Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Perkuat Restorasi, Ini Upaya Mitigasi Perubahan Iklim APRIL Group

Mediaindonesia.com
11/11/2021 06:55
Perkuat Restorasi, Ini Upaya Mitigasi Perubahan Iklim APRIL Group
(DOK APRIL GROUP)

PRODUSEN pulp dan kertas berkelanjutan APRIL Group terus memperkuat komitmen keberlanjutannya di bidang restorasi dengan berbagai langkah nyata.

Sejak 2013, APRIL Group menginisiasi berjalannya program Restorasi Ekosistem Riau (RER) seluas 150.000 hektare. Program ini bertujuan melindungi dan menjaga kawasan lahan gambut beserta keanekaragaman hayati dan stok karbon di sebagian Semenanjung Kampar dan Pulau Padang, Provinsi Riau.

Hal tersebut disampaikan Dian Novarina, Deputy Director of Sustainability and Stakeholder Engagement APRIL Group saat menjadi pembicara dalam panel diskusi yang diselenggarakan di Paviliun Indonesia, KTT Perubahan Iklim (COP 26) di Glasgow, Skotlandia, Senin, 8 November 2021.

"APRIL Group menginisiasi dan mendukung penuh program RER yang turut melibatkan pemerintah, masyarakat, organisasi non-pemerintah, serta ahli di bidang kehutanan. Program ini juga tak lepas dari dukungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang memberikan kami panduan,” kata Dian

Sampai 2020, program restorasi di lahan gambut tersebut terbukti berhasil menjaga sekaligus melindungi habitat penting bagi sejumlah flora dan fauna yang dilindungi. RER berhasil mengidentifikasi 823 spesies flora dan fauna di dalam kawasan restorasi hingga 2020. Dari jumlah itu, sebanyak 66 spesies terdaftar di daftar merah International Union for Conservation Nature (IUCN) sebagai spesies yang rentan hingga terancam punah.

RER fokus pada tiga hal penting, yaitu peningkatan inventarisasi flora dan fauna, kesuksesan menjaga hutan restorasi dari kebakaran selama tujuh tahun berturut-turut, serta beberapa prakarsa penelitian keanekaragaman hayati.

Keberhasilan menjaga wilayah dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah RER selama tujuh tahun berturut-turut itu berkat komitmen kuat dalam merestorasi hutan, restorasi hidrologis, serta pelibatan langsung masyarakat.

"Secara keseluruhan, upaya kami dalam menjaga dan mengembalikan fungsi ekologis kawasan sudah terlihat dampaknya. Pada tahun 2019, sepanjang 81.200 meter kanal drainase lama di dalam area RER telah ditutup dalam upaya berkelanjutan yang direncanakan akan selesai pada 2025,” kata Dian.

Penutupan kanal tersebut berperan penting dalam upaya RER merestorasi hidrologis untuk mengurangi bahaya kebakaran dan meminimalkan emisi karbon. Dalam enam tahun terakhir, RER sukses melakukan restorasi hutan rawa gambut seluas 112,6 ha baik melalui penanaman spesies pohon anakan alam maupun regenerasi alami dengan bantuan manusia (assisted natural regeneration/ANR).

Salah satu faktor keberhasilan RER dalam menjaga areanya bebas kebakaran dan bebas titik panas adalah kemitraan dengan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan restorasi. Sepanjang 2019, RER memfasilitasi enam kelompok masyarakat untuk mengelola lahan pertanian tanpa bakar serta budidaya ikan air tawar yang memberikan pendapatan tambahan bagi masyarakat.

Eco-Research Camp
Tak hanya itu, APRIL Group juga telah merampungkan Eco-Research Camp sebagai pusat penelitian lahan gambut yang berada kawasan RER yang dapat digunakan oleh pemangku kepentingan untuk kemajuan penelitian kawasan gambut di Indonesia.

Upaya restorasi yang dilakukan APRIL Group tak lepas dari dukungan pemerintah, khususnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Sebagai informasi, pemerintah memberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu-Restorasi Ekosistem (IUPHHK-RE) untuk dikelola RER pada 2013 yang berlaku selama 60 tahun.

Tak hanya itu, salah satu bentuk dukungan APRIL Group dalam bidang restorasi di Indonesia yakni turut serta mendukung pengembangan pembibitan modern di Rumpin, Bogor, Jawa Barat.

"Inisiatif ini merupakan model kerja sama pemerintah swasta untuk memberikan dampak positif bagi masa depan bangsa secara keberlanjutan dan mitigasi perubahan iklim,” tutur Nyoman Iswarayoya, Head of External Affairs PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), unit operasi APRIL Group di sesi diskusi lainnya di Pavilliun Indonesia.

Nyoman melanjutkan, program ini juga menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar dan menggunakan energi secara efisien.

Seperti diketahui, Pemerintah tengah membangun persemaian modern di berbagai tempat di Indonesia yang nantinya akan didistribusikan untuk kebutuhan reboisasi dan restorasi wilayah rawan bencana serta agrowisata di Indonesia.

Selain di Rumpin, Bogor, KLHK juga tengah membangun nursery centre di kawasan Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur, Danau Toba di Sumatera Utara, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, dan Likupang di Sulawesi Utara.

Direktur Jenderal Pengendalian Kerusakan Lingkungan KLHK Sri Parwati Murwati Budi Susanti pada acara yang sama menyebutkan pemerintah memberikan dukungan kepada pihak-pihak yang berkomitmen menjaga lingkungan.

Yang turut menjadi perhatian Sri ialah persoalan restorasi gambut. Restorasi gambut menjadi salah satu komitmen pemerintah Indonesia untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan, serta mengurangi emisi gas rumah kaca.

KLHK merestorasi gambut dengan melakukan rehabilitasi, revegetasi, dan peningkatan taraf hidup masyarakat.

"Restorasi gambut memerlukan koordinasi yang efektif serta kerja sama yang kuat antar kementerian/lembaga, pemerintah daerah, serta para pihak lain termasuk masyarakat, NGO, akademisi, dunia usaha serta mitra internasional," ucapnya. (RO/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya