Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Universitas Pendidikan Indonesia Bandung Kukuhkan 7 Guru Besar Baru

Naviandri
21/5/2022 18:50
Universitas Pendidikan Indonesia Bandung Kukuhkan 7 Guru Besar Baru
Tujuh Guru Besar baru Universitas Pendidikan Indonesia dikukuhkan, pekan ini(DOK/HUMAS UPI)

UNIVERSITAS Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung mengukuhkan tujuh orang
guru besar baru. Pengukuhan dipimpin Rektor Prof M Solehuddin, di Gedung Achmad Sanusi, kampus UPI dan disiarkan secara daring selama dua hari berturut-turut, Rabu dan Kamis (18-19 Mei).

Prof Solehuddin mengatakan bahwa ketujuh orang yang dikukuhkan sebagai guru besar tersebut sudah bekerja keras selama menjadi akademisi di UPI. "Prestasi Bapak/Ibu telah diakui pemerintah. Semoga dapat ditingkatkan dalam bentuk etos kerja dan unjuk kerja," ujarnya dalam keterangan yang diterima Media Indonesia, Sabtu (20/5).

Dia menambahkan melalui bidang kepakaran ketujuh guru besar, itu, ada tanggung jawab keilmuan, sekaligus kewajiban membina generasi muda di lingkungan UPI.

Pascapengukuhan, lanjut dia, para guru besar ditugaskan untuk memberikan manfaat keilmuan mereka kepada UPI. "Saya juga mengajak para guru besar untuk bisa memberikan manfaat kepada masyarakat luas melalui identitas keahlian dan kepakaran yang dimiliki."


Tradisi ilmiah

Sementara itu, Ketua Dewan Guru Besar UPI Prof Karim Suryadi menambahkan ketujuh guru besar sudah menyampaikan kewajibannya serta
meniti kehormatanya, sehingga sampai pada pengukuhan dan menyandang gelar profesor di Universitas Pendidikan Indonesia.

"Aspek penting tradisi ilmiah dalam pengukuhan Guru Besar UPI dilakukan
melalui tiga hal penting dan dominan yaitu spesialisasi yang kian
intens, standarisasi yang ketat tentang penelitian dan syarat menjadi
profesor serta budaya kerja yang bisa dikomunikasikan," tambahnya.

Tiga aspek penting ini, kata Karim, melahirkan profesor melalui kode kewibawaan terkait dengan artibut profesionalitas dan kode moralitas terkait intergitas dan kepribadian.

Karim juga mengajak para Guru Besar UPI untuk bisa menciptakan, memproduksi dan membagi pemikiran dan kearifan sesuai bidang kelimuan di ruang terbuka dari berbagai platform untuk memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat.

Pengukuhan guru besar UPI pada sesi pertama Rabu (18/5), mengangkat
empat pemikiran, yakni pemikiran dari Prof Dedi Sutedi (Guru Besar UPI
bidang Ilmu Linguistik Bahasa Jepang pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra, pemikiran dari Prof Nina Sutresna (Guru Besar UPI bidang Ilmu Sosiologi Olahraga pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, pemikiran dari Prof A Sobandi (Guru Besar UPI bidang Ilmu Administrasi Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dam Bisnis), dan pemikiran dari Prof Vanessa Gaffar (Guru Besar UPI bidang Ilmu Manajemen Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis.

Selanjutnya, sesi kedua pada Kamis (19/5),  UPI mengangkat tiga
pemikiran, yakni pemikiran Prof Janah Sojanah (Guru Besar UPI bidang
Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia Fakultas Pendidikan Ekonomi dan
Bisnis), pemikiran Prof Nani Sutarni (Gru Besar UPI bidang Ilmu
Pendidikan Manajemen Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis), dan
pemikiran Prof Nurjanah (Guru Besar UPI bidang Ilmu Pendidikan
Matematika Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam.(N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya