Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
BEKERJA sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Harian Media Indonesia menggelar pelatihan dan kompetisi barista dalam Festival PeSoNa Kopi Agroforestry 2022. Tak hanya unjuk bakat, para peserta pun dibekali dengan teknik memproses biji kopi hingga siap diminum.
Pendiri WE Coffee Roaster dan WE Academy William Edison menyampaikan, proses roasting biji kopi akan menentukan hasil akhir kopi yang disajikan. Pasalnya, roasting yang tepat akan menghasilkan kualitas baik warna, rasa, maupun aroma yang baik.
"Roasting ini awal dari proses membuat kopi, peserta akan langsung diajarkan proses roasting yang baik waktu yang tepat dari tiga level yang bisa dicapai," ungkap William dalam Pelatihan dan Kompetisi Barista From Farm to Cup di Gedung Manggala Wanabakti, Selasa (25/1).
William menjelaskan, pengetahuan roasting bagi barista tentu akan bermanfaat banyak. Soalnya, dari segi kualitas kopi yang bagus adalah kopi yang segar. Dengan demikian, biji kopi yang sudah lama di-roasting tentu akan berbeda rasa dengan biji kopi yang baru di-roasting.
"Kalau kita mampu roasting sendiri tentu kualitas kopi kita akan terjaga. Kalau kualitas roasting-nya sudah turun tentu pasti kesegaran kopinya juga turun. Itulah kenapa kita butuh roasting kopi sendiri," jelas William.
Selain itu, pengetahuan roasting mampu menghemat biaya produksi jual apabila peserta memiliki tempat usaha. Bahkan, roasting kopi juga sudah jadi industri bisnis. "Beda operator kedai kopi besar dengan pemilik kopi roaster kecil yang baru punya pengalaman setahun, tentu rasanya beda," kata dia.
Sekretaris KOOP Indonesia Rini Hasanah menyampaikan, pelatihan roasting dalam rangkaian pelatihan barista ini dilakukan untuk memperkenalkan teknik membuat kopi dari hulu ke hilir pada para peserta. Sebab, proses menilai kopi memang dilakukan sejak awal bahkan dari tangan petani. "Pelatihan kopi roasting memang harus ada praktiknya karena tidak bisa orang hanya bergantung pada teori karena harus tahu maksimal warnanya seperti apa," ungkap Rini.
Baca juga: Menghirup Semerbak Kopi di Festival PeSoNa Agroforestry
Peserta kompetisi barista akan melalui tahap penjurian setelah melalui serangkaian pembekalan. Adapun penjurian akan dilakukan pada Kamis (27/1) dengan melibatkan sejumlah pakar di bidangnya seperti Pendiri Kopi Ketjil Bobie Rombe dan Pendiri We Coffee Academy. (OL-14)
Arifin juga mengatakan, sejak tahun 1999 Desa Sumber Agung pernah berjaya sebagai penghasil kopi terbesar di Kabupaten Kubu Raya Kalbar.
Upaya yang dilakukannya sejauh ini yakni dengan membangun barrier dan pagar listrik agar satwa liar tidak masuk ke wilayah warga.
Pendamping dari Batang Institute Fitriyani mengungkapkan penanaman kopi di lahan konservasi sangat terasa jelas dampaknya.
Dia mencontohkan Komunitas Marena di Sulawesi. Sebelum menerima SK Hutan Adat, masyarakat adat ini tidak bisa mengakses sama sekali hutan adatnya karena ada di KPHL Mata Allo.
Pendiri WE Coffee Roaster dan WE Coffee Academy, William Edison, menyampaikan proses roasting biji kopi akan menentukan hasil akhir kopi yang disajikan.
Dengan menghadirkan lebih dari 25 stan perwakilan BPSKL, peserta festival menghadirkan beragam jenis kopi khas Nusantara.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 bahwa kebun kopi terluas di Kalimantan berada di Kalbar yakni mencapai 12.000 hektare.
Media Indonesia melalui unit usaha penerbitannya, Media Indonesia Publishing, meluncurkan buku Jurnal Kopi Nusantara saat acara Festival Kopi Nusantara
Dengan besarnya potensi kopi di Indonesia, terbukalah peluang pasar kopi. Itu menjadi kesempatan emas bagi masyarakat Indonesia untuk berwirausaha di bidang perkopian.
Dari berbagai hasil survei dan data statistik yang ada, imbuhnya, minum kopi adalah tren yang menjamur di seluruh dunia.
Dari 42 stan, diperkirakan ada sekitar 1.500 pengunjung selama tiga hari Festival Pesona Kopi Agroforestry, dengan nilai transaksi Rp800 juta sampai Rp1,2 miliar.
Selain mengupayakan pengurangan sampah, masyarakat diimbau untuk dapat mengelola sampah yang dihasilkannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved