Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Deteksi Dini Kanker Serviks yang Menimpa Perempuan Semua Usia

Mediaindonesia.com
14/2/2022 18:30
Deteksi Dini Kanker Serviks yang Menimpa Perempuan Semua Usia
Ilustrasi.(MI/Atet Dwi Pramadia.)

BERDASARKAN data 2022 dari World Health Organization (WHO), kanker serviks menempati urutan kedua dengan jumlah 36.633 kasus atau 9,2% dari total kasus kanker setelah kanker payudara menempati urutan pertama. Kanker serviks tidak berbicara soal umur karena dapat menimpa semua perempuan.

Itu disampaikan dr. Triskawati Indang, Sp.OG (K)Onk, dalam webinar Waspadai #Silentkiller Pada Perempuan Dengan Melakukan Deteksi Dini Agar Hidup tetap Sehat dan Berkualitas yang digelar dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia oleh RSIA Bunda Jakarta, belum lama ini. "Karenanya kita harus waspada dan dapat menyebutnya sebagai sinyal merah putih. Sinyal merah yaitu bila terjadi gangguan mens atau pendarahan apapun di vagina dan sinyal putih yaitu bila terjadi keputihan abnormal dan infeksi," 

Webinar yang diselenggarakan atas kolaborasi antara RSIA Bunda Jakarta, Diagnos Laboratorium, dan Bunda Global Pharma (BGP) itu turut mengundang survivor cancer pada sharing session dari komunitas CISC (Indonesian Cancer Information and Support Center) tentang kanker serviks. Pejuang kanker membagikan pengalaman berharganya kepada para peserta webinar tentang bahaya kanker yang mengintai setiap perempuan serta cara melakukan pengecekan dini melalui program Women Screening di RSIA Bunda Jakarta yang diluncurkan pada Senin (14/2). Dengan program Women Screening, setiap perempuan Indonesia mulai dari usia remaja, dewasa muda, hingga usia menjelang menopause dapat melakukan pengecekan dengan benar demi menjaga kualitas kesehatan dan mencegah #silentkiller di masa mendatang.

Baca juga: 70% Pasien Kanker Payudara Datang pada Stadium Lanjut

Ahli Laparoscopy dan Robotic Surgeon RSIA BJ  dr. Sita Ayu, SpOG menambahkan dengan faktor risiko genetik dan pola hidup yang kurang baik saat ini, tumor kandungan (mioma uteri, kista ovarium, adenomiosis, dan polip) semakin sering terjadi pada perempuan. Dan sayangnya kelainan ini justru sering ditemukan pada perempuan muda dan belum pernah hamil.

Pada akhirnya, kita semua berharap agar kesadaran perempuan Indonesia akan #Silentkiller semakin tinggi. Dengan demikian, angka kematian perempuan yang disebabkan oleh kanker semakin berkurang sehingga kualitas hidup pun menjadi lebih baik. (RO/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya