Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
DPD TARUNA Merah Putih (TMP) Jawa Barat akan menggelar vaksinasi Covid-19 secara massal bagi warga usia 12 tahun ke atas. Tujuan DPD TMP Jawa Barat melakukan vaksinasi guna mendukung capaian vaksin anak usia 12 tahun ke atas. Hasil vaksinasi sebagai tindakan preventif menciptakan herd immunity (kekebalan komunitas), diharapkan generasi muda bangsa ini jangan sampai terinfeksi Covid-19.
Sekretaris DPD TMP Jawa Barat, Parlin Sihombing, saat dihubungi di kantornya, Kamis (16/12), mengatakan, pihaknya akan menggelar vaksinasi di kantor Sekretariat DPD TMP Jawa Barat pada Minggu (19/12).
Parlin menambahkan, dalam vaksinasi kali ini pihaknya menyiapkan sebanyak 500 dosis vaksin jenis Sinovac dan Pfizer untuk dosis 1 dan 2. Hingga siang ini sudah ada ratusan warga yang mendaftar vaksinasi bersama Taruna Merah Putih," kata Parlin.
Selain menggelar vaksinasi untuk dosis 1 dan 2 anak usia 12 tahun ke atas, DPD TMP Jawa Barat juga akan menggelar vaksinasi dosis 1 bagi anak usia 6-11 tahun dengan mekanisme yang telah diarahkan Dinas Kesehatan Jawa Barat.
Sementara itu, Ketua DPD TMP Jawa Barat, Brando Susanto, menjelaskan, vaksinasi kali ini dapat terselenggara atas dukungan dari DPP TMP dan hasil kerjasama dari pemerintah pusat serta difasilitasi tim Tenaga kesehatan (Nakes) Dinas Kesehatan Kota Bandung.
Selain itu, tambah Brando, kegiatan ini merupakan upaya Taruna Merah Putih sebagai Organisasi Sayap Partai (PDI Perjuangan) dalam mendukung capaian target vaksinasi pemerintah yang telah dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Banyak warga yang bingung dan bertanya untuk vaksinasi lanjutan. Para orang tua juga bertanya bagaimana bisa dilakukan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun. Karena itulah, hari ini (Minggu, 19/12) Taruna Merah Putih berupaya memfasilitasi keluhan mereka," ujar Brando.
Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam menyukseskan vaksinasi bagi anak usia 6-12 tahun. Karena itulah Brando berharap melalui partisipasi aktif orang tua siswa untuk mengajak anak-anak usia 6-11 tahun untuk vaksinasi Covid-19 bisa membantu mempercepat cakupan vaksinasi di Jawa Barat ini.
“Kami mengajak kepada para orang tua agar anak-anaknya dapat segera diikutsertakan vaksinasi. Sehingga kita semua termasuk anak-anak dapat terlindungi, juga dalam kegiatan pembelajaran tatap muka secara langsung bisa berjalan dengan aman. Karena anak-anak dalam keluarga sangat rentan dan mobilitas tinggi pada ancaman Corona. Mari bersama kita selamatkan anak kita pada masa pandemi ini,” kata Brando. (OL-13)
Baca Juga: Hasil Pilkades Dibatalkan, PSU Desa Sibandang Digelar pada 20 Desember
FORUM Kepala Sekolah SMA Swasta Jabar menilai aturan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi soal rombongan belajar (rombel) menabrak undang-undang (UU).
Sekolah Rakyat dilaksanakan di Gedung BLK Rancamulya. Seluruh fasilitas sudah disediakan pemerintah, mulai dari fasilitas pembelajaran, tempat tinggal, makan dan perlengkapan sekolah.
GUBERNUR Jabar Dedi Mulyadi menjawab keberatan atas kebijakan yang dia ambil di antaranya memperbanyak rombongan belajar yakni 50 siswa dalam satu kelas
HASIL survei yang dilakukan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) usia pertama kali remaja di wilayah Jabar yang terlibat dalam hubungan seksual kini semakin muda.
Kepala PPATK Ivan Yudistiavandana mengungkapkan wilayah paling masih bertansaksi judi online atau judol di Indonesia. Paling tinggj Jawa Barat atau Jabar
PROGRAM kolaboratif renovasi rumah tidak layak huni (rutilahu) di Jawa Barat (Jabar) resmi dimulai.
Saat ibunya diimunisasi maka zat antibodi-nya akan bisa masuk melalui plasenta dan saluran tali pusar ke si bayi
Masalah stunting di Indonesia belum kunjung reda. Namun, infeksi tersembunyi seperti Respiratory Syncytial Virus (RSV) ternyata bisa memicu lahirnya bayi stunting.
Hepatitis B merupakan infeksi virus yang menyerang hati dan dapat bersifat akut maupun kronis.
Vaksin memiliki beragam manfaat, antara lain untuk melindungi anak dari berbagai macam penyakit berbahaya seperti polio serta mencegah komplikasi berat yang dapat menyebabkan kecacatan.
Vaksin HPV yang selama ini dikenal sebagai perlindungan utama terhadap kanker serviks pada perempuan, kini direkomendasikan juga untuk anak laki-lak
Akses layanan imunisasi yang terbatas, pasokan vaksin yang terganggu, konflik, situasi kemanusiaan yang sulit menjadi faktot bayi belum diimunisasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved