Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
HARI Kanker Sedunia (World Cancer Day) diperingati setiap tanggal 4 Februari. Tahun 2022 tema yang diambil yaitu Close The Care Gap yang artinya Hentikan Kesenjangan Perawatan. Dengan tema ini di harapkan tidak ada lagi kesenjangan pelayanan kesehatan di masyarakat terkait masalah kanker.
Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) Linda Agum Gumelar mengatakan bahwa penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian yang tinggi di dunia dan di Indonesia.
Berdasarkan data GLOBOCAN 2020, kejadian baru kanker di dunia meningkat menjadi 19,2 juta dengan tingkat kematian sebanyak 9,9 juta. Sementara kasus kanker payudara di seluruh dunia menempati urutan pertama kejadian kanker dengan sekitar 2,3 juta kasus baru dan 680 ribu kematian. Di Indonesia terdapat kasus baru kanker payudara mendekati angka 66 ribu dengan tingkat kematian lebih dari 22 ribu jiwa. Hal ini dikarenakan 70% datang pada stadium lanjut.
Baca juga: Timbulkan Dampak Negatif, Menteri PPPA: Setop Victim Blaming
Baca juga: Kesenjangan Pelayanan Kanker Harus Dihapuskan
“Kejadian ini bisa terjadi karena berbagai hal apakah karena keterlambatan berobat dari sisi pasien atau keterlambatan dari penyedia layanan, misalnya dari sisi tenaga medis, sarana dan prasarana,” ujar Linda dalam keterangan resmi, Sabtu (5/2).
Berbagai kegiatan YKPI terus menerus dilakukan secara berkelanjutan seperti dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan SADARI, menemukan kanker payudara pada stadium dini dan menghilangkan stigma tentang kanker payudara.
Selain itu YKPI tidak henti-hentinya mengajak untuk pentingnya skrining dan deteksi dini kanker payudara karena dengan mengetahui dan melakukan secara rutin skrining dalam bentuk SADARI dan SADANIS akan membantu untuk mencegah terjadinya kanker payudara stadium lanjut.
YKPI juga melakukan kegiatan pelatihan praktek SADARI bagi masyarakat dan kader kesehatan dan sosialisasi tentang deteksi dini kanker payudara kepada organisasi perempuan, Persit KCK, Universitas, komunitas milleneal, organisasi profesi, dengan adanya sosialisasi ini dapat memperluas pengetahuan masyarakat tentang kanker payudara sehingga akan lebih memahami dan mengenali bagaimana cara pencegahan dan penyembuhannya.
“Setelah terhenti saat pandemi covid-19, YKPI kini kembali siap melayani masyarakat untuk pemeriksaan mammografi melalui Unit Mobil Mammografi dengan syarat dan ketentuan yang berlaku," ungkap Linda.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kanker merupakan salah satu penyekit yang menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia, yakni berkisar 100 juta kasus kematian.
Untuk itu ia meminta seluruh fasilitas kesehatan dapat meningkatkan pemberian layanan deteksi dini bagi pasien pendertia kanker.
“Pencegahan harus dilakukan di awal, dengan melakukan deteksi dini kemudian melakukan pencegahan dengan menghilangkan faktor resiko," tambahnya.
Pada kesempatan itu Plt. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, Elvieda Sariwati mengungkapkan, aspek budaya dan pembiayaan menjadi tantangan dalam menangani penyakit kanker di Indonesia, masih ada tantangan yang harus kita hadapi yaitu kepedulian masyarakat bahwa kurangnya pengetahuan, perasaan takut bahkan malu untuk melalukan pemeriksaan.
Meskipun pemerintah telah menjalankan berbagai strategi menanggulangi permasalahan pada pasien kanker tapi karena kurangnya pengetahuan menyebabkan masyarakat enggan melakukan pemeriksaan lebih dini. Kurangnya pengetahuan dan ketakutan itu disebabkan budaya ketimuran dalam masyarakat yang menganggap bahwa penyakit kanker khususnya kanker payuda dan leher rahim menjadi hal yang tabu akibat harus memperlihatkan organ intim pada tenaga kesehatan.
Ketakutan ini juga diperparah dengan keluarga yang tidak mendukung pasien melakukan pemeriksaan. Untuk itu pihaknya melakukan berbagai upaya penguatan dalam layanan penderita kanker seperti peningkatan pengetahuan dan kepedulian masyarakat melalui penyebaran informasi yang melibatkan semua pihak dan pemenuhan akses kesehatan melalaui pelatihan dan pemerataan tenaga kerja terlatih.
“Dengan skrining dan deteksi dini kanker payudara dapat disembuhkan. Pentingnya melakukan deteksi dini kanker payudara karena semakin dini kanker payudara terdeteksi, makin banyak pilihan terapi, makin tinggi angka kesembuhan, makin rendah total biayanya," ucap dia. (H-3)
Alexis Klimpl, perempuan asal California, didiagnosis kanker payudara triple positif di usia 25 tahun.
KANKER Payudara merupakan kondisi sel-sel ganas berkembang di dalam jaringan payudara. Berikut penyebab, deteksi dini, dan pengobatan kanker payudara :
Kanker payudara merupakan diagnosis yang menakutkan bagi banyak perempuan. Itu menimbulkan rasa takut dan ketidakpastian.
Selain faktor genetik, pola hidup, kadar hormon, dan paparan lingkungan juga dapat berkontribusi pada munculnya kanker payudara.
berolahraga 45 menit dengan latihan interval intensitas tinggi, dapat memicu lonjakan myokine dan menekan pertumbuhan sel kanker payudara hingga 30 persen.
Kanker payudara masih menjadi ancaman serius bagi perempuan, termasuk di Indonesia. Setiap tahun, jumlah kasus terus meningkat.
Memperingati Hari Kanker Paru-Paru Sedunia, sebuah seminar kesehatan bertajuk Kenali Kanker Paru Sejak Dini digelar.
Sarkoma adalah kanker yang berasal dari jaringan mesenkim, lapisan yang dalam tubuh manusia berkembang menjadi jaringan ikat, otot, lemak, pembuluh darah, hingga tulang.
Menurut Senior Consultant Medical Oncology di Parkway Cancer Centre, Dr Richard Quek, terdapat lebih dari 70 subtipe sarkoma yang dikenal saat ini.
Asap ganja memiliki kandungan kompleks yang terdiri dari tetrahydrocannabinol (THC) yang menciptakan efek euforia, partikel halus, serta zat karsinogen yang juga terdapat dalam tembakau.
Di tengah perjuangan melawan kanker, kekuatan bukan hanya berasal dari terapi medis, tetapi juga dari dukungan emosional dan hubungan yang bermakna dengan komunikasi empatik.
Jumlah pasien kanker usus besar di bawah usia 50 tahun diperkirakan akan berlipat ganda pada 2030.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved