Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
KANKER kolorektal yang selama ini dianggap sebagai penyakit orang lanjut usia kini semakin banyak menyerang kelompok usia muda.
Data dari Harold C Simmons Comprehensive Cancer Center menunjukkan sekitar sepertiga pasien kanker kolorektal yang mereka tangani berusia 30–40 tahun, bahkan ada yang masih remaja.
Tren ini dinilai sangat mengkhawatirkan. Jumlah pasien kanker usus besar di bawah usia 50 tahun diperkirakan akan berlipat ganda pada 2030.
Sementara itu, kasus kanker rektum diprediksi meningkat hingga empat kali lipat dalam kurun waktu yang sama.
Saat ini, bagi mereka yang berusia di bawah 50 tahun, kanker kolorektal sudah menjadi penyebab kematian akibat kanker terbanyak pada pria dan penyebab kematian kedua terbanyak pada wanita.
Para ahli masih meneliti mengapa kanker ganas ini kian banyak menyerang usia produktif. Dugaan utama berkaitan dengan gaya hidup modern dan faktor lingkungan, di antaranya:
Faktor lingkungan, seperti kualitas air dan udara, juga sedang diteliti. Bahkan, paparan sejak usia dini, misalnya penggunaan antibiotik saat bayi atau pola nutrisi ibu, diduga dapat meningkatkan risiko.
Selain itu, mutasi genetik juga berperan dalam sebagian kasus. Misalnya Familial Adenomatous Polyposis (FAP), Sindrom Lynch, maupun Sindrom Gardner yang diturunkan dalam keluarga.
Berbeda dengan pasien lansia, penderita kanker kolorektal usia muda menghadapi tantangan lebih kompleks. Banyak dari mereka masih bekerja penuh waktu, kuliah, atau bahkan sudah menjadi orangtua muda. Kondisi ini membuat beban fisik dan emosional mereka semakin berat.
Pengobatan standar seperti operasi, kemoterapi, terapi radiasi, hingga imunoterapi, sering kali menimbulkan efek samping jangka panjang. Dampaknya tidak hanya pada kesehatan, tapi juga pada rencana hidup mereka ke depan, termasuk pernikahan, pekerjaan, dan membangun keluarga.
Deteksi dini menjadi kunci utama menekan risiko kanker kolorektal. Cara terbaik adalah melalui kolonoskopi. Padahal, para pakar merekomendasikan agar usia skrining diturunkan menjadi 35 tahun. (Z-1)
Faktor genetik, lingkungan, hingga gaya hidup turut memengaruhi kemungkinan seseorang mengidap kanker usus besar.
KANKER usus besar merupakan tumor ganas di usus besar. Beberapa faktor risiko yang menjadikan seseorang terkena kanker usus besar pada usia muda.
Kasus kanker usus besar pada anak muda meningkat. Kenali 4 gejala awal.
Untuk menurunkan risiko kanker usus besar, menjaga pola makan sehat sangat penting, termasuk rutin mengonsumsi buah-buahan tertentu.
Yogurt bukan hanya lezat dan menyegarkan, tetapi juga memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan saluran cerna.
Kanker kolorektal muncul ketika sel-sel di dalam usus besar atau rektum tumbuh secara tidak terkendali hingga membentuk tumor. Lama-kelamaan, tumor ini dapat berkembang
Para dokter menekankan pentingnya deteksi dini melalui pemeriksaan kolonoskopi, terutama bagi yang memiliki riwayat keluarga kanker kolorektal atau gejala mencurigakan.
Dari sekitar 25.000 kasus kanker kolorektal di Indonesia, sekitar 1.400 pasien berusia di bawah 40 tahun, termasuk 446 kasus pada rentang usia 20 hingga 29 tahun.
Kanker kolorektal kini semakin sering menyerang orang di usia muda, menurut para ahli di Yale Medicine. Simak gejalanya berikut.
Yogurt bukan hanya lezat dan menyegarkan, tetapi juga memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan saluran cerna.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved