Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Mayapada Hospital Siapkan Trauma Center 24 Jam saat Arus Mudik 

Mediaindonesia.com
22/4/2022 20:55
Mayapada Hospital Siapkan Trauma Center 24 Jam saat Arus Mudik 
Persiapan arus mudik di salah satu Gerbang Tol Trans-Jawa(Antara/Oky Lukmansyah)

UNTUK pertama kalinya setelah pandemi, mudik tahun ini tidak dibatasi oleh peraturan pembatasan dari pemerintah dan masyarakat bisa melepas kangen kepada sanak saudara di kampung halaman. 

Mayapada Hospital berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan kesehatan selama mudik berlangsung dengan menyediakan layanan komprehensif kegawatdaruratan 24/7 untuk berbagai kasus gawat darurat, seperti kecelakaan, serangan jantung, dan stroke.  

Trauma Center Mayapada Hospital memberikan layanan terbaik untuk kasus trauma dengan akses 24 jam IGD dan ambulans dengan didukung tim dokter multispesialisasi, antara lain Spesialis Bedah Orthopedik, Spesialis Bedah Saraf, Spesialis Bedah Toraks Kardiak dan Vaskular, Spesialis Bedah Digestif, dan spesialis lain. 

Kesiapan tim IGD dan kelengkapan fasilitas laboratorium, radiologi, ruang operasi, dan ICU menjadikan Trauma Center Mayapada Hospital siap menangani kasus gawat darurat seperti kecelakaan kerja, kecelakaan lalu lintas, cedera kepala, cedera tulang belakang, trauma abdomen, dan kasus gawat darurat lainnya. 

Cardiac Emergency merupakan layanan bagi pasien yang membutuhkan penanganan kegawatdaruratan jantung seperti serangan jantung, dimana penanganan serangan jantung harus dilakukan dalam rentan waktu golden period. Keterlambatan mencari pertolongan medis dapat berakibat fatal bahkan dapat berujung pada kematian. 

Golden period adalah periode kritis 90 menit pertama setelah munculnya gejala serangan jantung. Disebut periode kritis karena banyak kematian terjadi pada rentan waktu ini akibat keterlambatan mendapatkan penanganan medis. 

“Dalam penanganan kasus serangan jantung, waktu memang faktor yang sangat penting, karena otot jantung akan mulai mati dalam 80-90 menit setelah terhenti mendapatkan supply darah akibat sumbatan total pada pembuluh darah. Tindakan Primary Percutaneous Coronary Intervention (Primary PCI) harus segera dilakukan untuk membuka sumbatan pembuluh darah yang menyebabkan serangan jantung.” dr. Ika K. Dhanudibroto, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Intervensi, Mayapada Hospital Jakarta Selatan. 

Cardiac Emergency Mayapada Hospital didukung dokter spesialis jantung intervensi serta Lab Kateterisasi yang siap 24 jam untuk tindakan Primary PCI dengan mengikuti pedoman international yaitu “door to balloon” kurang dari 90 menit. 

Baca juga : Jelang Idul Fitri, Komunitas Synergi Galang Aksi Peduli

Primary PCI yaitu prosedur medis untuk mengembalikan aliran darah ke jantung pada kasus serangan jantung dengan memasukkan balon dan stent untuk melebarkan pembuluh darah.  

Seperti halnya serangan jantung, stroke juga merupakan kasus gawat darurat yang harus mendapatkan penanganan medis dengan cepat. Stroke adalah situasi emergensi atau gawat darurat sehingga perlu segera dibawa ke rumah sakit. Jangan anggap enteng stroke karena sel otak dapat mati hanya dalam hitungan detik - menit. 

Penanganan yang cepat dan tepat dapat meminimalkan tingkat kerusakan pada otak sehingga kecacatan bahkan kematian dapat dihindari. 

Stroke Emergency melayani pasien stroke perdarahan ataupun stroke sumbatan, dimana layanan ini menyediakan tindakan yang cepat dan tanggap. 

Untuk stroke sumbatan dapat langsung diberikan terapi trombolitik yaitu pengobatan untuk melarutkan sumbatan pada pembuluh darah otak, melancarkan aliran darah dan mencegah kerusakan jaringan dan organ dengan pengawasan dokter spesialis saraf. Untuk stroke perdarahan akan ditangani oleh dokter spesialis bedah saraf yang juga siap 24 jam.  

Stroke Emergency Mayapada Hospital memiliki standar protokol penanganan stroke “door to needle” kurang dari 60 menit bagi pasien stroke sumbatan yang memenuhi kriteria waktu untuk dilakukan terapi trombolitik, yaitu kurang dari 4,5 jam setelah muncul gejala stroke. 

“Penanganan stroke sumbatan juga dapat dilakukan dengan tindakan invasif melalui prosedur intervensi endovaskular dan mechanical trombectomy yang dilakukan di Lab Kateterisasi jika pasien tidak memenuhi kriteria untuk terapi trombolitik.” dr. Tri Wahyudi, Dokter Spesialis Saraf dan Neurointervensi, Mayapada Hospital Tangerang. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik