Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Pemerintah Pertebal Bansos dan Tingkatkan Alokasi KUR

M. Ilham Ramadhan Avisena
14/4/2022 18:29
Pemerintah Pertebal Bansos dan Tingkatkan Alokasi KUR
Presiden Jokowi saat membagikan bantuan sosial kepada warga di Kota Cirebon, Jawa Barat.(Dok. Biro Pers Setpres)

RESPONS cepat dan sinergi baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dan stakeholders dalam mengendalikan pandemi covid-19, membuat perekonomian Indonesia tumbuh 3,69% (yoy) pada 2021.

Hal ini kembali memperkuat momentum pemulihan ekonomi nasional. Sehingga, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan pemulihan ekonomi sudah mencapai tingkat sebelum pandemi.

Penguatan sinergi dan koordinasi dalam penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, terus dilakukan pemerintah. Sekaligus, bagian dari upaya mencapai target pembangunan yang berkualitas dan inklusif.

"Income per kapita yang sempat turun, kini bisa kembali ke US$4,350. Sinyal pemulihan juga terlihat dari berbagai index di daerah," ujar Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara virtual, Kamis (14/4).

Baca juga: Ini Rincian Biaya Haji 2022 yang akan Ditetapkan Presiden Jokowi

Airlangga juga menyampaikan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang bisa kembali ke negara berpendapatan menengah atas. 

"Beberapa hal terkait dengan PMI juga masih di atas 51,3. Kita juga tahu bahwa selama covid-19, dana pihak ketiga, yaitu dana masyarakat yang disimpan di perbankan, mencapai double digit. Kapasitas perbankan kita cukup," pungkasnya.

Menyoroti tantangan global akibat kondisi geopolitik antara Rusia dan Ukraina, dia menyebut Indonesia memiliki potensi untuk memperoleh pemasukan dari ekspor komoditas. Hal ini dikarenakan beberapa harga komoditas terus meningkat, seperti batu bara, tembaga, gas alam, CPO dan nikel.

Baca juga: Menkeu: Pada 2023, Defisit APBN Kembali di Bawah 3%

Terkait upaya peredaman inflasi, pemerintah mendorong agar proses distribusi komoditas bisa berjalan dengan baik. Pemerintah daerah diharapkan turut serta dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk mengontrol inflasi.

Pemerintah pusat juga melanjutkan pemberian stimulus ekonomi melalui program PEN 2022, dengan alokasi anggaran Rp455,62 triliun. Itu penting untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. 

"Khusus menjelang Ramadan, pemerintah meluncurkan penebalan perlindungan sosial. Terutama akibat kenaikan minyak goreng. Besarnya Rp100 ribu per bulan dan diberikan untuk 3 bulan sekaligus, yaitu sebesar Rp300 ribu," jelas Airlangga.

"Kemudian, pemerintah melanjutkan program bantuan permodalan, yaitu banpres untuk usaha mikro yang ditargetkan 12,8 juta masyarakat. Pemerintah juga memberikan tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3%, yang diperpanjang sampai akhir 2022," sambungnya.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya