Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
MESKI jarang terjadi pada orang dewasa muda, kanker usus besar kini menjadi ancaman nyata. National Cancer Institute mencatat kanker usus besar merupakan kanker ketiga paling umum di dunia sekaligus penyebab kematian akibat kanker nomor dua. Fakta ini menunjukkan pentingnya mengenali tanda-tanda awal penyakit yang sering kali muncul tanpa gejala.
Kanker kolorektal mencakup kanker usus besar dan rektum. Penyakit ini bermula ketika sel-sel di usus besar tumbuh tidak terkendali. Pertumbuhan abnormal yang disebut polip sering kali menjadi awalnya. Jika dibiarkan, polip dapat berkembang menjadi kanker.
Menurut American Cancer Society, risiko terkena kanker kolorektal diperkirakan 1 dari 23 pria dan 1 dari 25 wanita. Faktor genetik, lingkungan, hingga gaya hidup turut memengaruhi kemungkinan seseorang mengidap penyakit ini.
Kanker usus besar sering tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Namun, beberapa tanda yang patut diperhatikan antara lain:
Gejala ini tidak selalu berarti kanker, tetapi hanya pemeriksaan medis yang bisa memastikan penyebabnya.
Kanker kolorektal kini menjadi penyebab utama kematian akibat kanker di kalangan orang di bawah 50 tahun. Studi tahun 2017 bahkan menemukan bahwa generasi milenial (lahir 1981–1996) memiliki risiko dua kali lipat terkena kanker kolorektal dibandingkan mereka yang lahir pada 1950.
Lebih memprihatinkan lagi, pasien di bawah 55 tahun hampir 60 persen lebih mungkin didiagnosis saat penyakit sudah stadium lanjut. Akibatnya, peluang bertahan hidup pun semakin kecil. Pola makan tinggi lemak, kurang serat, dan minim aktivitas fisik diduga ikut menjadi penyebab meningkatnya kasus pada usia muda.
Skrining rutin menjadi kunci pencegahan. Kolonoskopi adalah standar emas dalam mendeteksi kanker usus besar. Melalui prosedur ini, dokter dapat melihat langsung kondisi usus besar sekaligus mengangkat polip berpotensi kanker.
Selain kolonoskopi, ada tes lain yang mendeteksi DNA kanker atau darah dalam tinja. Namun, metode ini tidak selalu cocok untuk semua orang, khususnya mereka yang berisiko tinggi.
Prosedur kolonoskopi relatif aman. Pasien akan dibius sehingga tidak merasakan sakit dan tidak mengingat jalannya proses. Risiko yang ditimbulkan jauh lebih kecil dibandingkan manfaatnya, yakni menemukan penyakit sejak dini sebelum berkembang menjadi kanker. (Z-1)
KANKER usus besar merupakan tumor ganas di usus besar. Beberapa faktor risiko yang menjadikan seseorang terkena kanker usus besar pada usia muda.
Kasus kanker usus besar pada anak muda meningkat. Kenali 4 gejala awal.
Untuk menurunkan risiko kanker usus besar, menjaga pola makan sehat sangat penting, termasuk rutin mengonsumsi buah-buahan tertentu.
Yogurt bukan hanya lezat dan menyegarkan, tetapi juga memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan saluran cerna.
Penelitian terbaru dari Mass General Brigham menunjukkan mengonsumsi yogurt secara rutin dapat menurunkan risiko beberapa jenis kanker usus besar, khususnya kanker kolon proksimal.
Masih banyak generasi muda yang keliru memahami sejarah. Bahkan tidak sedikit yang mengira Soekarno-Hatta adalah satu orang.
Gontha menyoroti masalah korupsi yang masih membayangi dunia politik Indonesia. Ia menegaskan bahwa elite politik harus bertanggung jawab atas kesalahan yang terjadi.
ANGGOTA Komisi XIII DPR RI M Shadiq Pasadigoe menyayangkan maraknya pengibaran bendera One Piece menjelang peringatan HUT ke-80 RI.
WAKIL Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Indah Dhamayanti Putri, mengungkapkan rasa bangga atas ditunjuknya NTB sebagai tuan rumah Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII 2025
Wali Kota juga menegaskan pentingnya memberi ruang dan wadah untuk anak-anak muda di Kupang agar terus berkarya, berani tampil, dan mengekspresikan diri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved