Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SATU dosis vaksin untuk melaan Human Papillomavirus (HPV), yang menyebabkan kanker serviks, memberikan perlindungan bagi perempuan usia di bawah 21 tahun yang memadai sama dengan dua dosis. Hal itu diungkapkan Organisais Kesehatan Dunia (WHO) dalam pernyataan resmi, yang dilansir Senin (18/4).
"Ini bisa menjadi terobosan besar dalam pencegahan kanker serviks dengan lebih banyak perempuan muda yang bisa mendapatkan vaksin," ujar WHO.
Lebih dari 95% kasus kanker serviks disebabkan oleh virus HPV, yang ditularkan lewat hubungan seksual Kanker serviks adalah kanker terbanyak keempat yang diderita kaum perempuan di dunia.
Baca juga: Deteksi Dini Kanker Serviks yang Menimpa Perempuan Semua Usia
Meski bisa dicegah, penyakit itu kerap disebut sebagai silent killer.
Dewan Pakar Imunisasi WHO (SAAGE) mengevaluasi bukti bahwa dosis tunggal vaksin HPV memiliki efektivitas yang sama dengan dosis ganda.
Hasilnya, mereka menyimpulkan dosis tunggal vaksinasi telah cukup memberikan perlindungan tehada HPV.
"SAGE mendesak semua negara di dunia untuk memberikan vaksinasi HPV," ujar Ketua SAGE Alejandro Cravioto.
"Rekomenasi kami akan membuat semaki banyak perempuan divaksin sehingga melindungi mereka dari kanker serviks dan konsekuensi yang harus mereka hadapi seumur hidup," lanjutnya.
SAGE merekomendasikan satu dosis vaksin HPV untuk anak perempuan usia 9-14 tahun, sama dengan perempuan usia 15-20, sementara untuk permepuan berusia di atas 21 tahun, dua dosis dengan interval 6 bulan.
Rekomendasi baru itu menggantikan rekomendasi lama bahwa dua dosis vaksin diperlukan untuk anam perempuan berusia 9-14 tahun, dan tiga dosis untuk permepuan di atas usia 15 tahun.
Pada 2020, sebanyak 340 ribu perempuan meninggal dunia karena kanker serviks.
SAGE meminta anak perempuan usia 9-14 tahun menjadi target utama vaksinasi HPV. (AFP/OL-1)
Para ilmuwan mengembangkan sistem kecerdasan buatan yang merevolusi imunoterapi kanker.
Menurut data GLOBOCAN 2022, Indonesia termasuk dalam 10 besar negara dengan jumlah kasus kanker ovarium tertinggi di dunia.
Penelitian terbaru menunjukkan kombinasi radioterapi dan imunoterapi dapat “membangunkan” tumor paru-paru yang sebelumnya kebal pengobatan.
Banyak tantangan yang dihadapi pasien kanker anak dan keluarga, terutama yang berasal dari latar belakang keluarga prasejahtera.
MENILAI prevalensi gangguan tidur di antara pasien kanker sangat penting untuk memahami gejala dan mengidentifikasi strategi manajemen yang tepat.
Louis Van Gaal pertama kali didiagnosis menderita kanker prostat pada 2020, tetapi memilih merahasiakan kondisinya itu dari publik dan pemain saat masih melatih Belanda pada Piala Dunia 2022.
AVI Grant-Noonan, perempuan asal Amerika Serikat baru mengetahui kanker serviks yang diidapnya setelah mengalami keguguran.
Ketahui kapan waktu terbaik untuk pemberian vaksin HPV agar perlindungan terhadap kanker serviks maksimal. Simak panduan lengkap jadwal dan dosisnya
Kanker serviks tidak hanya disebabkan perilaku seksual berisiko. Kenali berbagai penyebab dan langkah pencegahannya di sini.
INFORMASI soal vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks yang menyebabkan kemandulan dibantah oleh dokter kandungan.
Vaksinasi sebelum aktivitas seksual dapat mencegah hingga 90% kanker terkait HPV, sementara pada wanita yang sudah aktif secara seksual, vaksin tetap mengurangi risiko kanker serviks.
HPV itu ada banyak jenisnya, inkubasinya, dan gejalanya. Tidak semua virus HPV bisa memicu kanker serviks. Sebagian hanya memiliki gejala seperti kutil dan menghilang dengan sendirinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved