Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Mempersiapkan Tenaga Pengajar Berkualitas Bagian Terpenting Pembangunan Sarana Pendidikan

Mediaindonesia.com
15/3/2022 16:51
Mempersiapkan Tenaga Pengajar Berkualitas Bagian Terpenting Pembangunan Sarana Pendidikan
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat pada acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama di Desa Humbang Raya.(DOK Pribadi.)

MEMBANGUN sarana pendidikan harus diikuti dengan mempersiapkan tenaga pengajar yang memiliki kemampuan menghasilkan insan yang paripurna, berakhlak mulia, dan memiliki nilai-nilai kebangsaan kuat.

"Pembangunan pesantren modern Nahdlatul Ulama ini merupakan sejarah bagi Kalimantan Tengah di tengah kondisi pendidikan kita yang masih memiliki sejumlah kekurangan," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam sambutannya pada acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama (NU) di Desa Humbang Raya, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Selasa (15/3).

Selain dihadiri Ben Brahim S Bahat (Bupati Kapuas, Kalimantan Tengah), peletakan batu pertama pembangunan pesantren itu juga dihadiri unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kalimantan Tengah, para pejabat, dan ulama setempat. Pesantren modern tersebut dibangun di atas lahan seluas 10 hektare dilengkapi dengan lahan usaha 10 hektare dan kawasan pendukung yang dikenal dengan Kampung NU seluas 15 hektare.

Menurut Lestari, dalam pembangunan sarana pendidikan, hal terpenting yang harus dilakukan yaitu mempersiapkan tenaga pendidik yang memiliki kualitas dan keterampilan yang memadai, sehingga mampu menghasilkan insan terdidik yang mampu menjawab berbagai tantangan di masa depan. Rerie, sapaan akrab Lestari, berharap program pembangunan pesantren di Desa Humbang Raya kelak tidak hanya bagi kalangan terbatas, tetapi juga masyarakat luas. Ini karena, menurut Rerie, manusia di dunia ini sejatinya ditugasi oleh Sang Pencipta sebagai insan pembelajar yang tidak henti belajar untuk menuntut ilmu hingga akhir hayat.

Pada kesempatan itu, Rerie yang juga anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu menceritakan pengalamannya mendirikan sekolah Sukma Bangsa di tiga kabupaten di Aceh pada 2004 dengan konsep pesantren yang dikembangkan menjadi sekolah untuk umum. Tantangannya ketika itu, ujar Rerie, yakni mempersiapkan siswa dan tenaga pengajar yang mampu menjalani proses belajar mengajar dalam proses transformasi pendidikan di Aceh.

Rerie yang juga anggota Komisi X DPR dari Dapil II Jawa Tengah berharap pembangunan pesantren NU di Kalimantan Tengah memiliki konsep pembangunan pesantren berkelanjutan yang memiliki kemampuan bukan hanya sebagai sarana pendidikan semata, tetapi juga untuk pengembangan sektor lain. Dengan demikian, tambah Rerie, kehadiran pesantren NU di Desa Humbang Raya mampu menghadirkan cahaya bagi masyarakat luas.

 

Dari pondok pesantren modern itu akan lahir insan-insan terdidik yang mampu meneruskan perjuangan bangsa. Pada kesempatan itu, Rerie juga menyumbang 5.000 bibit tanaman buah yang penyerahannya bertahap sesuai dengan progres pembangunan kawasan pondok pesantren. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya