni mendatang.

Selanjutnya, sambung Syahrul, penangkal virus akan kembali masuk ke Indonesia hingga angkanya mencapai 3 juta dosis.

Ia memperkirakan pemerintah akan membutuhkan sekitar 26 juta dosis vaksin. jumlah sebanyak itu akan digunakan untuk menyuntik 80% dari total populasi sapi di dalam negeri yang diperkirakan mencapai 16 juta ekor.

"Kalau dilihat populasi sapi kita ada 16 juta. Kita tentu membutuhkan vaksin yang lebih besar. Minimal kita suntikan ke 80% populasi dan itu dua kali intervensi,".  (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya