Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
PROGRAM Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika berhasil masuk di empat kategori pada ajang World Summit on the Information Society (WSIS) Prizes 2022.
WSIS merupakan forum internasional yang berada di bawah naungan International Telecommunication Union (ITU). Adanya ajang ini, memberikan penghargaaan bagi proyek-proyek TIK di seluruh dunia yang dinilai berdampak signifikan bagi keberhasilan perkembangan TIK yang sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals.
Adapun, BAKTI Kemenkominfo masuk dalam kategori AL C1 The role of governments and all stakeholders in the promotion of ICTs for development berjudul Connecting Frontier, Outermost, and Disadvantaged Regions of Indonesia through Digital Ecosystem Initiatives, AL C4 Capacity building berjudul Indonesia Teaching Fellowship (ITF)-Digital Platform to Enhance Capacity for Teachers and Students, AL C6 Enabling environment berjudul Impact Adventures-Digital Platform For Promotion of Lesser-Known Tourism Destinations dan AL C7 ICT applications: benefits in all aspects of life—E-business berjudul BAKTIDesa.id-Empowering Village Enterprises through Digital Platform.
Nominasi AL C1 adalah kategori terkait peran pemerintah dalam mempromosikan TIK untuk pembangunan. Kategori kedua adalah kategori yang fokus pada Capacity Building; kategori ketiga menyorot tentang pariwisata pada daerah tertinggal; dan kategori terakhir menilai aplikasi TIK dalam memberikan manfaat dalam kehidupan atau E-Business. Berbagai program pada sektor-sektor itu menarik perhatian para panel WSIS sehingga menjadi nominasi WSIS Prizes 2022.
“Nominasi ini menunjukkan bahwa program-program yang kami lakukan untuk memberikan akses internet kepada masyarakat tidak hanya mendapatkan apresiasi di masyarakat yang terdampak, tetapi juga diakui oleh dunia Internasional. Ini merupakan suatu kebanggaan tidak hanya bagi kami di Kominfo tetapi juga bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat yang kini bisa mendapatkan akses Internet,” ujar Direktur Utama BAKTI Kemenkominfo Anang Latif dalam keterangan resmi, Rabu (16/3).
“Kami berharap masyarakat dapat ikut berperan dalam mendukung perkembangan program kami, termasuk dengan memberikan voting pada ajang WSIS Prizes 2022 ini. Dan menjadi kampiun pada ajang ini menorehkan prestasi yang luar biasa bagi kami dan masyarakat Indonesia secara umum. Voting dapat dilakukan melalui link ini: https://bit.ly/3MDSVlb,” pungkasnya.
Seperti diketahui, untuk mendukung akselerasi akses Internet di Indonesia BAKTI Kominfo terus membangun infrastruktur telekomunikasi di daerah-daerah prioritas melalui berbagai inisiatif.
Baca juga : Agar Internet Makin Kencang, Kemenkominfo Minta Operator Kaji Penghapusan Jaringan 3G
Berbagai inisiatif yang dilakukan BAKTI tercakup dalam empat layanan utama yaitu Layanan Akses Internet, Penyediaan Base Transceiver Station (BTS), Palapa Ring, dan Satelit Multifungsi.
Inisiatif tersebut tampak dalam Program Merdeka Sinyal 2024, BAKTI telah menjangkau 15.559 titik akses internet di kawasan 3T dan perbatasan (lastmile), membangun 2.401 BTS dengan target 7.904 lokasi. Bahkan, BAKTI Kemenkominfo juga merencanakan pembangunan sekitar 150.000 titik akses internet dengan teknologi satelit. Selanjutnya, Palapa Ring dan Satelit Multifungsi akan turut memberikan dampak signifikan bagi perluasan akses Internet di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
“Dengan adanya dukungan infrastruktur tersebut, BAKTI Kominfo melalui Direktorat Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah (LTIMP) telah mengimplementasikan 44 inisiatif ekosistem digital yang mencakup empat sektor yaitu pendidikan dan literasi digital, pariwisata, UKM, serta layanan kesehatan dan pemerintahan. Hal ini menjadi tugas bagi direktorat LTIMP untuk menyelenggarakan program terkait pemanfaatan infrastruktur,” jelas Anang.
Adapun program tersebut meliputi pengembangan sumber daya manusia khususnya guru di wilayah Indonesia Timur. Dalam program ini, BAKTI Kemenkominfo bekerja sama dengan Ruangguru melalui Indonesia Teaching Fellowship (ITF) di wilayah Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua dan Papua Barat. Ruangguru telah bermitra dengan 32 pemerintah daerah (pemda) yang memungkinkan replikasi program ITF di provinsi lain di Indonesia.
Pada sektor pariwisata dan UKM, BAKTI Kemenkominfo telah membantu pengembangan dan pemanfaaan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) di wilayah 3T untuk mendukung pariwisata online dan pengembangan ekonomi digital di desa-desa. Sampai saat ini program BAKTI Kemenkominfo telah memberikan layanan Internet di 463 kabupaten/kota di Indonesia. Ke depan, diharapkan akan semakin banyak wilayah yang terjangkau internet sebagai upaya mewujudkan Indonesia sebagai kekuatan digital di dunia.
Berbagai program yang dilakukan BAKTI Kemenkominfo tersebut terus membuahkan hasil positif. Peran BAKTI dalam menyediakan akses Internet terutama di daerah 3T tidak hanya diapresiasi oleh masyarakat lokal dan nasional, tetapi juga diakui oleh dunia internasional. (OL-7)
Terdakwa kasus situs judol berinisial ZA membantah keterlibatan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi dan PDIP dalam kasus tersebut.
Pernyataan itu menyusul penetapan lima tersangka oleh Kejaksaan dalam kasus PDNS, termasuk seorang mantan pejabat Kementerian Kominfo.
Kepala Seksi Intelijen Kejari Jakpus Bani Immanuel Ginting menyebut terjadi pengondisian pemenang tender pengadaan barang dan jasa pengelolaan antara pihak Kemenkominfo.
SEKRETARIS Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Projo Handoko membantah Budi Arie Setiadi terlibat dalam melindungi situs judi online.
Proses registrasi izin kunjungan jurnalistik yang saat ini berlaku masih dijalankan secara manual dan belum memiliki standar khusus.
Tercatat ada sebanyak 162 instansi yang ikut serta yang karyanya dinilai enam pakar selama 3 bulan untuk ajang Anugeram Media Humas 2024.
E-audit adalah audit kepabeanan yang memiliki ruang lingkup pemeriksaan secara lengkap dan menyeluruh terhadap pemenuhan kewajiban kepabeanan yang diproses dalam lingkup elektronik
Teknologi artificial intelligence (AI) dan cloud computing kini menjadi kekuatan utama dalam mendorong pertumbuhan bisnis digital di Indonesia.
DPD RI masih menghadapi kesenjangan yang lebar baik dalam hal kapasitas SDM, infrastruktur, maupun regulasi digital.
Minimnya literasi teknologi, khususnya dalam hal infrastruktur jaringan, masih menjadi hambatan besar bagi banyak perusahaan di Indonesia.
Digitalisasi di rumah sakit bukan sekadar adopsi teknologi, tetapi transformasi budaya kerja dan keselamatan pasien
Hal itu merupakan upaya kolaborasi untuk mewujudkan sekolah unggul berbasis digital dan inklusif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved