Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kasus Covid-19 Turun, RI Tetap Waspadai Situasi Pandemi Global

M. Iqbal Al Machmudi
29/10/2021 20:32
Kasus Covid-19 Turun, RI Tetap Waspadai Situasi Pandemi Global
Petugas medis memasukkan hasil tes usap dengan sistem PCR ke dalam tabung.(Antara)

PEMERINTAH berupaya menekan angka kasus covid-19 di Tanah Air. Salah satunya, dengan menerapkan kebijakan PPKM berlevel di seluruh wilayah Indonesia, sekaligus melakukan evaluasi berkala.

Saat ini, terjadi tren penurunan kasus baru mingguan hingga 23% di tingkat nasional maupun provinsi. Lalu, ada penurunan kasus kematian akibat covid-19 sebesar 16% dibandingkan minggu sebelumnya.

Namun, melandainya kasus covid-19 tidak mengurangi kewaspadaan Indonesia di tengah pandemi. Mengingat, beberapa negara kembali mengalami lonjakan kasus covid-19. Berdasarkan data WHO per 26 Oktober 2021, terjadi peningkatan kasus positif maupun kematian di tingkat global dan kawasan Eropa, yang berkontribusi lebih dari 50%.

Baca juga: Penelitian Terbaru, Antidepresan Kurangi Risiko Rawat Inap Pasien Covid-19

Adapun Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Turki dan Ukraina merupakan negara yang melaporkan kasus covid-19 tertinggi di level global. "Situasi global pandemi covid-19 bisa menjadi salah satu masukan dan pembelajaran terkait respon nasional," ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi dalam keterangannya, Jumat (29/10).

"Salah satu yang dianggap mempengaruhi peningkatan kasus di sejumlah negara tersebut adalah dilakukannya berbagai pelonggaran dan penurunan kepatuhan protokol kesehatan. Seperti, penggunaan masker, cuci tangan dan jaga jarak," imbuhnya.

Baca juga: Stres Pascatrauma Nakes saat Pandemi Mungkin Berhubungan dengan Trauma

Pemerintah, lanjut Nadia, terus mempertahankan upaya testing rate dan positivity rate pada level yang direkomendasikan WHO. Membaiknya situasi pandemi juga berimbas pada kondisi rumah sakit. Saat ini, keterisian tempat tidur (BOR) dalam level 20%, yang tergolong kondusif.

Semua elemen dikatakannya harus memahami bahwa dengan tingginya pergerakan masyarakat, tentu risiko interaksi dan penularan covid-19 juga semakin tinggi. Namun, risiko ini bisa ditekan, jika masyarakat protokol kesehatan dan tetap selektif ketika beraktivitas.

"Kami berharap kerja sama dari semua pihak untuk tetap memperkuat upaya testing dan isolasi. Serta, kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Walau jumlah kasus baru emakin sedikit, namun upaya pelacakan kontak harus maksimal," kata Nadia.

"Identifikasi kontak tidak terbatas pada lingkungan keluarga, tetapi juga lingkungan lain. Seperti, tempat kerja dan sekolah," pungkasnya.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya